Ceramah di Semarang, Ustaz Somad Merasa Disambut Seperti Cawapres
A
A
A
SEMARANG - Meski sempat diwarnai penolakan dari sejumlah ormas, acara Tablig Akbar Ustaz Abdul Somad (UAS) di Auditorium Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah, tetap terlaksana dengan lancar dan tertib. Bahkan, acara tablig ini ikut dihadiri Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.
Pengamanan dan pengawalan dari kepolisian memang terlihat ketat, mulai dari kedatangan UAS di Bandara Internasional Ahmad Yani hingga tiba di Auditorium Unissula. Sampai-sampai di awal ceramahnya, UAS melontarkan candaan bahwa kedatangannya di Kota Semarang disambut seperti calon wakil presiden (cawapres).
Seperti diketahui, nama ustaz asal Riau kelahiran Asahan Sumatera Utara ini masuk dalam rekomendasi ijtimak ulama terkait pemilihan calon presiden dan wapres (Pilpres) 2019, bersama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri direkomendasikan sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Kota Semarang ini luar biasa, saya datang disambut TNI dan Polri, disambut seperti calon wakil presiden saja," canda Abdul Somad di hadapan 3.000-an mahasiswa dan Rektor Unissula Prabowo Setyawan yang menghadiri tabligh akbar Senin (30/7/2018).
Tablig ini bertemakan 'Islam Rahmatan Lil 'Alamin, Antara Multikulturalisme, Keislaman, dan Keindonesiaan' ini. Pada kesempatan itu Ustaz Abdul Somad menegaskan kalau dirinya tidak ada maksud sama sekali untuk menjadi cawapres.
Dalam ceramahnya, Ustaz Somad menjelaskan definisi tentang sejarah masuknya Islam di Indonesia. Ustaz Somad juga mengajak semua umat menjaga kerukunan beragama.
“Kita hidup di negara yang mempunyai beragam agama, ras, dan budaya Islam mengajarkan bahwa kerukunan antar umat harus ditegakkan. Ukhuwah ubudiyah, ukhuwah basyariyah, ukhuwah wathaniyah, serta ukhuwah fi din Al Islam (persaudaraan antarumat Islam) harus tetap berjalan itulah yang diajarkan agama Islam dari zaman dahulu hingga sekarang," ucap dai lulusan S2 Daar al-Hadits Al-Hassania Institute, Maroko itu.
Pendakwah yang namanya melejit melalui situs Youtube itu memberikan motivasi kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti acara tablig akbar. Sebagai generasi penerus, mereka akan memegang estafet kepemimpinan sehingga perlu menguasai ilmu pengetahuan sekaligus penguatan norma-norma agama.
“Teruslah belajar untuk menjadi generasi yang saleh berguna bagi bangsa serta menjunjung tinggi norma-norma agama terutama agama kita agama Islam,” imbuhnya.
Pengamanan dan pengawalan dari kepolisian memang terlihat ketat, mulai dari kedatangan UAS di Bandara Internasional Ahmad Yani hingga tiba di Auditorium Unissula. Sampai-sampai di awal ceramahnya, UAS melontarkan candaan bahwa kedatangannya di Kota Semarang disambut seperti calon wakil presiden (cawapres).
Seperti diketahui, nama ustaz asal Riau kelahiran Asahan Sumatera Utara ini masuk dalam rekomendasi ijtimak ulama terkait pemilihan calon presiden dan wapres (Pilpres) 2019, bersama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri direkomendasikan sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Kota Semarang ini luar biasa, saya datang disambut TNI dan Polri, disambut seperti calon wakil presiden saja," canda Abdul Somad di hadapan 3.000-an mahasiswa dan Rektor Unissula Prabowo Setyawan yang menghadiri tabligh akbar Senin (30/7/2018).
Tablig ini bertemakan 'Islam Rahmatan Lil 'Alamin, Antara Multikulturalisme, Keislaman, dan Keindonesiaan' ini. Pada kesempatan itu Ustaz Abdul Somad menegaskan kalau dirinya tidak ada maksud sama sekali untuk menjadi cawapres.
Dalam ceramahnya, Ustaz Somad menjelaskan definisi tentang sejarah masuknya Islam di Indonesia. Ustaz Somad juga mengajak semua umat menjaga kerukunan beragama.
“Kita hidup di negara yang mempunyai beragam agama, ras, dan budaya Islam mengajarkan bahwa kerukunan antar umat harus ditegakkan. Ukhuwah ubudiyah, ukhuwah basyariyah, ukhuwah wathaniyah, serta ukhuwah fi din Al Islam (persaudaraan antarumat Islam) harus tetap berjalan itulah yang diajarkan agama Islam dari zaman dahulu hingga sekarang," ucap dai lulusan S2 Daar al-Hadits Al-Hassania Institute, Maroko itu.
Pendakwah yang namanya melejit melalui situs Youtube itu memberikan motivasi kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti acara tablig akbar. Sebagai generasi penerus, mereka akan memegang estafet kepemimpinan sehingga perlu menguasai ilmu pengetahuan sekaligus penguatan norma-norma agama.
“Teruslah belajar untuk menjadi generasi yang saleh berguna bagi bangsa serta menjunjung tinggi norma-norma agama terutama agama kita agama Islam,” imbuhnya.
(rhs)