Orang Tua Dodon Minta Pelaku Penembakan Ditangkap
A
A
A
CIREBON - SM Kardilla, orang tua almarhum Ipda Dodon, yang juga purnawirawan anggota Polri, berharap penembak anaknya segera ditangkap.
"Saya berharap Polri bisa mengungkap pelaku penembakan anak saya," kata SM Kardilla kepada wartawan di rumah duka, Desa Barepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Selasa (28/8/2018).
Kardilla menuturkan, almarhum Ipda Dodon meninggal akibat darah dari bagian punggung terus mengalir. Almarhum Ipda Dodon meninggalkan seorang istri bernama Riri Asniri dan kedua anaknya Aliya (8) dan Andrian (3,5).
"Mungkin Allah berkehendak lain ya. Darah dari bagian punggung yang merupakan luka tembak terus mengalir," tutur pria yang pensiun dengan pangkat Aiptu ini.
Kardilla mengungkapkan, firasat yang menghampirinya, yakni saat Ipda Dodon menyimpan senjata api di mobil patroli. “Sebelum kejadian Jumat malam, saya sudah mengingatkan agar Dodon selalu membawa senjata di pinggang. Ketika kejadian senjata diletakkan di mobil patroli, sehingga belum siap saat diserang pelaku penembakan,” ungkap Kardilla.
Pria yang juga pensiunan Polri berpangkat Aiptu ini, mengaku tidak terima dengan kejadian yang menimpa anaknya. “Kami tidak terima dengan aksi ini (penembakan). Anak saya sedang bertugas untuk negara, anak dan istrinya. Kami berharap aparat segera menangkap dan mengadili pelaku,” ungkap Kardila.
Kini jenazah Ipda Dodon dalam perjalanan dari Jakarta. Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto akan memimpin langsung pemakaman anggota PJR Polda Jabar yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Km 224 + 400 Tol Kanci-Pejagan pada Jumat 24 Agustus 2018 malam.
"Saya berharap Polri bisa mengungkap pelaku penembakan anak saya," kata SM Kardilla kepada wartawan di rumah duka, Desa Barepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Selasa (28/8/2018).
Kardilla menuturkan, almarhum Ipda Dodon meninggal akibat darah dari bagian punggung terus mengalir. Almarhum Ipda Dodon meninggalkan seorang istri bernama Riri Asniri dan kedua anaknya Aliya (8) dan Andrian (3,5).
"Mungkin Allah berkehendak lain ya. Darah dari bagian punggung yang merupakan luka tembak terus mengalir," tutur pria yang pensiun dengan pangkat Aiptu ini.
Kardilla mengungkapkan, firasat yang menghampirinya, yakni saat Ipda Dodon menyimpan senjata api di mobil patroli. “Sebelum kejadian Jumat malam, saya sudah mengingatkan agar Dodon selalu membawa senjata di pinggang. Ketika kejadian senjata diletakkan di mobil patroli, sehingga belum siap saat diserang pelaku penembakan,” ungkap Kardilla.
Pria yang juga pensiunan Polri berpangkat Aiptu ini, mengaku tidak terima dengan kejadian yang menimpa anaknya. “Kami tidak terima dengan aksi ini (penembakan). Anak saya sedang bertugas untuk negara, anak dan istrinya. Kami berharap aparat segera menangkap dan mengadili pelaku,” ungkap Kardila.
Kini jenazah Ipda Dodon dalam perjalanan dari Jakarta. Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto akan memimpin langsung pemakaman anggota PJR Polda Jabar yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Km 224 + 400 Tol Kanci-Pejagan pada Jumat 24 Agustus 2018 malam.
(wib)