17 Desa di Aceh Barat Terima 18 Sapi Kurban
A
A
A
ACEH BARAT - Sebanyak 18 ekor hewan kurban dibagikan ke 17 desa yang berdekatan dengan lokasi area pertambangan PT Mifa Bersaudara, Aceh Barat. Penyerahan berlangsung di Port Office perusahaan setempat yang dihadiri perwakilan setiap desa dan unsur Forkopimda.
Hewan kurban tersebut bersumber dari program Coorporate Social Responcibility (CSR) PT Mifa Bersaudara. 17 desa yang menerima hewan kurban itu antara lain, Desa Peunaga Rayeuk, Paya Peunaga, Peunaga Passi, Mereubo, Langgung, Gunung Kleng, Suak Indrapuri, Sumber Batu, Paya Baro, Buloh, Bukit Jaya, Penaga Cut Ujong, Pucok Reudeup, Reudep dan Desa Balee di Kabupaten Aceh Barat serta Desa Suak Puntong di Kabupaten Nagan Raya.
Selain itu Pesantren Serambi Aceh, Panititia Kurban Pemda Aceh Barat juga menerima hewan kurban pemberian PT Mifa dengan masing-masingnya mendapat satu ekor.
CSR dan Media Relation PT Mifa Bersaudara, Azizon Nurza mengatakan, setiap tahunnya program pembinaan agama menjadi prioritas bagi perusahaan. Selain itu pihaknya setiap tahun membantu untuk setiap kegiatan desa, terutama pembangunan masjid.
"Dalam kurban kali ini kita sediakan 10 ekor sapi, 1 ekor kerbau dan 7 ekor kambing, siap kita bagikan kepada desa yang menjadi lintasan aktivitas PT Mifa Bersaudara," ujar Azizon.
Selain itu, 35 anak yatim di Desa Peunaga Cut Ujong dan Suak Puntong ikut disantuni pihaknya. Hal itu dilakukan semata-mata untuk memberi dampak positif terhadap kehadiran perusahaan tambang di Aceh Barat.
"Nanti usai kita bagikan hewan kurban, secara simbolis akan akan kita berikan santunan terhadap 35 anak yatim di Desa Peunaga Cut Ujong dan Suak Puntong," tuturnya.
Bupati Aceh Barat, Ramli MS mengatakan, perusahaan yang ada di Aceh Barat dapat mencontoh PT Mifa dalam penerapan program CSR. Sehingga daerah sekitar yang menjadi wilayah beroperasi perusahaan dapat merasakan dampak positif langsung oleh masyarakat.
"Harapan saya kalau dana CSR ke depan untuk membina pesantren modern. Ditunjuk saja salah satu pesantren yang ada di Aceh Barat, agar mereka dapat belajar baik menjadi anak-anak yang islami," sebutnya.
Bupati menekankan bahwa, penggunaan dana CSR yang mencapai Rp18 miliar juga dapat membangun lab bahasa arab di Aceh Barat, "Agar masyarakat Aceh Barat bebas menggunakan secara gratis dan lebih pintar dalam berbahasa arab," tandasnya.
Hewan kurban tersebut bersumber dari program Coorporate Social Responcibility (CSR) PT Mifa Bersaudara. 17 desa yang menerima hewan kurban itu antara lain, Desa Peunaga Rayeuk, Paya Peunaga, Peunaga Passi, Mereubo, Langgung, Gunung Kleng, Suak Indrapuri, Sumber Batu, Paya Baro, Buloh, Bukit Jaya, Penaga Cut Ujong, Pucok Reudeup, Reudep dan Desa Balee di Kabupaten Aceh Barat serta Desa Suak Puntong di Kabupaten Nagan Raya.
Selain itu Pesantren Serambi Aceh, Panititia Kurban Pemda Aceh Barat juga menerima hewan kurban pemberian PT Mifa dengan masing-masingnya mendapat satu ekor.
CSR dan Media Relation PT Mifa Bersaudara, Azizon Nurza mengatakan, setiap tahunnya program pembinaan agama menjadi prioritas bagi perusahaan. Selain itu pihaknya setiap tahun membantu untuk setiap kegiatan desa, terutama pembangunan masjid.
"Dalam kurban kali ini kita sediakan 10 ekor sapi, 1 ekor kerbau dan 7 ekor kambing, siap kita bagikan kepada desa yang menjadi lintasan aktivitas PT Mifa Bersaudara," ujar Azizon.
Selain itu, 35 anak yatim di Desa Peunaga Cut Ujong dan Suak Puntong ikut disantuni pihaknya. Hal itu dilakukan semata-mata untuk memberi dampak positif terhadap kehadiran perusahaan tambang di Aceh Barat.
"Nanti usai kita bagikan hewan kurban, secara simbolis akan akan kita berikan santunan terhadap 35 anak yatim di Desa Peunaga Cut Ujong dan Suak Puntong," tuturnya.
Bupati Aceh Barat, Ramli MS mengatakan, perusahaan yang ada di Aceh Barat dapat mencontoh PT Mifa dalam penerapan program CSR. Sehingga daerah sekitar yang menjadi wilayah beroperasi perusahaan dapat merasakan dampak positif langsung oleh masyarakat.
"Harapan saya kalau dana CSR ke depan untuk membina pesantren modern. Ditunjuk saja salah satu pesantren yang ada di Aceh Barat, agar mereka dapat belajar baik menjadi anak-anak yang islami," sebutnya.
Bupati menekankan bahwa, penggunaan dana CSR yang mencapai Rp18 miliar juga dapat membangun lab bahasa arab di Aceh Barat, "Agar masyarakat Aceh Barat bebas menggunakan secara gratis dan lebih pintar dalam berbahasa arab," tandasnya.
(rhs)