Ini Cara Bupati Semarang Tangkal Godaan Korupsi
A
A
A
JAKARTA - Bukan berita baru jika kepala daerah di Indonesia banyak yang ditangkap karena korupsi. Tapi Bupati Semarang Mundjirin punya cara sendiri untuk menangkal godaan korupsi yang datang padanya.
“Godaan korupsi itu bukan main, iming-iming itu banyak. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab juga banyak. Kalau mau melanggar sedikit aja, bisa kacau nantinya,” kata Mundjirin dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (9/7/2018).
Hal itu disampaikan Mundjirin dalam workshop ‘Kaderisasi PDI Perjuangan Memenangkan Hati Rakyat’ yang juga menghadirkan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, dan Wabup Trenggalek Mochamad Nur Arifin di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Untuk menghindari godaan itu, Mundjirin meminta orang-orang di sekitarnya dan masyarakat untuk selalu mengingatkannya. “Anda sudah memilih saya. Kalau saya salah tolong dijewer. Kalau benar, kita pasti akan dibela,” ujarnya.
Untuk menjaga pemerintahannya bersih, Mundjirin juga tak sungkan untuk meminta bantuan pihak lain. Misalnya, dalam pengelolaan Dana Desa serahkan kepada kepala desa.
“Kepala desa dikirim ke UGM. Ini jangan sampai ada korupsi. Jangan sampai gunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi,” ujar Mundjirin mengulang pesannya kepada para kepala desa.
Bagi Mundjirin, pemerintahan yang bersih adalah satu cara yang akan memutus ‘lingkaran setan’ kemiskinan yang menjerat masyarakat. “Bagaimana melihat kemiskinan ini seperti melihat penyakit, oh ini panas, oh ini batuk,” kata pria yang juga seorang dokter ini.
“Godaan korupsi itu bukan main, iming-iming itu banyak. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab juga banyak. Kalau mau melanggar sedikit aja, bisa kacau nantinya,” kata Mundjirin dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (9/7/2018).
Hal itu disampaikan Mundjirin dalam workshop ‘Kaderisasi PDI Perjuangan Memenangkan Hati Rakyat’ yang juga menghadirkan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, dan Wabup Trenggalek Mochamad Nur Arifin di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Untuk menghindari godaan itu, Mundjirin meminta orang-orang di sekitarnya dan masyarakat untuk selalu mengingatkannya. “Anda sudah memilih saya. Kalau saya salah tolong dijewer. Kalau benar, kita pasti akan dibela,” ujarnya.
Untuk menjaga pemerintahannya bersih, Mundjirin juga tak sungkan untuk meminta bantuan pihak lain. Misalnya, dalam pengelolaan Dana Desa serahkan kepada kepala desa.
“Kepala desa dikirim ke UGM. Ini jangan sampai ada korupsi. Jangan sampai gunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi,” ujar Mundjirin mengulang pesannya kepada para kepala desa.
Bagi Mundjirin, pemerintahan yang bersih adalah satu cara yang akan memutus ‘lingkaran setan’ kemiskinan yang menjerat masyarakat. “Bagaimana melihat kemiskinan ini seperti melihat penyakit, oh ini panas, oh ini batuk,” kata pria yang juga seorang dokter ini.
(poe)