Temuan Kerangka Manusia di Sidimpuan, Kuat Dugaan Mayat Tunawisma
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Sehari pascapenemuan kerangka manusia di Desa Simirik, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, diduga kuat merupakan mayat seorang tunawisma yang sakit hingga meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan, AKP Abdi Adillah mengatakan, hasil pengembangan dari kasus tersebut, ada indikasi bahwa kerangka yang ditemukan warga tersebut adalah mayat seorang tunawisma yang meninggal akibat menderita penyakit.
”Kami menduga itu mayat dari tunawisma yang tidak memiliki anggota keluarga di Padangsidimpuan,” ujarnya Senin (9/7/2018).
Hasil identifikasi uang Rp2.000 yang diikat di tali plastik, ditambah botol air mineral yang diikat dengan menggunakan tali menandakan bahwa korban sebelum tewas berstatus tunawisma. ”Dari sebagian kecil ciri-ciri yang ditemukan kuat dugaan bahwa yang tewas di kebun tersebut tunawisma,” tuturnya.
Selanjutnya, penduduk yang ada di daerah tersebut tidak ada yang mengaku kehilangan anggota keluarga. Diduga, tunawisma itu berasal dari daerah lain sehingga tidak ada warga yang mengaku kehilangan. ”Kalau dia penduduk Sidimpuan, pasti ada warga yang mengaku kehilangan, namun, sampai saat ini hasil penyelidikan belum ada,” tandasnya.
Kasat menegaskan, untuk penyelidikan selanjutnya, kerangka manusia itu akan dibawa ke Pematangsiantar guna dilakukan otopsi. Hasilnya itu nantinya akan menjadi landasan untuk mengambil tindakan penyelidikan selanjutnya. ”Belum bisa kami jawab apa penyebab kematian, karena masih menunggu hasil otopsi, namun kuat dugaan karena sakit,” tegas Kasat.
Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan, AKP Abdi Adillah mengatakan, hasil pengembangan dari kasus tersebut, ada indikasi bahwa kerangka yang ditemukan warga tersebut adalah mayat seorang tunawisma yang meninggal akibat menderita penyakit.
”Kami menduga itu mayat dari tunawisma yang tidak memiliki anggota keluarga di Padangsidimpuan,” ujarnya Senin (9/7/2018).
Hasil identifikasi uang Rp2.000 yang diikat di tali plastik, ditambah botol air mineral yang diikat dengan menggunakan tali menandakan bahwa korban sebelum tewas berstatus tunawisma. ”Dari sebagian kecil ciri-ciri yang ditemukan kuat dugaan bahwa yang tewas di kebun tersebut tunawisma,” tuturnya.
Selanjutnya, penduduk yang ada di daerah tersebut tidak ada yang mengaku kehilangan anggota keluarga. Diduga, tunawisma itu berasal dari daerah lain sehingga tidak ada warga yang mengaku kehilangan. ”Kalau dia penduduk Sidimpuan, pasti ada warga yang mengaku kehilangan, namun, sampai saat ini hasil penyelidikan belum ada,” tandasnya.
Kasat menegaskan, untuk penyelidikan selanjutnya, kerangka manusia itu akan dibawa ke Pematangsiantar guna dilakukan otopsi. Hasilnya itu nantinya akan menjadi landasan untuk mengambil tindakan penyelidikan selanjutnya. ”Belum bisa kami jawab apa penyebab kematian, karena masih menunggu hasil otopsi, namun kuat dugaan karena sakit,” tegas Kasat.
(rhs)