Karakter Anak Indonesia Dipengaruhi Keteladanan Pemimpin
A
A
A
BLITAR - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi (Kak Seto) mengaku prihatin melihat banyak pemimpin belum memberi contoh teladan yang baik buat anak. Baik itu pemimpin di bidang pendidikan, politik, agama hingga keluarga.
Hal ini dikatakannya di hadapan anak-anak binaan saat berkunjung ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) atau Lapas Anak Klas I Blitar, Rabu (11/7/2018). "Karena itu semua pemimpin baik bidang politik, pendidikan, agama, bahkan pemimpin keluarga harus memberikan teladan positif yang baik bagi anak-anak, "ujarnya.
Dicontohkan kasus korupsi. Juga konflik politik, penyimpangan dan hal hal yang kurang baik lainya. Menurut Kak Seto semua itu tidak lepas dari pengamatan anak.Semua itu akan mempengaruhi perkembangan karakter anak. Sebab setiap anak selalu membutuhkan sosok idola yang sekaligus menjadi panutan.
"Karenanya kita harus senantiasa menjadi teladan yang baik," paparnya. Kehadiran Kak Seto dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli.
Di lingkungan Lapas Anak, pemeran si Komo ini juga menyempatkan berinteraksi dengan para bocah binaan. Dari data yang dihimpun seluruhnya berjumlah 204 anak. Melihat beragam alat musik, Kak Seto memuji potensi yang dimiliki tiap anak.
Dia ibaratkan bocah bocah itu sebagai bunga yang mekar kembali. Pihak Lapas diminta terus mengembangkan sekaligus menciptakan situasi kondusif.
Budi Yuantoro warga Kota Blitar membenarkan apa yang disampaikan Kak Seto. Setiap anak akan meniru pa yang dia saksikan. Namun dia berharap kegiatan yang bersifat menggugah ingatan itu sering sering dilakukan. "Tentunya akan semakin bagus bila diformulasikan. Tidak hanya sekedar acara seremonial," ujarnya.
Hal ini dikatakannya di hadapan anak-anak binaan saat berkunjung ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) atau Lapas Anak Klas I Blitar, Rabu (11/7/2018). "Karena itu semua pemimpin baik bidang politik, pendidikan, agama, bahkan pemimpin keluarga harus memberikan teladan positif yang baik bagi anak-anak, "ujarnya.
Dicontohkan kasus korupsi. Juga konflik politik, penyimpangan dan hal hal yang kurang baik lainya. Menurut Kak Seto semua itu tidak lepas dari pengamatan anak.Semua itu akan mempengaruhi perkembangan karakter anak. Sebab setiap anak selalu membutuhkan sosok idola yang sekaligus menjadi panutan.
"Karenanya kita harus senantiasa menjadi teladan yang baik," paparnya. Kehadiran Kak Seto dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli.
Di lingkungan Lapas Anak, pemeran si Komo ini juga menyempatkan berinteraksi dengan para bocah binaan. Dari data yang dihimpun seluruhnya berjumlah 204 anak. Melihat beragam alat musik, Kak Seto memuji potensi yang dimiliki tiap anak.
Dia ibaratkan bocah bocah itu sebagai bunga yang mekar kembali. Pihak Lapas diminta terus mengembangkan sekaligus menciptakan situasi kondusif.
Budi Yuantoro warga Kota Blitar membenarkan apa yang disampaikan Kak Seto. Setiap anak akan meniru pa yang dia saksikan. Namun dia berharap kegiatan yang bersifat menggugah ingatan itu sering sering dilakukan. "Tentunya akan semakin bagus bila diformulasikan. Tidak hanya sekedar acara seremonial," ujarnya.
(vhs)