Tim Ekspedisi SMKN 1 Saptosari Gunungkidul Taklukan Gunung Arjuno
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Kebanggaan terpancar dari wajah siswa-siswi pecinta alam SMK Negeri 1 Saptosari Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka belum lama ini berhasil menyelesaikan ekpedisi pendakian Gunung Arjuno yang berada di Malang, Jawa Timur.
Tim ekspedisi terdiri dari 27 siswa, empat pendamping, dan alumni SMKN 1 Saptosari. Dengan kekompakan tim, mereka sukses mencapai puncak gunung setinggi 3.339 meter setelah melalui lima pos yang melelahkan.
"Ini ekspedisi rutin kami dan tahun ini melibatkan siswa yang cukup banyak, yaitu 27 siswa dengan empat pendamping dan ditambah alumni yang ikut ambil bagian. Jadi total ada 45 orang," kata guru pembina SMKN 1 Saptosari Gunungkidul, Sumbogo Widianto kepada SINDOnews, Jumat (27/7/2018).
Sebelum mengikuti ekspedisi selama tiga hari, (3-5/7/2018), para peserta juga menjalani proses latihan. Pendakian gunung membutuhkan fisik yang kuat dan juga mental. "Karena ketinggian di atas 3.000 meter, maka semua peserta melalui proses latihan fisik dan mental," katanya.
Dalam ekpedisi bernama Espa itu, tim juga membawa tiga pendaki cilik yaitu Nabila Amalia Ramadhani (15), siswa kelas 9 SMPN 2 Wonosari; Ghozia Sapta Wiedyaningtyas (10), siswa kelas 3 SDN Baru Wonosari; dan Aisya Selkly Wiedyaningtyas (7). "Ini (pendakian) sudah tujuh kali dilakukan pihak sekolah," ujarnya.
Sebelum keberangkatan, tim Espa juga berpamitan kepada Bupati Gunungkidul Badingah. Waktu itu, bupati memberikan dukungan dan motivasi kepada para peserta ekspedisi.
Kepala SMKN 1 Saptosari Gunungkidul, Siti Fadhilah mengatakan, gerakan pecinta alam di sekolahnya merupakan bagian ekstra kurikuler minat khusus. Para siswa dilatih kedisiplinan, kekompakan, dan kepedulian baik sesama dan lingkungan. "Mereka juga melakukan aksi sosial bersihkan sampah di puncak," katanya.
Tahun depan, pecinta alam SMKN 1 Saptosari berencana mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Ekspedisi Rinjani ke depan sekaligus dalam rangka Hari Hadi ke-188 Gunungkidul," katanya.
Tim ekspedisi terdiri dari 27 siswa, empat pendamping, dan alumni SMKN 1 Saptosari. Dengan kekompakan tim, mereka sukses mencapai puncak gunung setinggi 3.339 meter setelah melalui lima pos yang melelahkan.
"Ini ekspedisi rutin kami dan tahun ini melibatkan siswa yang cukup banyak, yaitu 27 siswa dengan empat pendamping dan ditambah alumni yang ikut ambil bagian. Jadi total ada 45 orang," kata guru pembina SMKN 1 Saptosari Gunungkidul, Sumbogo Widianto kepada SINDOnews, Jumat (27/7/2018).
Sebelum mengikuti ekspedisi selama tiga hari, (3-5/7/2018), para peserta juga menjalani proses latihan. Pendakian gunung membutuhkan fisik yang kuat dan juga mental. "Karena ketinggian di atas 3.000 meter, maka semua peserta melalui proses latihan fisik dan mental," katanya.
Dalam ekpedisi bernama Espa itu, tim juga membawa tiga pendaki cilik yaitu Nabila Amalia Ramadhani (15), siswa kelas 9 SMPN 2 Wonosari; Ghozia Sapta Wiedyaningtyas (10), siswa kelas 3 SDN Baru Wonosari; dan Aisya Selkly Wiedyaningtyas (7). "Ini (pendakian) sudah tujuh kali dilakukan pihak sekolah," ujarnya.
Sebelum keberangkatan, tim Espa juga berpamitan kepada Bupati Gunungkidul Badingah. Waktu itu, bupati memberikan dukungan dan motivasi kepada para peserta ekspedisi.
Kepala SMKN 1 Saptosari Gunungkidul, Siti Fadhilah mengatakan, gerakan pecinta alam di sekolahnya merupakan bagian ekstra kurikuler minat khusus. Para siswa dilatih kedisiplinan, kekompakan, dan kepedulian baik sesama dan lingkungan. "Mereka juga melakukan aksi sosial bersihkan sampah di puncak," katanya.
Tahun depan, pecinta alam SMKN 1 Saptosari berencana mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Ekspedisi Rinjani ke depan sekaligus dalam rangka Hari Hadi ke-188 Gunungkidul," katanya.
(amm)