Pemerintah Provinsi Jawa Barat Buka Formasi 500 Lowongan CPNS
A
A
A
BANDUNG - Kabar baik bagi para pencari kerja yang berminat menjadi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar. Tahun ini, Pemprov Jabar membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa menyatakan, Pemprov Jabar menyiapkan sekitar 500 lowongan CPNS untuk ditempatkan di berbagai bidang.
"Kita sudah ada formasi untuk pemprov, yang disetujui sekitar 500 (lowongan CPNS," ungkap Iwa seusai mengikuti Salat Idul Adha 1439 Hijriah di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (22/8/2018).
Iwa mengajak warga Jabar khususnya, yang berminat menjadi ASN untuk ikut serta berkompetisi dalam proses seleksi CPNS Pemprov Jabar.
"Kalau ada yang berminat, silakan saja (mendaftar), nanti ada di website Kementerian PAN-RB (Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi)," kata Iwa.
Iwa meyakinkan, proses seleksi CPNS tersebut akan dilaksanakan secara transparans dan terbuka. Terlebih, proses seleksi kali ini menggunakan sistem dimana hasil seleksi bisa langsung diketahui pendaftar pada hari pelaksanaan seleksi.
"Tes itu menggunakan satu sistem dimana pada saat tes tertulis, saat itu juga diketahui nilainya, sehingga kemungkinan adanya hal yang tidak diinginkan, bisa dihindari," tuturnya.
Iwa juga memastikan, formasi lowongan CPNS Pemprov Jabar akan mulai dibuka Agustus 2018 ini. Pihaknya kini tinggal menunggu arahan dari Kementerian PAN-RB untuk pelaksanaam seleksi tersebut.
"Insya Allah Agustus karena formasinya sudah ada, tinggal proses eksekusi saja. Jadi, kami sudah menyiapkan, tinggal menunggu arahan Kementerian PAN-RB saja," katanya.
Disinggung soal formasi CPNS yang paling banyak tersedia, Iwa mengatakan, Pemprov Jabar kini membutuhkan pegawai yang akan ditempatkan di bidang-bidang yang lebih teknis.
"Kalau bidang teknis administrasi sudah cukup banyak, tapi bidang-bidang yang lebih teknis memang dibutuhkan, seperti tenaga medis dan guru yang (tingkat) pensiunnya cukup banyak. Tapi lebih detailnya, nanti bisa dilihat di web PAN-RB," bebernya.
Iwa juga mengatakan, meskipun Kementerian PAN-RB kini dipimpin sosok baru, namun pihaknya yakin hal itu tidak akan mempengaruhi pelaksanaan seleksi CPNS, termasuk di Jabar.
"Hanya mungkin pak menteri baru harus ada konsolidasi organisasi. Di mana pun bila ada pejabat baru kan konsolidasi dan setelahnya ada percepatan, termasuk juga proses penerimaan CPNS," ujar Iwa meyakinkan.
Iwa menambahkan, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Pemprov Jabar, termasuk di dalamnya tenaga pendidik untuk jenjang pendidikan SLTA cukup besar karena jumlah PNS yang pensiun di Jabar cukup banyak setiap tahunnya.
"Tiap tahun, (PNS) yang pensiun jumlahnya 2.000-3.000 orang, termasuk guru ya, tapi penerimaan jauh lebih kecil. Jadi bukan zero grow lagi, tapi berkurang," timpalnya.
Meski begitu, Iwa menilai wajar minimnya penerimaan CPNS tersebut. Selain untuk mengurangi beban anggaran belanja pegawai, kata Iwa, hal itu pun berkaitan dengan peningkatan kualitas para ASN, khususnya di lingkungan Pemprov Jabar.
"Sehingga, meskipun berkurang, tupoksi kinerjanya akan lebih tinggi, jadi kualitas yang akan kita tingkatkan. Misalnya dulu dia mengerjakan lima surat, nanti mah jadi 10 surat," tandasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa menyatakan, Pemprov Jabar menyiapkan sekitar 500 lowongan CPNS untuk ditempatkan di berbagai bidang.
"Kita sudah ada formasi untuk pemprov, yang disetujui sekitar 500 (lowongan CPNS," ungkap Iwa seusai mengikuti Salat Idul Adha 1439 Hijriah di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (22/8/2018).
Iwa mengajak warga Jabar khususnya, yang berminat menjadi ASN untuk ikut serta berkompetisi dalam proses seleksi CPNS Pemprov Jabar.
"Kalau ada yang berminat, silakan saja (mendaftar), nanti ada di website Kementerian PAN-RB (Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi)," kata Iwa.
Iwa meyakinkan, proses seleksi CPNS tersebut akan dilaksanakan secara transparans dan terbuka. Terlebih, proses seleksi kali ini menggunakan sistem dimana hasil seleksi bisa langsung diketahui pendaftar pada hari pelaksanaan seleksi.
"Tes itu menggunakan satu sistem dimana pada saat tes tertulis, saat itu juga diketahui nilainya, sehingga kemungkinan adanya hal yang tidak diinginkan, bisa dihindari," tuturnya.
Iwa juga memastikan, formasi lowongan CPNS Pemprov Jabar akan mulai dibuka Agustus 2018 ini. Pihaknya kini tinggal menunggu arahan dari Kementerian PAN-RB untuk pelaksanaam seleksi tersebut.
"Insya Allah Agustus karena formasinya sudah ada, tinggal proses eksekusi saja. Jadi, kami sudah menyiapkan, tinggal menunggu arahan Kementerian PAN-RB saja," katanya.
Disinggung soal formasi CPNS yang paling banyak tersedia, Iwa mengatakan, Pemprov Jabar kini membutuhkan pegawai yang akan ditempatkan di bidang-bidang yang lebih teknis.
"Kalau bidang teknis administrasi sudah cukup banyak, tapi bidang-bidang yang lebih teknis memang dibutuhkan, seperti tenaga medis dan guru yang (tingkat) pensiunnya cukup banyak. Tapi lebih detailnya, nanti bisa dilihat di web PAN-RB," bebernya.
Iwa juga mengatakan, meskipun Kementerian PAN-RB kini dipimpin sosok baru, namun pihaknya yakin hal itu tidak akan mempengaruhi pelaksanaan seleksi CPNS, termasuk di Jabar.
"Hanya mungkin pak menteri baru harus ada konsolidasi organisasi. Di mana pun bila ada pejabat baru kan konsolidasi dan setelahnya ada percepatan, termasuk juga proses penerimaan CPNS," ujar Iwa meyakinkan.
Iwa menambahkan, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Pemprov Jabar, termasuk di dalamnya tenaga pendidik untuk jenjang pendidikan SLTA cukup besar karena jumlah PNS yang pensiun di Jabar cukup banyak setiap tahunnya.
"Tiap tahun, (PNS) yang pensiun jumlahnya 2.000-3.000 orang, termasuk guru ya, tapi penerimaan jauh lebih kecil. Jadi bukan zero grow lagi, tapi berkurang," timpalnya.
Meski begitu, Iwa menilai wajar minimnya penerimaan CPNS tersebut. Selain untuk mengurangi beban anggaran belanja pegawai, kata Iwa, hal itu pun berkaitan dengan peningkatan kualitas para ASN, khususnya di lingkungan Pemprov Jabar.
"Sehingga, meskipun berkurang, tupoksi kinerjanya akan lebih tinggi, jadi kualitas yang akan kita tingkatkan. Misalnya dulu dia mengerjakan lima surat, nanti mah jadi 10 surat," tandasnya.
(sms)