Atasi Pengapuran Sendi, Mahasiswa Unair Berikan Solusi Alternatif
A
A
A
SURABAYA - Pengapuran sendi atau osteoarthritis masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat Indonesia. Kecenderungan masyarakat Indonesia usia 40-60 tahun menderita osteoarthritis pun terus meningkat.
Tingginya angka penderita gangguan pengapuran sendi menginspirasi mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Ainun Najah, Hana Zahra Aisyah, dan Desi Darmawani. Mereka menciptakan alternatif solusi dalam mengatasi pengapuran.
Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) Unair Ainun Najah menuturkan, osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif yang disebabkan oleh penipisan tulang rawan.
”Selain karena usia, penyakit ini juga disebabkan oleh tingginya berat badan. Wanita juga memiliki risiko lebih untuk menderita osteoarthritis,” ujar Ainun, Senin (25/6/2018).
Ia melanjutkan, selama ini penanganan osteoarthritis dilakukan dengan fisioterapi. Selain itu juga ada penanganan dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Untuk kasus yang lebih parah, dibutuhkan operasi penggantian lutut.
“Solusi yang lebih minimally invasive adalah dengan membuat pengganti tulang rawan yang lebih mudah untuk dimasukkan ke bagian yang sakit. Contohnya dalam bentuk hidrogel, sehingga pengaplikasiannya bisa dilakukan dengan metode injeksi,” sahut Hana Zahra, salah satu anggota tim PKM-PE lainnya.
Untuk menemukan solusinya, ketiga mahasiswa jurusan Teknik Biomedis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unair yang tergabung dalam tim PKM-PE ini memanfaatkan kolagen yang terdapat pada kulit ikan nila sebagai salah satu bahan utama pembuatan tulang rawan artifisial berbentuk hidrogel.
”Kami memilih kulit ikan nila sebagai bahan utama karena bahan ini mudah diperoleh dan memiliki harga sangat terjangkau. Sehingga berpotensi untuk dikembangkan dan diproduksi secara massal di Indonesia,” ungkapnya.
Melalui penelitian berjudul “Pemanfaatan Kulit Oreochromis Niloticus sebagai Bahan Baku Hydrogel Kolagen/PVA untuk Aplikasi Cartilage pada Kasus Osteoarthritis” ini berhasil lolos dan memperoleh dana penelitian dari Kemenristekdikti dalam PKM 2018.
“Kami ingin memberikan harapan bagi penderita osteoarthritis bahwa keterbatasan beraktivitas mereka tidak hanya dapat ditangani oleh pembedahan, namun produktivitas mereka dapat kembali dengan metode yang lebih sederhana dan ekonomis,” jelasnya.
Tingginya angka penderita gangguan pengapuran sendi menginspirasi mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Ainun Najah, Hana Zahra Aisyah, dan Desi Darmawani. Mereka menciptakan alternatif solusi dalam mengatasi pengapuran.
Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) Unair Ainun Najah menuturkan, osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif yang disebabkan oleh penipisan tulang rawan.
”Selain karena usia, penyakit ini juga disebabkan oleh tingginya berat badan. Wanita juga memiliki risiko lebih untuk menderita osteoarthritis,” ujar Ainun, Senin (25/6/2018).
Ia melanjutkan, selama ini penanganan osteoarthritis dilakukan dengan fisioterapi. Selain itu juga ada penanganan dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Untuk kasus yang lebih parah, dibutuhkan operasi penggantian lutut.
“Solusi yang lebih minimally invasive adalah dengan membuat pengganti tulang rawan yang lebih mudah untuk dimasukkan ke bagian yang sakit. Contohnya dalam bentuk hidrogel, sehingga pengaplikasiannya bisa dilakukan dengan metode injeksi,” sahut Hana Zahra, salah satu anggota tim PKM-PE lainnya.
Untuk menemukan solusinya, ketiga mahasiswa jurusan Teknik Biomedis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unair yang tergabung dalam tim PKM-PE ini memanfaatkan kolagen yang terdapat pada kulit ikan nila sebagai salah satu bahan utama pembuatan tulang rawan artifisial berbentuk hidrogel.
”Kami memilih kulit ikan nila sebagai bahan utama karena bahan ini mudah diperoleh dan memiliki harga sangat terjangkau. Sehingga berpotensi untuk dikembangkan dan diproduksi secara massal di Indonesia,” ungkapnya.
Melalui penelitian berjudul “Pemanfaatan Kulit Oreochromis Niloticus sebagai Bahan Baku Hydrogel Kolagen/PVA untuk Aplikasi Cartilage pada Kasus Osteoarthritis” ini berhasil lolos dan memperoleh dana penelitian dari Kemenristekdikti dalam PKM 2018.
“Kami ingin memberikan harapan bagi penderita osteoarthritis bahwa keterbatasan beraktivitas mereka tidak hanya dapat ditangani oleh pembedahan, namun produktivitas mereka dapat kembali dengan metode yang lebih sederhana dan ekonomis,” jelasnya.
(rhs)