Wakili Asia, Emil Dardak Hadiri Bloomberg Harvard City Leadership Initiative
A
A
A
SURABAYA - Bloomberg Harvard City Leadership Initiative mengundang Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak untuk mengikuti Bloomberg Harvard City Leadership Initiative 2018.
Emil Dardak menjadi satu-satunya wakil Asia yang berkesempatan menghadiri acara yang dihadiri oleh 30 wali kota se-dunia, melalui seleksi ketat. Harvard dan Bloomberg sangat selektif untuk memilih perwakilan kepala daerah dari luar zona North America, karena peserta diharapkan akan memperkaya kualitas grup dan materi pembahasan dalam menyusun platform kepemimpinan daerah.
Kepala daerah dari mancanegara ini akan menjadi satu grup dengan 30 wali kota dari kota-kota ternama di Amerika Serikat seperti di antaranya Miami (Florida), Atlanta (Georgia), San Antonio (Texas), San Jose (Californio), Columbus (Ohio), Albany (New York), termasuk sosok yang sedang naik daun, wali kota termuda di California yang baru berusia 28 tahun. Kota-kota Amerika Serikat yang dipilih kebanyakan adalah ibu kota negara bagian (state capital) atau kota terbesar di negara bagian.
Adapun sosok luar North America yang dipilih kebanyakan adalah kepala daerah dari ibu kota negara atau salah satu kota terbesar negara seperti Wali Kota West Midlands di Inggris Raya yang di dalamnya mengelola wilayah perkotaan Birmingham dan Coventry serta menjadi metropolitan terbesar kedua di Inggris.
Ada pula Wali Kota Helsinki dari Finlandia, Wali Kota Sao Paulo dari Brasil, serta Wali Kota Quito dari Ekuador yang juga mantan calon Presiden dan tuan rumah kongres akbar perkotaan dunia 20 tahunan PBB yang dinamakan Habitat-3.
Mengacu kepada nama-nama besar yang berpartisipasi, tentu menjadi hal yang mengejutkan bahwa Trenggalek yang merupakan kabupaten relatif kecil di Jawa Timur turut diundang dan menjadi satu-satunya wakil dari wilayah Asia dalam Bloomberg Harvard City Leadership Initiative 2018.
Emil Dardak mengaku terkejut saat mendapat undangan dari Michael Bloomberg dan Rektor Harvard. "Proses seleksi mensyaratkan rekam jejak kepemimpinannya yang kemudian akan divalidasi secara saksama oleh tim Harvard," ujar Emil dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (24/7/2018).
Lebih takjub lagi, kata Emil, dia mengerjakan paper sebagai persyaratan lolos di tengah padatnya agenda kampanye Pilgub Jatim 2018. Saat akhirnya terpilih, Harvard menekankan dalam surat acceptance bahwa proses seleksi berlangsung sangat kompetitif.
"Saya sendiri terkejut, Trenggalek yang notabene daerah kecil, bisa terpilih untuk mewakili Asia bersama wali kota-wali kota yang ada di dunia," jelasnya.
Jejak prestasi dan reputasi internasional Emil Dardak, sebenarnya bukanlah barang baru. Dia pernah kuliah di universitas ternama luar negeri, seperti Universitas New South Wales (Australia), Ritsumeikan Asia Pacifik University Jepang, Hingga University of Oxford (UK ).
Bahkan saat bangku SMA, Emil sekolah di Raffles Institusion, tempat Lee Kwan Yew bersekolah. Usia 17 tahun dia sudah menjadi konsultan Bank Dunia dan usia 22 tahun sudah menyandang gelar doktor termuda di Ritsumeikan Asia Pacifik University Jepang.
Nama Emil Dardak kian melambung di pentas internasional, saat dia terpilih menjadi wakil presiden asosiasi pemerintah daerah se Asia Pasifik. Namanya pun makin dikenal masyarakat dunia saat dia berpidato dengan native speaking yang menggetarkan di forum bergengsi PBB yang berlangsung di Quito, Ekuador pada 17 Oktober 2016.
Saat itu, selain baru menjabat sebagai bupati Trenggalek, Emil datang dalam kapasitas Wakil Presiden Asosiasi Pemerintah Daerah Se-Asia Pasifik (UCLG). Dia ditunjuk menjadi salah satu dari 40 kepala daerah di dunia untuk menyampaikan pidato pernyataan pendapat, serta menentukan posisi pemerintah daerah dalam 20 tahun ke depan.
Emil Dardak menjadi satu-satunya wakil Asia yang berkesempatan menghadiri acara yang dihadiri oleh 30 wali kota se-dunia, melalui seleksi ketat. Harvard dan Bloomberg sangat selektif untuk memilih perwakilan kepala daerah dari luar zona North America, karena peserta diharapkan akan memperkaya kualitas grup dan materi pembahasan dalam menyusun platform kepemimpinan daerah.
Kepala daerah dari mancanegara ini akan menjadi satu grup dengan 30 wali kota dari kota-kota ternama di Amerika Serikat seperti di antaranya Miami (Florida), Atlanta (Georgia), San Antonio (Texas), San Jose (Californio), Columbus (Ohio), Albany (New York), termasuk sosok yang sedang naik daun, wali kota termuda di California yang baru berusia 28 tahun. Kota-kota Amerika Serikat yang dipilih kebanyakan adalah ibu kota negara bagian (state capital) atau kota terbesar di negara bagian.
Adapun sosok luar North America yang dipilih kebanyakan adalah kepala daerah dari ibu kota negara atau salah satu kota terbesar negara seperti Wali Kota West Midlands di Inggris Raya yang di dalamnya mengelola wilayah perkotaan Birmingham dan Coventry serta menjadi metropolitan terbesar kedua di Inggris.
Ada pula Wali Kota Helsinki dari Finlandia, Wali Kota Sao Paulo dari Brasil, serta Wali Kota Quito dari Ekuador yang juga mantan calon Presiden dan tuan rumah kongres akbar perkotaan dunia 20 tahunan PBB yang dinamakan Habitat-3.
Mengacu kepada nama-nama besar yang berpartisipasi, tentu menjadi hal yang mengejutkan bahwa Trenggalek yang merupakan kabupaten relatif kecil di Jawa Timur turut diundang dan menjadi satu-satunya wakil dari wilayah Asia dalam Bloomberg Harvard City Leadership Initiative 2018.
Emil Dardak mengaku terkejut saat mendapat undangan dari Michael Bloomberg dan Rektor Harvard. "Proses seleksi mensyaratkan rekam jejak kepemimpinannya yang kemudian akan divalidasi secara saksama oleh tim Harvard," ujar Emil dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (24/7/2018).
Lebih takjub lagi, kata Emil, dia mengerjakan paper sebagai persyaratan lolos di tengah padatnya agenda kampanye Pilgub Jatim 2018. Saat akhirnya terpilih, Harvard menekankan dalam surat acceptance bahwa proses seleksi berlangsung sangat kompetitif.
"Saya sendiri terkejut, Trenggalek yang notabene daerah kecil, bisa terpilih untuk mewakili Asia bersama wali kota-wali kota yang ada di dunia," jelasnya.
Jejak prestasi dan reputasi internasional Emil Dardak, sebenarnya bukanlah barang baru. Dia pernah kuliah di universitas ternama luar negeri, seperti Universitas New South Wales (Australia), Ritsumeikan Asia Pacifik University Jepang, Hingga University of Oxford (UK ).
Bahkan saat bangku SMA, Emil sekolah di Raffles Institusion, tempat Lee Kwan Yew bersekolah. Usia 17 tahun dia sudah menjadi konsultan Bank Dunia dan usia 22 tahun sudah menyandang gelar doktor termuda di Ritsumeikan Asia Pacifik University Jepang.
Nama Emil Dardak kian melambung di pentas internasional, saat dia terpilih menjadi wakil presiden asosiasi pemerintah daerah se Asia Pasifik. Namanya pun makin dikenal masyarakat dunia saat dia berpidato dengan native speaking yang menggetarkan di forum bergengsi PBB yang berlangsung di Quito, Ekuador pada 17 Oktober 2016.
Saat itu, selain baru menjabat sebagai bupati Trenggalek, Emil datang dalam kapasitas Wakil Presiden Asosiasi Pemerintah Daerah Se-Asia Pasifik (UCLG). Dia ditunjuk menjadi salah satu dari 40 kepala daerah di dunia untuk menyampaikan pidato pernyataan pendapat, serta menentukan posisi pemerintah daerah dalam 20 tahun ke depan.
(wib)