Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusa Lembongan
A
A
A
KLUNGKUNG - Seorang nelayan hilang saat melaut di Perairan Selatan Nusa Lembongan, Klungkung, sejak Rabu 4 Juli 2018 hingga Jumat (6/7/2018). Nelayan bernama I Nyoman Sitran (65) hilang saat mencari ikan menggunakan sampan putih bergaris biru.
"Kami terima laporan nelayan hilang hari itu pukul 13.20 WITA. Identitas korban bernama I Nyoman Sitran, warga Banjar Kelod, Desa Jungutan Batu, Nusa Lembongan," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Ketut Gede Ardana.
Dia mengatakan, sebanyak 7 personel dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan menggunakan rigid inflatable boat (RIB). Rute korban saat mencari ikan dari Nusa Lembongan ke arah selatan berjarak sekitar 6,5 NM. Diperkirakan lokasi hilangnya korban di arah timur laut Pulau Nusa Penida.
"Sudah selama 3 hari Basarnas dan potensi SAR melakukan pencarian. Telah dikerahkan 22 personel menggunakan KN SAR Arjuna serta penyisiran di udara dengan helikopter SAR BO 105, HR 1524," imbuhnya.
Selama 1 jam tim SAR melakukan penyisiran menggunakan helicopter, namun tidak membuahkan hasil. Demikian pula penyisiran di perairan menggunakan kapal SAR masih juga nihil. Kapal-kapal yang melintasi perairan tersebut diminta memberikan pertolongan jika menemukan korban.
"Cuaca di lokasi cukup ekstrem, ketinggian gelombang hingga 3 meter. Basarnas tetap mengupayakan dan terus berkomunikasi dengan pihak keluarga korban," kata Ardana.
"Kami terima laporan nelayan hilang hari itu pukul 13.20 WITA. Identitas korban bernama I Nyoman Sitran, warga Banjar Kelod, Desa Jungutan Batu, Nusa Lembongan," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Ketut Gede Ardana.
Dia mengatakan, sebanyak 7 personel dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan menggunakan rigid inflatable boat (RIB). Rute korban saat mencari ikan dari Nusa Lembongan ke arah selatan berjarak sekitar 6,5 NM. Diperkirakan lokasi hilangnya korban di arah timur laut Pulau Nusa Penida.
"Sudah selama 3 hari Basarnas dan potensi SAR melakukan pencarian. Telah dikerahkan 22 personel menggunakan KN SAR Arjuna serta penyisiran di udara dengan helikopter SAR BO 105, HR 1524," imbuhnya.
Selama 1 jam tim SAR melakukan penyisiran menggunakan helicopter, namun tidak membuahkan hasil. Demikian pula penyisiran di perairan menggunakan kapal SAR masih juga nihil. Kapal-kapal yang melintasi perairan tersebut diminta memberikan pertolongan jika menemukan korban.
"Cuaca di lokasi cukup ekstrem, ketinggian gelombang hingga 3 meter. Basarnas tetap mengupayakan dan terus berkomunikasi dengan pihak keluarga korban," kata Ardana.
(wib)