Kompetisi Selancar Internasional di Nisel Diharapkan Dongkrak Pariwisata
A
A
A
NIAS SELATAN - Kompetisi selancar internasional, World Surf League Qualifieng Series Nias Pro 2018 di Pantai Sorake, Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara (Sumut), telah dibuka sejak Jumat (24/8/2018).
Kompetisi selancar internasional ini dibuka Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly didampingi Penjabat Gubernur Sumatera Utara Eko Subowo. Gelaran ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat, khususnya sektor pariwisata.
Kejuaraan ini diikuti 80 peselancar dan berlangsung sampai dengan 28 Agustus 2018. Peserta yang ikut kompetisi merupakan peselancar internasional dari sembilan negara.
Yasonna menyampaikan, ini kali kedua dirinya menyaksikan penyelenggaraan kompetisi selancar di Kabupaten Nisel. Ia menilai Pantai Sorake merupakan lokasi terbaik untuk berselancar (surfing).
Untuk itu, Yasonna meminta seluruh pihak bergandengan tangan mendukung kemajuan pariwisata di kabupaten ini dan Kepulauan Nias, Sumut serta Indonesia pada umumnya.
"Ini kehadiran saya yang kedua dalam event pariwisata yang menarik banyak wisatawan ke Kepulauan Nias," kata Yasonna.
Menurut dia, kesiapan dan keramahtamahan masyarakat, merupakan hal yang penting dalam mengembangkan pariwisata. Hal ini menjadi tugas khusus bagi pemerintah setempat untuk mendidik masyarakat menjadi ramah kepada pelaku wisata.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumut, Eko Subowo, menuturkan, event Nias Pro 2018 yang berlangsung hingga 28 Agustus ini menunjukkan potensi alam pemberian Tuhan kepada manusia yang tidak terhingga, khususnya kepada Nias Selatan.
"Tadi Manager WSL Asian Region Steve Robertson mengatakan bahwa mungkin sport surfing di Sorake adalah nomor dua (dunia) setelah Hawai, dan itu harus kita syukuri," tuturnya.
Penyelenggaraan ini, kata Eko, merupakan upaya mengembangkan pariwisata di Sumut. Karena itu dirinya berterima kasih kepada Pemkab Nisel yang berupaya mempromosikan pariwisata melalui kompetisi surfing internasional.
"Dengan begitu, maka jumlah wisatawan, apalagi sport tourism yang menggemari ini, akan berlipat ganda bisa hadir di sini. Ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat setempat dari sektor pariwisata," ungkapnya.
Bupati Nisel Hilarius Duha menambahkan, tujuan Surfing Nias Pro ini adalah untuk memperkenalkan lebih dalam Pantai Sorake sebagai salah satu sport surfing terbaik dan sebagai destinasi wisata bahari.
"Diharapkan dengan gelaran event ini, Pantai Sorake dapat dikenal untuk menjadi lokasi sport surfing dunia," katanya.
Menpar melalui Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Asep Djembar Muhammad, mengatakan, Pantai Sorake salah satu tempat surfing terbaik di Indonesia, bahkan di Dunia.
Anggota DPD Parlindungan Purba yang turut hadir mengapresiasi upaya Pemkab Nisel mempromosikan daerah pariwisata melalui kompetisi surfing Internasional. Dengan event Nias Pro, dirinya berdoa pariwisata di Sumut semakin berkembang.
Kompetisi selancar internasional ini dibuka Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly didampingi Penjabat Gubernur Sumatera Utara Eko Subowo. Gelaran ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat, khususnya sektor pariwisata.
Kejuaraan ini diikuti 80 peselancar dan berlangsung sampai dengan 28 Agustus 2018. Peserta yang ikut kompetisi merupakan peselancar internasional dari sembilan negara.
Yasonna menyampaikan, ini kali kedua dirinya menyaksikan penyelenggaraan kompetisi selancar di Kabupaten Nisel. Ia menilai Pantai Sorake merupakan lokasi terbaik untuk berselancar (surfing).
Untuk itu, Yasonna meminta seluruh pihak bergandengan tangan mendukung kemajuan pariwisata di kabupaten ini dan Kepulauan Nias, Sumut serta Indonesia pada umumnya.
"Ini kehadiran saya yang kedua dalam event pariwisata yang menarik banyak wisatawan ke Kepulauan Nias," kata Yasonna.
Menurut dia, kesiapan dan keramahtamahan masyarakat, merupakan hal yang penting dalam mengembangkan pariwisata. Hal ini menjadi tugas khusus bagi pemerintah setempat untuk mendidik masyarakat menjadi ramah kepada pelaku wisata.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumut, Eko Subowo, menuturkan, event Nias Pro 2018 yang berlangsung hingga 28 Agustus ini menunjukkan potensi alam pemberian Tuhan kepada manusia yang tidak terhingga, khususnya kepada Nias Selatan.
"Tadi Manager WSL Asian Region Steve Robertson mengatakan bahwa mungkin sport surfing di Sorake adalah nomor dua (dunia) setelah Hawai, dan itu harus kita syukuri," tuturnya.
Penyelenggaraan ini, kata Eko, merupakan upaya mengembangkan pariwisata di Sumut. Karena itu dirinya berterima kasih kepada Pemkab Nisel yang berupaya mempromosikan pariwisata melalui kompetisi surfing internasional.
"Dengan begitu, maka jumlah wisatawan, apalagi sport tourism yang menggemari ini, akan berlipat ganda bisa hadir di sini. Ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat setempat dari sektor pariwisata," ungkapnya.
Bupati Nisel Hilarius Duha menambahkan, tujuan Surfing Nias Pro ini adalah untuk memperkenalkan lebih dalam Pantai Sorake sebagai salah satu sport surfing terbaik dan sebagai destinasi wisata bahari.
"Diharapkan dengan gelaran event ini, Pantai Sorake dapat dikenal untuk menjadi lokasi sport surfing dunia," katanya.
Menpar melalui Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Asep Djembar Muhammad, mengatakan, Pantai Sorake salah satu tempat surfing terbaik di Indonesia, bahkan di Dunia.
Anggota DPD Parlindungan Purba yang turut hadir mengapresiasi upaya Pemkab Nisel mempromosikan daerah pariwisata melalui kompetisi surfing Internasional. Dengan event Nias Pro, dirinya berdoa pariwisata di Sumut semakin berkembang.
(thm)