Dilanda Kekeringan, Produksi Gabah Petani Jabar Menurun

Rabu, 08 Agustus 2018 - 16:48 WIB
Dilanda Kekeringan, Produksi Gabah Petani Jabar Menurun
Dilanda Kekeringan, Produksi Gabah Petani Jabar Menurun
A A A
KARAWANG - Petani di Jawa Barat mendesak Dinas Pertanian segera memperbaiki saluran irigasi yang rusak, serta menyediakan pompa untuk menyedot air.

Pasalnya petani mulai merasakan dampak kekeringan dalam satu bulan kebelakang karena sumber air semakin sedikit. Produksi padi juga mulai mengalami penurunan dari 7 ton gabah perhektare menjadi 5 ton gabah perhektarenya di wilayah yang dilalui saluran irigasi.

"Kami sudah melayangkan surat permohonan ke Dinas Pertanian agar segera melakukan perbaikan saluran irigasi. Selain itu kami juga meminta agar bantuan pompanisasi lebih diintesifkan lagi karena petani sudah merasakan dampak kekeringan. Kekeringan mulai dirasakan karena produksi padi sudah menurun hingga 40 persen dari biasanya, karena kekurangan pasokan air," kata Sekretaris Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras, Jawa Barat, Muchlis Anwar, Rabu (8/8/2018).

Menurut Muchlis jika tidak segera diantisipasi kondisi musim kemarau bisa berpengaruh terhadap kenaikan harga beras. Karena kekeringan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan padi di sejumlah wilayah yang berimbas pengurangan stok gabah dan beras.

"Produksi gabah berkurang dari biasanya untuk 1 hektar bisa menghasilkan sebanyak 7 ton gabah saat ini hanya 5 ton gabah. Sementara stok akan terus keluar, sehingga akan mempengaruhi harga beras di pasaran," katanya.

Muchlis mengatakan kenaikan harga beras tidak bisa dihindari jika pemerintah tidak segera turun tangan membantu petani. Saat ini harga gabah sudah mencapai Rp5000 perkilogramnya dan dipastikan akan terus naik jika pemerintah tidak membantu petani. "Saat ini memang belum terasa, tapi satu bulan atau dua bulan kedepan pasti masyarakat akan ikut merasakan dampaknya," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4943 seconds (0.1#10.140)