Jateng Juara BPJS Nasional, Ganjar Terima Paritrana Award
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menerima piala Juara 1 Paritrana Award. Penghargaan ini diberikan atas komitmen Jateng dalam mendukung penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai amanah undang-undang.
Piala Paritrana Award diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan disaksikan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (31/7/2018). Paritrana Award diberikan untuk pertama kalinya dengan lima kategori pemenang yaitu, Pemerintah Provinsi Terbaik, Pemerintah Kabupaten/Kota Terbaik, Perusahaan Besar Terbaik, Perusahaan Menengah Terbaik dan Usaha Kecil Mikro (UKM) Terbaik.
Untuk kategori pemerintah provinsi, peringkat pertama diperoleh Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Prestasi Jateng semakin istimewa karena untuk kategori kabupaten kota, peringkat pertama diraih Kota Surakarta. Disusul Kabupaten Jember, dan Kabupaten Serang.
Ganjar Pranowo mengatakan penghargaan tersebut adalah wujud dari keseriusan Jawa Tengah untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja. "Saya berterima kasih kepada teman-teman pengampu ketenagakerjaan. Baik dari BPJS, perusahaan, karyawan, maupun dinasnya yang selalu bekerja sama, berembuk bareng. Tripartitnya juga bagus. Saling mendorong ini yang akhirnya membuahkan suatu prestasi kita bisa mendapatkan penghargaan Paritrana ini," kata Ganjar.
"Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi bahwa usaha kecil, menengah, dan besar bisa di-cover BPJS Tenaga Kerja sehingga masa depan tenaga kerja lebih baik. Kita mesti menghormati mereka karena dari peluh merekalah sebenarnya rezeki kita dapatkan," katanya.
Ganjar mendorong agar coverage kepesertaan sektor informal dan nonformal dapat ditingkatkan. "Coverage-nya baru 27,9 juta seluruh Indonesia. Artinya, masih harus digerakkan terus-menerus. Khususnya yang sektor informal dan nonformal," ujarnya.
Dalam sambutannya, JK mengucapkan selamat kepada tiga provinsi pemenang. JK mengatakan sistem iuran BPJS Ketenagakerjaan mengadopsi konsep gotong-royong untuk para tenaga kerja baik di pemerintah maupun perusahaan swasta. "Saya mengucapkan selamat kepada penerima penghargaan Piala Paritrana atas partisipasinya dalam membina ketenegakerjaan di daerah, di masing-masing perusahan," kata Wapres.
Pemprov Jateng sendiri terus mendorong kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga mencapai 100%, baik untuk kalangan pekerja formal maupun nonformal. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Wika Bintang belum lama ini mengatakan saat ini posisi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 94% untuk yang formal, artinya bekerja di perusahaan. Sedangkan yang nonformal memang masih di bawah itu.
Guna kepentingan perbaruan data jumlah pekerja yang sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan, Disnakertrans Jateng mendorong perusahaan untuk memberikan keterangan secara online melalui aplikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan. Pengisian data-data perusahaan, termasuk jumlah pekerja yang ikut BPJS Ketenagakerjaan, secara daring sudah dimulai April 2018.
Piala Paritrana Award diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan disaksikan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (31/7/2018). Paritrana Award diberikan untuk pertama kalinya dengan lima kategori pemenang yaitu, Pemerintah Provinsi Terbaik, Pemerintah Kabupaten/Kota Terbaik, Perusahaan Besar Terbaik, Perusahaan Menengah Terbaik dan Usaha Kecil Mikro (UKM) Terbaik.
Untuk kategori pemerintah provinsi, peringkat pertama diperoleh Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Prestasi Jateng semakin istimewa karena untuk kategori kabupaten kota, peringkat pertama diraih Kota Surakarta. Disusul Kabupaten Jember, dan Kabupaten Serang.
Ganjar Pranowo mengatakan penghargaan tersebut adalah wujud dari keseriusan Jawa Tengah untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja. "Saya berterima kasih kepada teman-teman pengampu ketenagakerjaan. Baik dari BPJS, perusahaan, karyawan, maupun dinasnya yang selalu bekerja sama, berembuk bareng. Tripartitnya juga bagus. Saling mendorong ini yang akhirnya membuahkan suatu prestasi kita bisa mendapatkan penghargaan Paritrana ini," kata Ganjar.
"Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi bahwa usaha kecil, menengah, dan besar bisa di-cover BPJS Tenaga Kerja sehingga masa depan tenaga kerja lebih baik. Kita mesti menghormati mereka karena dari peluh merekalah sebenarnya rezeki kita dapatkan," katanya.
Ganjar mendorong agar coverage kepesertaan sektor informal dan nonformal dapat ditingkatkan. "Coverage-nya baru 27,9 juta seluruh Indonesia. Artinya, masih harus digerakkan terus-menerus. Khususnya yang sektor informal dan nonformal," ujarnya.
Dalam sambutannya, JK mengucapkan selamat kepada tiga provinsi pemenang. JK mengatakan sistem iuran BPJS Ketenagakerjaan mengadopsi konsep gotong-royong untuk para tenaga kerja baik di pemerintah maupun perusahaan swasta. "Saya mengucapkan selamat kepada penerima penghargaan Piala Paritrana atas partisipasinya dalam membina ketenegakerjaan di daerah, di masing-masing perusahan," kata Wapres.
Pemprov Jateng sendiri terus mendorong kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga mencapai 100%, baik untuk kalangan pekerja formal maupun nonformal. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Wika Bintang belum lama ini mengatakan saat ini posisi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 94% untuk yang formal, artinya bekerja di perusahaan. Sedangkan yang nonformal memang masih di bawah itu.
Guna kepentingan perbaruan data jumlah pekerja yang sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan, Disnakertrans Jateng mendorong perusahaan untuk memberikan keterangan secara online melalui aplikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan. Pengisian data-data perusahaan, termasuk jumlah pekerja yang ikut BPJS Ketenagakerjaan, secara daring sudah dimulai April 2018.
(amm)