Pascagempa, Ratusan Pasien RS Sanglah Dirawat di Tenda
A
A
A
DENPASAR - Pascagempa yang menguncang NTB dan Bali, ratusan pasien Rumah Sakit (RS) Sanglah, Denpasar terpaksa dievakuasi ke luar rumah sakit, Senin (6/8/2018). Mereka dirawat di tenda-tenda Badan Nasional Penanggulanga Bencana (BNPB) dan selasar rumah sakit.
Direktur Medis dan Keperawatan Rumah Sakit Sanglah, I Ketut Sudartana mengatakan, ada 200 pasien yang dirawat di tenda dan selasar-selasar Rumah Sakit Sanglah.
"Yang dirawat di selasar Rumah Sakit Sanglah sebagian sudah ada yang dimasukkan ke dalam ruangan lantai satu," ujarnya. (Baca Juga: Gempa Lombok, 82 Orang Meninggal Dunia dan Ribuan Warga Mengungsi
Dia menjelaskan, masih banyak pasien yang berada di tenda-tenda. "Kami sudah menanyakan kepada pasien apakah mereka mau dipindah atau tidak. Dan rata-rata mereka belum bersedia dipindah ke ruangan," katanya.
Dia menerangkan, pasien-pasien tersebut masih mengalami rasa trauma. "Ada pasien yang masih trauma, dari segi psikologinya masih tinggi," paparnya.
Pihak rumah sakit sudah memanggil Dinas Pekerjaan Umum untuk mengecek kondisi bangunan Rumah Sakit Sanglah. "Kalau gedungnya masih layak digunakan akan kami pakai," kata Sudartana.
Dia menegaskan, jika kondisi bangunan Rumah Sakit Sanglah sudah tidak layak dipakai, pihaknya akan meminta bantuan BPBD dan TNI untuk mendirikan tenda.
"Kalau sudah tidak layak, kami akan meminta dibangunkan tenda-tenda untuk para pasien," ujarnya. (Baca Juga: Lombok Diguncang Gempa, 2 Ibu Melahirkan di Parkiran RSUP NTB)
Direktur Medis dan Keperawatan Rumah Sakit Sanglah, I Ketut Sudartana mengatakan, ada 200 pasien yang dirawat di tenda dan selasar-selasar Rumah Sakit Sanglah.
"Yang dirawat di selasar Rumah Sakit Sanglah sebagian sudah ada yang dimasukkan ke dalam ruangan lantai satu," ujarnya. (Baca Juga: Gempa Lombok, 82 Orang Meninggal Dunia dan Ribuan Warga Mengungsi
Dia menjelaskan, masih banyak pasien yang berada di tenda-tenda. "Kami sudah menanyakan kepada pasien apakah mereka mau dipindah atau tidak. Dan rata-rata mereka belum bersedia dipindah ke ruangan," katanya.
Dia menerangkan, pasien-pasien tersebut masih mengalami rasa trauma. "Ada pasien yang masih trauma, dari segi psikologinya masih tinggi," paparnya.
Pihak rumah sakit sudah memanggil Dinas Pekerjaan Umum untuk mengecek kondisi bangunan Rumah Sakit Sanglah. "Kalau gedungnya masih layak digunakan akan kami pakai," kata Sudartana.
Dia menegaskan, jika kondisi bangunan Rumah Sakit Sanglah sudah tidak layak dipakai, pihaknya akan meminta bantuan BPBD dan TNI untuk mendirikan tenda.
"Kalau sudah tidak layak, kami akan meminta dibangunkan tenda-tenda untuk para pasien," ujarnya. (Baca Juga: Lombok Diguncang Gempa, 2 Ibu Melahirkan di Parkiran RSUP NTB)
(rhs)