Banyak Kepala Daerah Jatim Ditangkap KPK, Ini Langkah Khofifah
A
A
A
TULUNGAGUNG - Calon Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa tidak akan mendiamkan fenomena banyaknya kepala daerah di Jatim yang ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Untuk mencegah itu Khofifah akan menyiapkan pilot project wilayah bebas korupsi (WBK).
"Ini (WBK) pernah dilakukan di Kementerian sosial," kata Khofifah kepada wartawan di sela acara halalbihalal sekaligus syukuran kemenangan paslon Khofifah-Emil di gedung Stadion Rejoagung, Kabupaten Tulungagung, Jatim, Sabtu (21/7/2018).
Program WBK sukses dijalankan di Kementerian Sosial. Bahkan pada 2017 lalu, kata Khofifah, menjadi salah satu dari dua kementerian yang mendapat predikat WBK. Lalu seperti apa pelaksanaan konsep WBK?.
Intinya adalah menguatkan upaya pencegahan korupsi. Dalam setiap perencanaan anggaran (APBD), seluruh pejabat eselon terkait, yakni mulai eselon satu hingga empat akan dikumpulkan. Penggodokan program (APBD) ada di pejabat eselon tiga. Namun suplai bahan berasal dari pejabat eselon empat. Menurut Khofifah, forum akan mengundang deputi pencegahan korupsi KPK. Secara rutin juga menghadirkan BPK dan BPKP. "Tentu akan lebih bermakna bila deputi pencegahan KPK berkenan hadir," katanya.
Dalam kesempatan itu Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat Jatim bersatu dan bergandengan tangan. Pilkada telah usai. Tidak ada lagi perbedaan pilihan. Dengan seluruh energi positif Khofifah berharap bisa bersama-sama membangun Jatim. "Sekarang saatnya melakukan kontestasi prestasi. Mari bersatu, bergandengan tangan," katanya.
Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengaku sudah empat hari keliling Jatim. Mengusung agenda halalbihalal dan syukuran kemenangan (Khofifah-Emil), sejumlah daerah di kawasan tapal kuda dia kunjungi. Meski belum resmi dilantik, Khofifah sudah melakukan upaya penyerapan aspirasi masyarakat. Di Pamekasan, Madura misalnya, dia berbicara soal problematika pabrik gula. Begitu juga di Kabupaten Situbondo dimana langkah solusi telah dia siapkan.
Dalam acara halalbihalal dan tasyakuran ini Khofifah secara seremonial juga melepas calon jamaah haji Muslimat NU Tulungagung. Acara juga diramaikan dengan 99 tumpeng yang dimakan bersama.
"Ini (WBK) pernah dilakukan di Kementerian sosial," kata Khofifah kepada wartawan di sela acara halalbihalal sekaligus syukuran kemenangan paslon Khofifah-Emil di gedung Stadion Rejoagung, Kabupaten Tulungagung, Jatim, Sabtu (21/7/2018).
Program WBK sukses dijalankan di Kementerian Sosial. Bahkan pada 2017 lalu, kata Khofifah, menjadi salah satu dari dua kementerian yang mendapat predikat WBK. Lalu seperti apa pelaksanaan konsep WBK?.
Intinya adalah menguatkan upaya pencegahan korupsi. Dalam setiap perencanaan anggaran (APBD), seluruh pejabat eselon terkait, yakni mulai eselon satu hingga empat akan dikumpulkan. Penggodokan program (APBD) ada di pejabat eselon tiga. Namun suplai bahan berasal dari pejabat eselon empat. Menurut Khofifah, forum akan mengundang deputi pencegahan korupsi KPK. Secara rutin juga menghadirkan BPK dan BPKP. "Tentu akan lebih bermakna bila deputi pencegahan KPK berkenan hadir," katanya.
Dalam kesempatan itu Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat Jatim bersatu dan bergandengan tangan. Pilkada telah usai. Tidak ada lagi perbedaan pilihan. Dengan seluruh energi positif Khofifah berharap bisa bersama-sama membangun Jatim. "Sekarang saatnya melakukan kontestasi prestasi. Mari bersatu, bergandengan tangan," katanya.
Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengaku sudah empat hari keliling Jatim. Mengusung agenda halalbihalal dan syukuran kemenangan (Khofifah-Emil), sejumlah daerah di kawasan tapal kuda dia kunjungi. Meski belum resmi dilantik, Khofifah sudah melakukan upaya penyerapan aspirasi masyarakat. Di Pamekasan, Madura misalnya, dia berbicara soal problematika pabrik gula. Begitu juga di Kabupaten Situbondo dimana langkah solusi telah dia siapkan.
Dalam acara halalbihalal dan tasyakuran ini Khofifah secara seremonial juga melepas calon jamaah haji Muslimat NU Tulungagung. Acara juga diramaikan dengan 99 tumpeng yang dimakan bersama.
(amm)