Ratusan ASN Sleman Mendadak Dites Urin Usai Sosialisasi Narkoba
A
A
A
SLEMAN - Sebanyak 175 aparatur sipil negara (ASN) Sleman mendadak dites urin setelah mengikuti sosialisasi Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di ruang Bima Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sleman, Senin (23/7/2018). Dalam kegiatan ini Pemkab Sleman mengandeng Badan Narkotika Nasional Kabupatan (BNNK) Sleman dan Klinik Parahita.
"Tes urin terbuka ini sebagai bentuk realisasi dari program P3GN ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) BKPP Sleman Suyono di sela kegiatan.
Suyono menjelaskan 175 ASN yang mengikuti kegiatan ini merupakan perwakilan dari instansi yang ada di Sleman. Sosialiasi program P4GN sebagai upaya untuk mewujudkan ASN bebas dan bersih dari penyalahgunaan dan pengunaan narkoba. Selain itu juga bentuk dalam memerangi peredaran narkoba.
"Bagi ASN yang ketahuan memakai atau menyalahgunakan narkoba akan mendapatkan sanksi tegas sesuai dengan derajat kesalahannya," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo menambahkan kegiatan sosialiasasi tersebut menjadi langkah deteksi dini untuk memerangi peredaran gelap narkoba yang semakin hari kian mengkhawatirkan. "Peredaran narkoba saat ini sangat mengkhawatirkan, bahkan merambah hingga kalangan anak-anak. Peredaran narkoba kini menyasar banyak kalangan dengan rentang usia 10-50 Tahun," katanya.
Untuk itu, melalui kegiatan sosialisasi tersebut, dapat memberikan dampak positif serta menjadi momen strategi dalam membendung peredaran obat-obatan terlarang di lingkungan masyarakat khususnya di Sleman.
"Tes urin terbuka ini sebagai bentuk realisasi dari program P3GN ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) BKPP Sleman Suyono di sela kegiatan.
Suyono menjelaskan 175 ASN yang mengikuti kegiatan ini merupakan perwakilan dari instansi yang ada di Sleman. Sosialiasi program P4GN sebagai upaya untuk mewujudkan ASN bebas dan bersih dari penyalahgunaan dan pengunaan narkoba. Selain itu juga bentuk dalam memerangi peredaran narkoba.
"Bagi ASN yang ketahuan memakai atau menyalahgunakan narkoba akan mendapatkan sanksi tegas sesuai dengan derajat kesalahannya," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo menambahkan kegiatan sosialiasasi tersebut menjadi langkah deteksi dini untuk memerangi peredaran gelap narkoba yang semakin hari kian mengkhawatirkan. "Peredaran narkoba saat ini sangat mengkhawatirkan, bahkan merambah hingga kalangan anak-anak. Peredaran narkoba kini menyasar banyak kalangan dengan rentang usia 10-50 Tahun," katanya.
Untuk itu, melalui kegiatan sosialisasi tersebut, dapat memberikan dampak positif serta menjadi momen strategi dalam membendung peredaran obat-obatan terlarang di lingkungan masyarakat khususnya di Sleman.
(amm)