Ratu Sekte Kerajaan Ubur-ubur Ternyata Punya Akun Facebook
A
A
A
SERANG - Aisyah Tusalamah (AS), Ratu Kerajaan Ubur-ubur yang menganut aliran sesat, bukan warga Provinsi Banten. Meskipun memiliki kartu tanda penduduk Serang, perempuan ini berasal dari Sumedang, Jawa Barat.
"Asal AS dari Jawa Barat, Sumedang tepatnya. Dia memiliki KTP sini (Serang). Sedangkan pengikutnya kebanyakan dari Jawa Tengah, Jawa Timur," kata Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin, Rabu (15/8/2018).
Menurut keterangan dari pengikutnya yang sudah dimintai keterangan, di antaranya Nur Salim dan Sony bahwa keduanya tertarik dan ingin mendalami dengan ajaran yang disebarkan oleh Asiyah melalui akun facebook.
Bahkan, kata Kapolres, orang silih berganti keluar masuk ke dalam istana Kerajaan Ubur-ubur di Lingkungan Sayabulu, Kota Serang, Banten. "Para pengikutnya ini datang bahkan ada yang menginap di rumah milik Aisyah yang dibelinya dua tahun lalu. Datang demi mendalami ilmu," katanya.
Para pengikutnya yang menginap sudah hampir dua bulan dan menjalankan tugas sesuai dengan struktur organisasi yang dibuat. Sony bertugas sebagai keamanan istana, sedangkan Nur salam sebagai Ketua pengembangan program kerajaan urusan ritual dan lain-lain. "Untuk keseharuannya, mereka mendapatkan uang dari iuran orang-orang yang datang," tandasnya.
"Asal AS dari Jawa Barat, Sumedang tepatnya. Dia memiliki KTP sini (Serang). Sedangkan pengikutnya kebanyakan dari Jawa Tengah, Jawa Timur," kata Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin, Rabu (15/8/2018).
Menurut keterangan dari pengikutnya yang sudah dimintai keterangan, di antaranya Nur Salim dan Sony bahwa keduanya tertarik dan ingin mendalami dengan ajaran yang disebarkan oleh Asiyah melalui akun facebook.
Bahkan, kata Kapolres, orang silih berganti keluar masuk ke dalam istana Kerajaan Ubur-ubur di Lingkungan Sayabulu, Kota Serang, Banten. "Para pengikutnya ini datang bahkan ada yang menginap di rumah milik Aisyah yang dibelinya dua tahun lalu. Datang demi mendalami ilmu," katanya.
Para pengikutnya yang menginap sudah hampir dua bulan dan menjalankan tugas sesuai dengan struktur organisasi yang dibuat. Sony bertugas sebagai keamanan istana, sedangkan Nur salam sebagai Ketua pengembangan program kerajaan urusan ritual dan lain-lain. "Untuk keseharuannya, mereka mendapatkan uang dari iuran orang-orang yang datang," tandasnya.
(wib)