Tiga Desa di Kabupaten Sragen Mulai Dilanda Kekeringan
A
A
A
SRAGEN - Bencana kekeringan mulai melanda Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Tiga desa di wilayah setempat sudah meminta bantuan droping air bersih.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Sugeng Priyono mengatakan, bencana kekeringan melanda wilayah Sragen bagian utara. Beberapa kawasan sudah kesulitan karena sumber air mulai mengering. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, terdapat tujuh Kecamatan dan 28 desa yang terdampak kekeringan. Yakni kecamatan Sumberlawang, Miri, Jenar, Gesi, Sukodono, Mondokan, dan Tangen.
"Tiga desa sudah mendesak dilakukan droping air bersih, meliputi Desa Gebang di Kecamatan Sukodono, Desa Ngargotirto di Kecamatan Sumberlawang, dan Desa Banyuurip di Kecamatan Jenar," kata Sugeng Priyono di Sragen, Jawa Tengah, Senin (2/7) siang.Kebutuhan air bersih di sejumlah titik sulit terpenuhi akibat musim kemarau. Pihaknya sudah melakukan antisipasi terkait kekeringan yang selalu terjadi setiap tahun. BPBD Sragen mengalokasikan anggaran Rp44.500.000 atau setara 150 tangki air bersih. Meski demikian, droping air dari masyarakat dan CSR perusahaan dari pengalaman sebelumnya sangat berlimpah.
Namun saat ini kekeringan belum begitu parah, artinya air bersih masih dapat dicari masyarakat. Sementara tiga desa yang mulai dilanda kekekeringan telah diberi droping air. Sedangkan daerah lainnya kemungkinan baru akan meminta droping air pada akhir Juli mendatang.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Negoro Sragen Supardi mengatakan sudah ada permintaan bantuan air bersih meski jumlahnya belum banyak. Bantuan air bersih disalurkan sejak sepekan lalu di wilayah langganan kekeringan. Pihaknya intensif berkordinasi dengan BPBD Sragen. PDAM sendiri mengoperasikan empat tangki mobil untuk menjangkau daerah kekeringan. Pihaknya siap mendukung kebutuhan air bersih. Mengenai biaya, tergantung jarak dan bahan bakar.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Sugeng Priyono mengatakan, bencana kekeringan melanda wilayah Sragen bagian utara. Beberapa kawasan sudah kesulitan karena sumber air mulai mengering. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, terdapat tujuh Kecamatan dan 28 desa yang terdampak kekeringan. Yakni kecamatan Sumberlawang, Miri, Jenar, Gesi, Sukodono, Mondokan, dan Tangen.
"Tiga desa sudah mendesak dilakukan droping air bersih, meliputi Desa Gebang di Kecamatan Sukodono, Desa Ngargotirto di Kecamatan Sumberlawang, dan Desa Banyuurip di Kecamatan Jenar," kata Sugeng Priyono di Sragen, Jawa Tengah, Senin (2/7) siang.Kebutuhan air bersih di sejumlah titik sulit terpenuhi akibat musim kemarau. Pihaknya sudah melakukan antisipasi terkait kekeringan yang selalu terjadi setiap tahun. BPBD Sragen mengalokasikan anggaran Rp44.500.000 atau setara 150 tangki air bersih. Meski demikian, droping air dari masyarakat dan CSR perusahaan dari pengalaman sebelumnya sangat berlimpah.
Namun saat ini kekeringan belum begitu parah, artinya air bersih masih dapat dicari masyarakat. Sementara tiga desa yang mulai dilanda kekekeringan telah diberi droping air. Sedangkan daerah lainnya kemungkinan baru akan meminta droping air pada akhir Juli mendatang.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Negoro Sragen Supardi mengatakan sudah ada permintaan bantuan air bersih meski jumlahnya belum banyak. Bantuan air bersih disalurkan sejak sepekan lalu di wilayah langganan kekeringan. Pihaknya intensif berkordinasi dengan BPBD Sragen. PDAM sendiri mengoperasikan empat tangki mobil untuk menjangkau daerah kekeringan. Pihaknya siap mendukung kebutuhan air bersih. Mengenai biaya, tergantung jarak dan bahan bakar.
(amm)