Korban Gempa di Lombok Utara Butuh Tenda dan Selimut
A
A
A
SEMARANG - Pasca terjadinya gempa, tenda dan selimut menjadi kebutuhan utama yang mendesak di wilayah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa bermagnitudo 7,0 SR telah menghancurkan 90% infrastruktur dan bangunan di wilayah Lombok Utara.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Perawatan BPBD Jateng, Iwan Budiyanto saat melaporkan kondisi terkini pascagempa Lombok, melalui sambungan telepon kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di acara Dialog Interaktif Mas Ganjar Menyapa (MGM) yang digelar MNC Trijaya FM di Puri Gedeh Semarang, Jawa Tengah, Selasa (14/8/2018) pagi.
Menurutnya, hingga kini distribusi bantuan ke lokasi bencana gempa Lombok terus berlangsung, termasuk ke daerah terisolasi. "Kini aktivitas ekonomi sudah normal. Kebutuhan masyarakat seperti logistik sudah cukup. Kebutuhan khusus yang belum terpenuhi adalah tenda dan selimut. Selain itu, tenaga untuk mendistribusikan yang kurang," kata Iwan yang sudah 8 hari berada di Posko Utama gempa Lombok.
Menanggapi laporan tersebut, Ganjar menilai bahwa SOP penanganan korban bencana di NTB sudah jelas. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah komunikasi dan kerja yang cepat. Menurut gubernur, Pemprov Jateng telah memberikan bantuan untuk kebutuhan dasar pengungsi.
"Selain itu juga telah mengirim relawan BPBD se-Jateng untuk penataan logistik, pemasangan tenda dan penempatan bak tandon air," kata Ganjar.
Dia menambahkan, pengiriman relawan juga datang dari PMI, kemudian TNI/Polri (Kodam IV/Diponegoro dan Polda Jateng) juga telah mengirimkan puluhan relawan dari berbagai komunitas serta bantuan logistik yang diangkut dengan pesawat Hercules dari Bandara Adi Sumarmo.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Perawatan BPBD Jateng, Iwan Budiyanto saat melaporkan kondisi terkini pascagempa Lombok, melalui sambungan telepon kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di acara Dialog Interaktif Mas Ganjar Menyapa (MGM) yang digelar MNC Trijaya FM di Puri Gedeh Semarang, Jawa Tengah, Selasa (14/8/2018) pagi.
Menurutnya, hingga kini distribusi bantuan ke lokasi bencana gempa Lombok terus berlangsung, termasuk ke daerah terisolasi. "Kini aktivitas ekonomi sudah normal. Kebutuhan masyarakat seperti logistik sudah cukup. Kebutuhan khusus yang belum terpenuhi adalah tenda dan selimut. Selain itu, tenaga untuk mendistribusikan yang kurang," kata Iwan yang sudah 8 hari berada di Posko Utama gempa Lombok.
Menanggapi laporan tersebut, Ganjar menilai bahwa SOP penanganan korban bencana di NTB sudah jelas. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah komunikasi dan kerja yang cepat. Menurut gubernur, Pemprov Jateng telah memberikan bantuan untuk kebutuhan dasar pengungsi.
"Selain itu juga telah mengirim relawan BPBD se-Jateng untuk penataan logistik, pemasangan tenda dan penempatan bak tandon air," kata Ganjar.
Dia menambahkan, pengiriman relawan juga datang dari PMI, kemudian TNI/Polri (Kodam IV/Diponegoro dan Polda Jateng) juga telah mengirimkan puluhan relawan dari berbagai komunitas serta bantuan logistik yang diangkut dengan pesawat Hercules dari Bandara Adi Sumarmo.
(amm)