Dua Warga Tewas, Dua Kelompok Massa Nyaris Bentrok di Timika
A
A
A
TIMIKA - Dua kelompok warga di Distrik Kwamki Narama, Timika, Papua, Selasa (3/7/2018) sore, nyaris bentrok menyusul ditemukannya dua orang tewas dengan anak panah menancap di tubuh pada Senin (2/7/2018). Beruntung, aparat TNI/Polri langsung mengambil tindakan dan membubarkan kedua kelompok tersebut.
Suasana di Distrik Kwamki Narama mencekam sejak dua orang bernama Jhon Wenda dan Tondiur Kogoya ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Freeport Lama Kampung Alaroa, tepatnya di depan Puskesmas Baru. Sekitar pukul 16.00 WIT dua kelompok massa melakukan tarian perang hendak saling serang. Tapi aksi tersebut digagalkan oleh aparat gabuangan TNI/Polri.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto langsung memimpin pasukan melakukan penyisiran ke setiap rumah warga guna menyita panah. Selain itu, aparat juga bertujuan mengamankan kepala perang, tapi ternyata sudah melarikan diri ke dalam hutan.
Dari hasil penyisiran, polisi menyita ratusan anak panah dan alat perang tradisional lainnya yang selama ini digunakan untuk perang di Kwamki Narama. Hingga kini aparat TNI/Polri masih berjaga-jaga di Distrik Kwamki Narama guna mengantisipasi adanya aksi saling serang antarkedua kelompokt.
Kapolres mengatakan saat ditemukan tewas, Jhon Wenda dan Tondiur Kogoya mengenakan pakaian kerja, sehingga kepolisian langsung menghubungi PT Freeport. Namun saat ini belum ada tanggapan dari pihak PT Freeport.
"Kami berharap agar peristiwa ini tidak berlanjut meluas dan tidak menjadi perang suku dan pihak kepolisian juga berharap agar keluarga korban memakamkan kedua korban dengan cara normal dan tidak melakukan pembakaran sebagaimana adat perang suku yang berlaku di Kwamki Narama," kata Kapolres.
Sampai saat ini kepolisian masih menyelidiki siapa pelaku pembunuhan serta mencari tahu motif pembunuhan tersebut.
Suasana di Distrik Kwamki Narama mencekam sejak dua orang bernama Jhon Wenda dan Tondiur Kogoya ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Freeport Lama Kampung Alaroa, tepatnya di depan Puskesmas Baru. Sekitar pukul 16.00 WIT dua kelompok massa melakukan tarian perang hendak saling serang. Tapi aksi tersebut digagalkan oleh aparat gabuangan TNI/Polri.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto langsung memimpin pasukan melakukan penyisiran ke setiap rumah warga guna menyita panah. Selain itu, aparat juga bertujuan mengamankan kepala perang, tapi ternyata sudah melarikan diri ke dalam hutan.
Dari hasil penyisiran, polisi menyita ratusan anak panah dan alat perang tradisional lainnya yang selama ini digunakan untuk perang di Kwamki Narama. Hingga kini aparat TNI/Polri masih berjaga-jaga di Distrik Kwamki Narama guna mengantisipasi adanya aksi saling serang antarkedua kelompokt.
Kapolres mengatakan saat ditemukan tewas, Jhon Wenda dan Tondiur Kogoya mengenakan pakaian kerja, sehingga kepolisian langsung menghubungi PT Freeport. Namun saat ini belum ada tanggapan dari pihak PT Freeport.
"Kami berharap agar peristiwa ini tidak berlanjut meluas dan tidak menjadi perang suku dan pihak kepolisian juga berharap agar keluarga korban memakamkan kedua korban dengan cara normal dan tidak melakukan pembakaran sebagaimana adat perang suku yang berlaku di Kwamki Narama," kata Kapolres.
Sampai saat ini kepolisian masih menyelidiki siapa pelaku pembunuhan serta mencari tahu motif pembunuhan tersebut.
(amm)