Pemadaman Kebakaran Gunung Sindoro Butuh Water Bombing
A
A
A
TEMANGGUNG - Pengendalian kebakaran Gunung Sindoro dan Sumbing di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah terkendala medan terjal dan tidak adanya sumber air. Karena itu, pemadaman membutuhkan bantuan pesawat water bombing untuk memadamkan api dari udara.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Wangaldi mengatakan, pemadaman kebakaran hutan hutan Gunung Sindoro dan Sumbing yang dilakukan secara konvensional banyak memenuhi kendala. Kendala utamannya adalah medan yang sulit dijangkau personel.
"Di hutan juga tidak ada sumber air sehingga pemadaman hanya bisa dilakukan dengan mematikan api dengan peralatan seadanya. Karena itu, kami akan meminta bantuan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk mendatangkan helikopter atau pesawat water bombing," katanya, Rabu (12/9/2018).
Menurut dia, kebakaran hutan Gunung Sindoro dan Sumbing sulit dikendalikan karena kencangnya angin dan panasnya suhu udara. Sehingga api cepat menjalar dan membakar savana, kemlandingan gunung dan semak belukar. "Kebakaran di Gunung Sindoro mengarah ke timur (turun). Sedangkan kebakaran Gunung Sumbing mengarah ke barat," ujarnya.
Dia menjelaskan, hingga Selasa (12/9/2018) pukul 17.00 WIB, luas hutan Gunung Sumbing yang terbakar tercatat mencapai 237,8 hektare (ha). Hutan tersebut berada di RPH Kemloko dan RPH Kacepit. Adapun di RPH Kemloko yang terbakar berada di petak 27-1, luasnya hutan 117,8 ha. Sedangkan hutan di RPH Kacepit yang terbakar seluas 120 ha. Hutan tersebut berada di petak 20-1. "Kami belum mengetahui penyebab kebakaran di Gunung Sumbing," pungkasnya.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Wangaldi mengatakan, pemadaman kebakaran hutan hutan Gunung Sindoro dan Sumbing yang dilakukan secara konvensional banyak memenuhi kendala. Kendala utamannya adalah medan yang sulit dijangkau personel.
"Di hutan juga tidak ada sumber air sehingga pemadaman hanya bisa dilakukan dengan mematikan api dengan peralatan seadanya. Karena itu, kami akan meminta bantuan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk mendatangkan helikopter atau pesawat water bombing," katanya, Rabu (12/9/2018).
Menurut dia, kebakaran hutan Gunung Sindoro dan Sumbing sulit dikendalikan karena kencangnya angin dan panasnya suhu udara. Sehingga api cepat menjalar dan membakar savana, kemlandingan gunung dan semak belukar. "Kebakaran di Gunung Sindoro mengarah ke timur (turun). Sedangkan kebakaran Gunung Sumbing mengarah ke barat," ujarnya.
Dia menjelaskan, hingga Selasa (12/9/2018) pukul 17.00 WIB, luas hutan Gunung Sumbing yang terbakar tercatat mencapai 237,8 hektare (ha). Hutan tersebut berada di RPH Kemloko dan RPH Kacepit. Adapun di RPH Kemloko yang terbakar berada di petak 27-1, luasnya hutan 117,8 ha. Sedangkan hutan di RPH Kacepit yang terbakar seluas 120 ha. Hutan tersebut berada di petak 20-1. "Kami belum mengetahui penyebab kebakaran di Gunung Sumbing," pungkasnya.
(amm)