Edy Rahmayadi Temukan Pungli di Gerbang Tol Belawan
Edy Rahmayadi Temukan Pungli di Gerbang Tol Belawan
A
A
A
MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) terpilih, Edy Rahmayadi berang begitu mengetahui adanya praktik pungutan liar (pungli) di Gerbang Tol Belawan, Minggu (1/7/2018).
Laju mobil Land Cruiser Hitam yang membawa Edy Rahmayadi berhenti mendadak tidak jauh dari gerbang keluar Tol Belawan. Hal ini pun diikuti mobil-mobil di belakangnya yang juga rombongan Edy Rahmayadi.
Dari dalam mobil, Edy melihat seorang pria berupaya meraup uang dari sopir truk yang sedang melintas. Melihat gelagat adanya pungutan liar kepada sopir truk yang melintas, Edy memerintahkan anggota Brimob yang juga pengawalnya untuk menangkap pria tersebut.
Mengetahui dirinya dikejar, pria yang diduga melakukan pungutan liar itu langsung ngacir menuju kebun yang letaknya berada di belakang rumah dan kios masyarakat.
"Coba kejar anak itu tadi. Pungli dia. Bagaimana daerah ini mau maju kalau pungli masih ada," kata Edy memerintahkan anggota Brimob berpakaian biasa yang ikut mendampinginya.
Setelah sempat berkeliling mengejar pelaku namun petugas gagal menemukannya. "Sumut ini harus bermartabat dan jauh dari hal-hal busuk seperti itu," tegas Edy sembari mengajak sopirnya melanjutkan perjalanan menuju acara tasyakuran kemenangan Eramas di kediaman H Irfan Hamidi di Jalan Selebes Gang 12 Medan Belawan.
Kepada Edy, masyarakat yang tinggal dan berjualan di lokasi kejadian itu mengakui kalau praktek pungli terhadap sopir truk kerap terjadi di depan tol Gerbang keluar Belawan.
Hanya saja saat ditanya siapa-siapa pelaku yang biasa melakukan pungli, Ibu yang berambut panjang sebahu dan diikat tersebut enggan membeberkannya. "Mereka sering seperti itu. Kita mana berani melarangnya. Maunya kalau ada yang seperti ini jangan didiamkan. Sumut ini harus bebas dari pungli-pungli seperti itu," ujar wanita yang diperkirakan lebih separuh baya.
Laju mobil Land Cruiser Hitam yang membawa Edy Rahmayadi berhenti mendadak tidak jauh dari gerbang keluar Tol Belawan. Hal ini pun diikuti mobil-mobil di belakangnya yang juga rombongan Edy Rahmayadi.
Dari dalam mobil, Edy melihat seorang pria berupaya meraup uang dari sopir truk yang sedang melintas. Melihat gelagat adanya pungutan liar kepada sopir truk yang melintas, Edy memerintahkan anggota Brimob yang juga pengawalnya untuk menangkap pria tersebut.
Mengetahui dirinya dikejar, pria yang diduga melakukan pungutan liar itu langsung ngacir menuju kebun yang letaknya berada di belakang rumah dan kios masyarakat.
"Coba kejar anak itu tadi. Pungli dia. Bagaimana daerah ini mau maju kalau pungli masih ada," kata Edy memerintahkan anggota Brimob berpakaian biasa yang ikut mendampinginya.
Setelah sempat berkeliling mengejar pelaku namun petugas gagal menemukannya. "Sumut ini harus bermartabat dan jauh dari hal-hal busuk seperti itu," tegas Edy sembari mengajak sopirnya melanjutkan perjalanan menuju acara tasyakuran kemenangan Eramas di kediaman H Irfan Hamidi di Jalan Selebes Gang 12 Medan Belawan.
Kepada Edy, masyarakat yang tinggal dan berjualan di lokasi kejadian itu mengakui kalau praktek pungli terhadap sopir truk kerap terjadi di depan tol Gerbang keluar Belawan.
Hanya saja saat ditanya siapa-siapa pelaku yang biasa melakukan pungli, Ibu yang berambut panjang sebahu dan diikat tersebut enggan membeberkannya. "Mereka sering seperti itu. Kita mana berani melarangnya. Maunya kalau ada yang seperti ini jangan didiamkan. Sumut ini harus bebas dari pungli-pungli seperti itu," ujar wanita yang diperkirakan lebih separuh baya.
(rhs)
Explore More