Djarot-Sihar Berjanji Akan Berpihak Pada Kesejahteraan Petani

Senin, 18 Juni 2018 - 09:43 WIB
Djarot-Sihar Berjanji...
Djarot-Sihar Berjanji Akan Berpihak Pada Kesejahteraan Petani
A A A
SIMALUNGUN - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) menjamin keberpihakannya kepada kesejahteraan petani. Sebab, Sumatera Utara (Sumut) dianggap daerah potensial penghasil pangan.

Bukan hanya beras, tetapi pertaniannya juga bisa menghasilkan sayur dan buah-buahan dalam jumlah besar. "Sumut mampu, bisa jadi lumbung pangan, sayur dan buah. Ini potensi, sebagian besar warga sumut adalah petani, maka Djoss berpihak pada petani, kesejahteraan petani," ujar Calon Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat saat berdialog dengan petani di Simalungun, Minggu (17/6/2018).

Adapun konsep yang disiapkan pasangan calon ini adalah menyiapkan lokasi penyimpanan hasil tani yang mampu menampung hingga 3-4 bulan tanpa mengurangi kualitasnya. Sedangkan luas lahan pertanian di Sumut saat ini mencapai 967.000 hektare.

Djarot mengatakan, dengan lahan pertanian seluas itu, Sumut juga bisa mengembangkan pertanian organik yang hasilnya diekspor ke luar negeri. Dirinya yakin cara ini bisa menghasilkan karena pasarnya terbuka di Malaysia dan Singapura.

"Kami hadir di sini supaya bisa melihat potensinya, bisa juga kita kembangkan pertanian organik sehingga bisa diekspor. Kita dekat dengan Malaysia dan Singapura," jelas cagub Sumut nomor urut dua itu.

Sementara pembangunan tempat penampungan hasil tani itu, lanjut Djarot, sudah diterapkan di DKI Jakarta. Manfaatnya terasa untuk menampung hasil panen raya yang dibeli pemerintah dari petani.

Saat pemerintah membeli hasil panen raya, maka ada dua keuntungan yang dicapai. Pertama, stok pangan terjaga, dan kedua, harga beli serta harga jualnya bisa terjaga.

Dia menambahkan, ketika panen raya pemerintah yang membelinya. Tujuannya supaya ada batas harga dan petani tidak merugi. "Bagaimana menstabilkan harga, supaya harga tidak jatuh, dan ketika kita perlu banyak barang kita ada, kita harus punya mesin penyimpanan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0982 seconds (0.1#10.140)