Kisah Yanto dan Yanti, Pasutri yang Tinggal di Kandang Domba

Rabu, 04 Juli 2018 - 16:22 WIB
Kisah Yanto dan Yanti, Pasutri yang Tinggal di Kandang Domba
Kisah Yanto dan Yanti, Pasutri yang Tinggal di Kandang Domba
A A A
CIANJUR -
Sebuah keluarga tinggal di kandang domba di Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Penghuni rumah tak layak huni tersebut merupakan pasangan suami istri Yanto Sugiyanto (44) dan Yanti (40).

Kandang domba yang disulap menjadi tempat tinggal itu berdiri di atas tanah milik orang tuanya. Hal tersebut terpaksa mereka lakukan karena gubuk tempatnya tinggal sudah tidak cukup lagi menampung seluruh anggota keluarganya.

Dari hasil pernikahan itu, pasutri ini dikaruniai empat orang anak. Keempat anak-anaknya itu tinggal di gubuk milik ibu Yanto, tepat bersebelahan dengan kandang domba. Sementara, Yanto dan Yanti harus rela tidur di kandang domba karena keterbatasan tempat.

Kondisi rumah yang memprihatinkan tersebut sontak saja terdengar Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang langsung mengunjungi keluarga tersebut di Cianjur, Rabu (4/7/2018).

Saat Dedi Mulyadi berkunjung ke rumah Yanto, suami dari Yanti itu sedang tidak berada di rumah. Menurut keterangan sang istri, Yanto sedang beraktivitas sebagaimana biasa, yakni, menyabit rumput untuk domba tetangganya.

"Ini domba teh sebenarnya milik tetangga. Kang Yanto hanya menyabitkan rumput untuk makan domba-domba itu. Kerjanya memang nyabit rumput, sehari dapat empat karung. Satu karung dihargai Rp5.000," tutur Yanti.

Mendengar pengakuan seperti itu, Dedi langsung berjanji untuk membuatkan rumah yang layak bagi pasutri dan empat orang anak-anaknya itu. "Mulai besok, seizin Mak Lilis dan Pak Mukhtar (orang tua Yanti), kita buatkan rumah. Nanti agar anggota keluarga Kang Yanto bisa lengkap tinggal di satu rumah," kata Dedi.

Selain membangun rumah, Dedi juga memberikan bantuan hewan ternak domba untuk Yanto. Terhitung mulai besok, Yanto sudah memiliki hewan ternak sendiri. Volume sabitan rumputnya pun dipastikan meningkat karena hewan ternak yang dia urus kini bertambah.

"Saya kirim empat ekor domba ke sini, kita bantu memperluas kandang dombanya biar cukup. Kalau ternaknya punya sendiri kan ekonomi keluarga Kang Yanto bisa meningkat," ucapnya.

Dedi pun berkomitmen terus menebar misi kemanusiaan di Jawa Barat, meskipun gagal dalam kontestasi Pilgub Jabar beberapa waktu lalu. Menurut dia, tujuan dia selama ini berkeliling Jawa Barat pun adalah untuk menebarkan pesan kemanusiaan.

"Kemanusiaan itu lebih penting daripada politik. Kalau kita masih memiliki kekuatan untuk membantu, ya bantu. Saya kira tidak elok kalau ada motif politik dalam langkah-langkah kemanusiaan kita," katanya.

Selain itu, dia juga berkomitmen akan ada satu keluarga di Jawa Barat yang terbantu karena gerakannya ini. Perubahan taraf hidup warga menjadi orientasi pria yang lekat dengan iket Sunda makutawangsa itu. "Kemarin di Karawang, sekarang di Cianjur. Besok, Insya Allah kita di Subang. Targetnya minimal satu hari ada satu keluarga yang terbantu."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9559 seconds (0.1#10.140)