Debat Pilgub Jatim, Gus Ipul Kenalkan Istilah Kolaborasa
A
A
A
SURABAYA - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memaparkan pengalamannya mendorong reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik di Jatim. Dalam debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim yang digelar di Surabaya, Sabtu malam (23/6/2018), Gus Ipul menyampaikan sejumlah prestasinya yang telah terbukti selama menjadi wakil gubernur dalam sepuluh tahun terakhir.
”Upaya-upaya reformasi birokrasi dan pelayanan publik bukan barang baru di Jawa Timur, saya selama menjadi wakil gubernur ikut mendorong hal itu, dan telah membuahkan prestasi,” kata Gus Ipul.
Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mencontohkan sejumlah prestasi di Jatim, di antaranya menyabet predikat A (terbaik se-Indonesia) dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan tujuh kali opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan Pemprov Jatim.
Selain itu, Pemprov Jatim menyabet tujuh kali penghargaan kinerja terbaik dari pemerintah pusat serta lebih dari 90 penghargaan reformasi birokrasi serta inovasi publik dari berbagai kementerian.
”Tapi tentu dengan berbagai prestasi itu, tetap masih ada hal yang perlu dibenahi. Ada kekurangan-kekurangan, nah itulah yang akan langsung kita benahi begitu nanti dipercaya rakyat,” ujar Gus Ipul.
Ke depan, mantan ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor itu menyampaikan konsep anyar yaitu ”kolaborasa”. Itu adalah konsep memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan pemerintahan yang melayani rakyat dengan rasa.
”Kolaborasi dengan rasa, membangun dengan hati. Kami akan lebih banyak mendengar, sabar dan selalu senang menerima masukan,” ujarnya.
Sedangkan pasangan Gus Ipul, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim Puti Soekarno menambahkan, dengan beragam prestasi itu, dia bersama Gus Ipul bakal langsung memacu kinerja jika dipercaya rakyat. Karena Gus Ipul penuh pengalaman, tidak perlu belajar lagi dari nol. ”Itu yang akan kami lakukan,” ujar Puti.
”Upaya-upaya reformasi birokrasi dan pelayanan publik bukan barang baru di Jawa Timur, saya selama menjadi wakil gubernur ikut mendorong hal itu, dan telah membuahkan prestasi,” kata Gus Ipul.
Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mencontohkan sejumlah prestasi di Jatim, di antaranya menyabet predikat A (terbaik se-Indonesia) dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan tujuh kali opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan Pemprov Jatim.
Selain itu, Pemprov Jatim menyabet tujuh kali penghargaan kinerja terbaik dari pemerintah pusat serta lebih dari 90 penghargaan reformasi birokrasi serta inovasi publik dari berbagai kementerian.
”Tapi tentu dengan berbagai prestasi itu, tetap masih ada hal yang perlu dibenahi. Ada kekurangan-kekurangan, nah itulah yang akan langsung kita benahi begitu nanti dipercaya rakyat,” ujar Gus Ipul.
Ke depan, mantan ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor itu menyampaikan konsep anyar yaitu ”kolaborasa”. Itu adalah konsep memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan pemerintahan yang melayani rakyat dengan rasa.
”Kolaborasi dengan rasa, membangun dengan hati. Kami akan lebih banyak mendengar, sabar dan selalu senang menerima masukan,” ujarnya.
Sedangkan pasangan Gus Ipul, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim Puti Soekarno menambahkan, dengan beragam prestasi itu, dia bersama Gus Ipul bakal langsung memacu kinerja jika dipercaya rakyat. Karena Gus Ipul penuh pengalaman, tidak perlu belajar lagi dari nol. ”Itu yang akan kami lakukan,” ujar Puti.
(sms)