Tanpa Komplain, KPU Yakin Hasil Pilgub Jabar Tidak Akan Digugat

Minggu, 08 Juli 2018 - 19:04 WIB
Tanpa Komplain, KPU Yakin Hasil Pilgub Jabar Tidak Akan Digugat
Tanpa Komplain, KPU Yakin Hasil Pilgub Jabar Tidak Akan Digugat
A A A
BANDUNG - Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Provinsi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat yang digelar di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Minggu (8/7/2018), berjalan lancar tanpa komplain berarti. Bahkan, secara umum dalam rapat pleno yang digelar sejak pukul 09.00-15.30 WIB tersebut, keempat pihak pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Jabar yang berkontestasi di Pilgub Jabar 2018 dapat menerima hasil rekapitulasi tersebut.

"Saya kira tidak ada yang komplain perbedaan perolehan suara. Hanya memberikan catatan saja untuk dijadikan bahan evaluasi buat kita," kata Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat seusai rapat pleno, Minggu (8/7/2018).

Bahkan, kata Yayat, saksi dari paslon gubernur-wakil gubernur Jabar nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) yang sebelumnya sempat meragukan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, termasuk quick count KPU, juga telah menerima hasil rekapitulasi tersebut. "Tadi saksi dari paslon nomor 3 merasa tidak ada persoalan perolehan suara yang ditetapkan hari ini," katanya.

Disinggung apakah hasil rekapitulasi suara tersebut sudah final, Yayat yakin hasil rekapitulasi yang menempatkan paslon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) di posisi teratas tersebut takkan berubah. Terlebih, selisih suara antara paslon Rindu dengan pesaing terdekatnya, paslon Asyik berada di kisaran 4%.

"Jadi menurut undang-undang, sudah tidak ada lagi celah untuk menggugat ke Mahkamah Konstitusi," katanya. "Harusnya kan 0,5%. Jadi saya kira tidak bisa melakukan gugatan. Meskipun mendaftarkan gugatan kemungkinan besar 99% akan ditolak," kata Yayat.

Apalagi, tambah Yayat, tidak ada kasus mencuat yang bisa membatalkan hasil penghitungan suara seperti politic uang (money politics) yang terstruktur, sistematis, dan masif. "Kalau dia melakukan money politic pasti dianulir, tapi kan ini tidak ada," katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar Wasikin Marzuki pun menilai, secara umum tidak ada catatan berarti dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018. Namun, pihaknya tetap akan memberikan rekomendasi tertulis soal berkurangnya jumlah pemilih di lapangan dibandingkan jumlah pemilih yang tertera dalam DPT. "Tapi apakah akurasi DPT Pilgub Jabar tepat atau tidak, saya jawab DPT Pilgub Jabar 2018 yang paling tepat," katanya.

Berdasarkan rekapitulasi, paslon nomor 1 Rindu memeroleh suara sebanyak 7.226.254 atau 32,88% yang disusul paslon nomor urut 3 Asyik dengan raihan 6.317.465 atau 28,74%. Sedangkan posisi ketiga diraih paslon nomor urut 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) yang meraih 5.663.198 atau 25,77% suara dan di posisi terakhir paslon nomor urut 2 TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) dengan raihan 2.773.078 atau 12,62% suara.

Sementara total suara sah sebanyak 21.979.995, dan jumlah suara tidak sah 744.338 atau total 22.724.333 suara. Sedangkan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 31.730.042 pemilih.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3155 seconds (0.1#10.140)