Proyek Taman TPP hingga Pelabuhan Internasional Dongkrak Pembangunan Gresik
A
A
A
SURABAYA - Bupati Gresik, Sambari Hakim Radianto begitu bersemangat saat menjelaskan berbagai potensi dan proyek pembangunan bertarap nasional yang dimiliki daerahnya di hadapan sekitar 80 wartawan yang mengikuti Press Gathering di Surabaya pada Jumat (13/7/2018) hingga Minggu (15/7/2018).
Sambari menjelaskan, Gresik kini bukan hanya dikenal sebagai daerah industri saja tetapi juga pangan. Dia menjelaskan, di Gresik segera ada pelabuhan besar internasional untuk mengangkut barang ke luar negeri yang tidak lagi transit di Singapura, tapi langsung ke negara tujuan sehingga waktu perjalanan agak cepat.
Pelabuhan itu saat ini sedang dirintis pembangunanya di dalam kawasan lahan seluas 3.000 hektare (ha) yang dikelola Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Pelabuhan di kawasan industri di Manyar, Kabupaten Gresik bakal memiliki empat dermaga. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS)."Bayangkan jika ini sudah jadi berapa besar income yang masuk," ujar Sembari.
Pundi-pundi pemasukan juga akan bertambah bila rencana pemerintah membangun smelter juga terwujud di dalam kawasan yang sama. Nanti, kata dia, hasil tambang dari PT Freeport dapat diolah kembali. "Jika smelter ini sudah jadi, maka setidaknya ada 17.000 tenaga kerja terserap. Sementara perbandingan tenaga kerja lokal akan menyerap 70 persennya," bebernya.
Di dalam kawasan seluas 3.000 ha tadi juga bakal disiapkan beberapa kluster properti berkelas wah. Ada juga titik -titik taman dan pusat bisnis lainnya. Namun di sisi lain, sebut Sambari, Pemkab Gresik juga tidak meninggalkan pembangunan disektor pangan. Dia menjelaskan, di Desa di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng sudah disiapkan lahan untuk proyek Taman Teknologi Pendidikan Pertanian (TPP) seluas 10 ha.
Di sekitar lahan TPP, juga sedang digarap pembuatan waduk seluas 40 ha yang didanai pemerintah pusat. Direncanakan pada awal Agustus seluruh bangunan TTP diserahterimakan dari Kementerian Pertanian kepada Pemkab Gresik.
"Kedepan, ini menjadi Kawasan wisata Agro, wisata air dan wisata edukasi. Bahkan akan terkoneksi dengan kawasan sekitar untuk menjadi Kawasan wisata masa depan. Ada wisata bahari di Desa Ngimboh, wisata air tawar Banyubiru dan wisata Pantai Delegan," kata dia.
Di TPP juga ada tempat pengembangan sapi jenis unggul yang sudah dipelihara di tempat tersebut. Dari 54 ekor sapi yang dipelihara awal sejak beberapa saat lalu, kini sudah menjadi 71 ekor. Rinciannya, indukan 47 ekor, pejantan 4 ekor, sapi anakan (pedet) 20 ekor, serta ada sapi yang hamil sebanyak 25 ekor.
Lalu apa tanggapan Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) akan berbagai proyek pembangunan itu? Dia mengatakan, potensi industri Kabupaten Gresik sangat menjanjikan. Ini terlihat dengan perkembangan pembangunan dan potensi pariwisata Kota Santri ini.
Perkembangan industri dan wisata di Kabupaten Gresik ini berhasil menjalankan Nawacita yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat (Pempus) sebagai program kerja utama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Karena industri tersebut cukup banyak dan menyerap tenaga kerja. Namun jangan dipungkiri bahwa Kabupaten Gresik juga memiliki potensi dari sektor pertanian, sektor dunia usaha, dan sektor pariwisata,” katanya.
Dia mengingatkan publik jangan hanya melihat perkembangan pembangunan disana, tetapi lebih pada potensi-potensi lainnya, yakni sektor pertanian, dunia usaha hingga pariwisata. “Oleh karena itu dalam membicarakan potensi pembangunan, khususnya di Kabupaten Gresik, kita janganlah hanya melihatnya dari pembangunan fisik, tetapi juga harus melihat dari potensi-potensi lainnya,” ujarnya.
Dikatakan politisi Partai Golkar ini, potensi-potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Gresik ini memiliki peran besar dalam menjalankan roda perekonomian daerah. “Kawasan pangan mandiri yang dicanangkan Pemerintah sebagai salah satu strategi untuk mempercepat pembangunan daerah,” jelasnya.
Bamsoet juga meminta agar Bupati Sambari Halim Radianto untuk pemberdayaan menuju kesejahteraan masyarakat Gresik khususnya dan masyarakat Jatim secara umum. “Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan dari Pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gresik, yang mendukung prinsip-prinsip pencapaian pangan mandiri,” pintanya.
Sambari menjelaskan, Gresik kini bukan hanya dikenal sebagai daerah industri saja tetapi juga pangan. Dia menjelaskan, di Gresik segera ada pelabuhan besar internasional untuk mengangkut barang ke luar negeri yang tidak lagi transit di Singapura, tapi langsung ke negara tujuan sehingga waktu perjalanan agak cepat.
Pelabuhan itu saat ini sedang dirintis pembangunanya di dalam kawasan lahan seluas 3.000 hektare (ha) yang dikelola Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Pelabuhan di kawasan industri di Manyar, Kabupaten Gresik bakal memiliki empat dermaga. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS)."Bayangkan jika ini sudah jadi berapa besar income yang masuk," ujar Sembari.
Pundi-pundi pemasukan juga akan bertambah bila rencana pemerintah membangun smelter juga terwujud di dalam kawasan yang sama. Nanti, kata dia, hasil tambang dari PT Freeport dapat diolah kembali. "Jika smelter ini sudah jadi, maka setidaknya ada 17.000 tenaga kerja terserap. Sementara perbandingan tenaga kerja lokal akan menyerap 70 persennya," bebernya.
Di dalam kawasan seluas 3.000 ha tadi juga bakal disiapkan beberapa kluster properti berkelas wah. Ada juga titik -titik taman dan pusat bisnis lainnya. Namun di sisi lain, sebut Sambari, Pemkab Gresik juga tidak meninggalkan pembangunan disektor pangan. Dia menjelaskan, di Desa di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng sudah disiapkan lahan untuk proyek Taman Teknologi Pendidikan Pertanian (TPP) seluas 10 ha.
Di sekitar lahan TPP, juga sedang digarap pembuatan waduk seluas 40 ha yang didanai pemerintah pusat. Direncanakan pada awal Agustus seluruh bangunan TTP diserahterimakan dari Kementerian Pertanian kepada Pemkab Gresik.
"Kedepan, ini menjadi Kawasan wisata Agro, wisata air dan wisata edukasi. Bahkan akan terkoneksi dengan kawasan sekitar untuk menjadi Kawasan wisata masa depan. Ada wisata bahari di Desa Ngimboh, wisata air tawar Banyubiru dan wisata Pantai Delegan," kata dia.
Di TPP juga ada tempat pengembangan sapi jenis unggul yang sudah dipelihara di tempat tersebut. Dari 54 ekor sapi yang dipelihara awal sejak beberapa saat lalu, kini sudah menjadi 71 ekor. Rinciannya, indukan 47 ekor, pejantan 4 ekor, sapi anakan (pedet) 20 ekor, serta ada sapi yang hamil sebanyak 25 ekor.
Lalu apa tanggapan Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) akan berbagai proyek pembangunan itu? Dia mengatakan, potensi industri Kabupaten Gresik sangat menjanjikan. Ini terlihat dengan perkembangan pembangunan dan potensi pariwisata Kota Santri ini.
Perkembangan industri dan wisata di Kabupaten Gresik ini berhasil menjalankan Nawacita yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat (Pempus) sebagai program kerja utama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Karena industri tersebut cukup banyak dan menyerap tenaga kerja. Namun jangan dipungkiri bahwa Kabupaten Gresik juga memiliki potensi dari sektor pertanian, sektor dunia usaha, dan sektor pariwisata,” katanya.
Dia mengingatkan publik jangan hanya melihat perkembangan pembangunan disana, tetapi lebih pada potensi-potensi lainnya, yakni sektor pertanian, dunia usaha hingga pariwisata. “Oleh karena itu dalam membicarakan potensi pembangunan, khususnya di Kabupaten Gresik, kita janganlah hanya melihatnya dari pembangunan fisik, tetapi juga harus melihat dari potensi-potensi lainnya,” ujarnya.
Dikatakan politisi Partai Golkar ini, potensi-potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Gresik ini memiliki peran besar dalam menjalankan roda perekonomian daerah. “Kawasan pangan mandiri yang dicanangkan Pemerintah sebagai salah satu strategi untuk mempercepat pembangunan daerah,” jelasnya.
Bamsoet juga meminta agar Bupati Sambari Halim Radianto untuk pemberdayaan menuju kesejahteraan masyarakat Gresik khususnya dan masyarakat Jatim secara umum. “Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan dari Pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gresik, yang mendukung prinsip-prinsip pencapaian pangan mandiri,” pintanya.
(vhs)