Pasien RSUD dr Soegiri Lamongan Terancam Golput

Senin, 25 Juni 2018 - 20:35 WIB
Pasien RSUD dr Soegiri Lamongan Terancam Golput
Pasien RSUD dr Soegiri Lamongan Terancam Golput
A A A
LAMONGAN - Pasien yang dirawat di RSUD dr Soegiri, Lamongan bersama ratusan anggota keluarga yang menunggu bakal kesulitan menggunakan hak pilihnya dalam Pilgub Jatim pada Rabu (27/6/2018). Pasalnya, di dalam area RS dipastikan tidak akan tersedia tempat pemungutan suara (TPS). Jika pasien atau keluarga yang menunggu ingin menggunakan hak politiknya, mereka diberi kesempatan untuk memilih di TPS terdekat.

Masalahnya bukan hanya persoalan keberadaan TPS, kendala lain yang lebih menyulitkan adalah persyaratan adanya surat pengantar dari KPU setempat yang harus diurus oleh calon pemilih sendiri. Selanjutnya, surat dari KPU tersebut akan dikumpulkan pihak RS untuk selanjutnya diserahkan ke TPS terdekat secara kolektif.

Pada Senin (25/6/2018) siang, ada petugas RSUD yang mendatangi keluarga pasien yang sedang menunggu di tiap-tiap ruang perawatan inap. Petugas menanyakan apakah pihak keluarga akan menggunakan hak politiknya di sekitar RSUD atau memilih di tempat tinggal setempat.

"Iya di sini tidak ada TPS-nya. Jadi kalau mau memilih disini, nanti kita arahkan di TPS yang ada di luar rumah sakit. Tapi, syaratnya harus ada surat dari KPU," tutur seorang petugas jaga di salah satu ruang rawat inap RSUD dr Soegiri, Lamongan.

Beberapa keluarga pasien menyatakan akan memilih di kampung setempat. Namun, sebagian lainnya karena pertimbangan jarak tempat tinggal yang jauh dari RSUD, berencana menyalurkan pilihannya di sekitar RSUD.

Sayangnya, karena adanya persyaratan surat pengantar dari KPU yang harus diurus sendiri, beberapa keluarga pasien akhirnya terpaksa untuk tidak akan menggunakan hak politiknya.

Alih-alih mengurus surat persyaratan dari KPU sendiri yang menyita waktu, beberapa dari mereka lebih memilih menggunakan waktunya untuk menjaga keluarganya yang sedang dirawat karena sakit daripada menggunakan hak pilihnya. Artinya mereka lebih memilih akan golput.

Beberapa lainnya bahkan mengaku tidak tahu kalau pada Rabu (27/6/2018) akan ada gelaran Pilgub Jatim. "Kalau sudah begini (menunggu keluarga sakit) lupa hari, lupa jam," ungkap salah seorang anggota keluarga pasien.

Hidayah, keluarga salah seorang pasien yang tinggal di Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, mengaku kesulitan ketika harus mengurus surat persyataran ke Kantor KPU sendiri.

"Kalau TPS di luar rumah sakit tapi tidak harus menggurut surat pengantar dari KPU sih masih memungkinkan. Tapi kalau harus mengurus sendiri, ya siapa yang mau? Tidak mungkin," tutur ibu tiga anak yang sudah beberapa hari menunggu anggota keluarganya yang dirawat di RSUD dr Soegiri.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4855 seconds (0.1#10.140)