Cetak Wirausaha Baru, Kemenperin-DPR Gelar Bimtek Perbengkelan Alsintan dan Batu Bata
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Untuk mencetak wirausaha baru di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kobar bekerjasama dengan Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM), Kementerian Perindustrian RI dan Komisi VI DPR RI menggelar Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Bagi IKM Perbengkelan Alsintan dan IKM Batu Bata. Kegiatan ini digelar selama lima hari mulai 6-10 Agustus di sebuah hotel di Pangkalan Bun. Jumlah peserta ada 25 orang dari Kabupaten Lamandau dan 25 orang dari Kobar.
Anggota Komisi VI, DPR-RI, Hamdani mengatakan, kegiatan pelatihan ini sangat penting untuk mencetak wirausaha baru di Kabupaten Kobar. Selama ini petani di Kobar seringkali mendapat bantuan Alsintan dari pemerintah pusat melalui kementerian.
Untuk merawat Alsintan yang diberikan dibutuhkan SDM perbengkelan yang mampu memperbaiki peralatan tersebut.
“Sejumlah kelompok tani di Kobar sering kali mendapat bantuan Alsintan berupa roda dua dan empat, untuk itulah pelatihan perbengkelan Alsintan ini penting untuk merawat dan memelihara Alsintan tersebut. Jadi kalau ada yang rusak bisa diperbaiki di sini juga. Oleh karena itu pelatihan ini harus diikuti dengan baik supaya ilmunya bisa dipraktikkan,” ujar Hamdani usai membuka kegiatan.
Dia mengatakan, persaingan global saat ini semakin ketat untuk itu dibutuhkan kemampuan SDM yang mumpuni. Seperti IKM Batu Bata di Kotawaringin Barat mulai menjamur namun masih terfokus di Kecamatan Pangkalan Lada.
Harapannya ke depan di wilayah lain bisa juga memproduksi batu bata, sehingga dengan semakin banyak wirausaha batu bata akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Di Kabupaten Lamandau batu bata masih dibeli di wilayah Kobar, padahal potensi alam di sana bisa untuk membuat batu bata, dengan pelatihan ini harapannya ke depan di Lamandau tidak perlu lagi cari batu bata di Kobar,” timpalnya.
Dia menambahkan, terkait pinjaman modal usaha bisa dibantu melalui KUR dari BRI, prosesnya akan didampingi pemerintah daerah jika ada kesulitan. “Jadi kita berharap ini nantinya bisa diimplementasikan dan langsung berwirausaha,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kobar, Johatler Lomban Gaol mengatakan, Kalteng memiliki SDA yang kaya namun kemampuan SDM belum mumpuni. Bantuan mesin sudah diberikan dari pemerintah pusat, harapannya dengan bimtek ini IKM di Kobar bisa menyerap ilmu dan menerapkannya di usahanya masing-masing.
“Dengan Bimtek ini harapannya dapat meningkatkan, merekayasa dan modifikasi sebuah usaha. Terutama perbengkelan dan batu bata. Ini Untuk memaksimalkan produksi dintingkat wirausaha kecil bisa. Sehingga wawasan dan keterampilam para pesert bisa terasah dan bisa diimplementasikan di kemudian hari,” tandasnya.
Anggota Komisi VI, DPR-RI, Hamdani mengatakan, kegiatan pelatihan ini sangat penting untuk mencetak wirausaha baru di Kabupaten Kobar. Selama ini petani di Kobar seringkali mendapat bantuan Alsintan dari pemerintah pusat melalui kementerian.
Untuk merawat Alsintan yang diberikan dibutuhkan SDM perbengkelan yang mampu memperbaiki peralatan tersebut.
“Sejumlah kelompok tani di Kobar sering kali mendapat bantuan Alsintan berupa roda dua dan empat, untuk itulah pelatihan perbengkelan Alsintan ini penting untuk merawat dan memelihara Alsintan tersebut. Jadi kalau ada yang rusak bisa diperbaiki di sini juga. Oleh karena itu pelatihan ini harus diikuti dengan baik supaya ilmunya bisa dipraktikkan,” ujar Hamdani usai membuka kegiatan.
Dia mengatakan, persaingan global saat ini semakin ketat untuk itu dibutuhkan kemampuan SDM yang mumpuni. Seperti IKM Batu Bata di Kotawaringin Barat mulai menjamur namun masih terfokus di Kecamatan Pangkalan Lada.
Harapannya ke depan di wilayah lain bisa juga memproduksi batu bata, sehingga dengan semakin banyak wirausaha batu bata akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Di Kabupaten Lamandau batu bata masih dibeli di wilayah Kobar, padahal potensi alam di sana bisa untuk membuat batu bata, dengan pelatihan ini harapannya ke depan di Lamandau tidak perlu lagi cari batu bata di Kobar,” timpalnya.
Dia menambahkan, terkait pinjaman modal usaha bisa dibantu melalui KUR dari BRI, prosesnya akan didampingi pemerintah daerah jika ada kesulitan. “Jadi kita berharap ini nantinya bisa diimplementasikan dan langsung berwirausaha,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kobar, Johatler Lomban Gaol mengatakan, Kalteng memiliki SDA yang kaya namun kemampuan SDM belum mumpuni. Bantuan mesin sudah diberikan dari pemerintah pusat, harapannya dengan bimtek ini IKM di Kobar bisa menyerap ilmu dan menerapkannya di usahanya masing-masing.
“Dengan Bimtek ini harapannya dapat meningkatkan, merekayasa dan modifikasi sebuah usaha. Terutama perbengkelan dan batu bata. Ini Untuk memaksimalkan produksi dintingkat wirausaha kecil bisa. Sehingga wawasan dan keterampilam para pesert bisa terasah dan bisa diimplementasikan di kemudian hari,” tandasnya.
(sms)