Survei IDRC: Pilgub Kaltim, Isran-Hadi Unggul 36,67%
A
A
A
JAKARTA - Pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi menjadi urutan pertama Pilgub Kaltim 2018-2023 yang berpotensi dipilih masyarakat Kaltim berdasarkan hasil riset salah satu lembaga survei, yakni Indonesia Digital Research Center (IDRC).
Sementara itu, pasangan Rusmadi Wongso-Safaruddin menjadi pilihan kedua dan pasangan Andi Sofyan Hasdam-Rizal Effendi serta Syaharie Jaang dan Awang Ferdian Hidayat pilihan ketiga dan keempat.
Menurut Direktur Indonesia Digital Research Center (IDRC), William, metodologi yang dilakukan melalui pengumpulan data secara online. Penyebaran kuesioner secara online dilakukan kepada 1.200 responden. Dan kegiatan ini dilakukan di 10 kabupaten dan kota di Kaltim dari 2 Mei hingga 9 Mei 2018.
"Dari hasil survei kami pasangan Isran-Hadi menguat dengan probabilitas pasangan 36,67% menempati posisi atas. Lalu, disusul pasangan Rusmadi-Safaruddin di peringkat kedua dengan point 28,23%. Nama ketiga dan terakhir adalah pasangan Andy Sofyan-Rizal Rizal Effendi serta Syaharie Jaang dan Awang Ferdian Hidayat dengan probabilitas 18,20% dan 16,90%," kata William pada keterangannya di Jakarta, Rabu (13/6/2018).
William menambahkan, IDRC adalah salah satu perusahaan startup di Indonesia yang fokus melakukan monitoring dan analisa pergerakan media dan sosial media.
Dalam meriset IDRC juga menggunakan Teknologi Big Data dan Media Monitoring yang melacak tren pemberitaan media berdasarkan index, sentimen, influencer, tone dan sebaran pemberitaan di berbagai daerah.
"Kami pun memantau pemberitaan dan pergerakan isu terkait Pilgub Kaltim di 2.000 media online dan 100-an media massa cetak, dan obrolan di sosial media. Kecenderungan masyarakat Kaltim memang cenderung ke arah paslon nomor 3 yakni Isran-Hadi," sebut William.
Lebih lanjut William mengatakan, tone pemberitaan positif tentang pasangan Isran-Hadi terus menguat karena ditopang oleh para influencer melalui pernyataan pihak ketiga di media massa.
Sebaran pemberitaan, pilihan pada pasangan Isran-Hadi lebih cenderung mencerminkan sosok kepala daerah yang populer di mata pemilih milenial, karena profesional, cerdas, simbol cagub-cawagub yang banyak disukai kaum hawa dan sangat diterima dari berbagai kalangan.
"Sentimen positif ini menjadi indikator bahwa pasangan Isran-Hadi layak menjadi pimpin Kaltim. Kendati demikian, ada tone negatif terkait Isran yang dilontarkan seusai debat putaran kedua pilgub Kaltim, bahwa Isran dirasa tidak menghormati alur debat," imbuh William.
Semua BOT dan akun-akun spammer juga difilter dalam proses ini sehingga percakapan yang dihitung hanya yang berasal dari netizen asli.
Sementara itu, pasangan Rusmadi Wongso-Safaruddin menjadi pilihan kedua dan pasangan Andi Sofyan Hasdam-Rizal Effendi serta Syaharie Jaang dan Awang Ferdian Hidayat pilihan ketiga dan keempat.
Menurut Direktur Indonesia Digital Research Center (IDRC), William, metodologi yang dilakukan melalui pengumpulan data secara online. Penyebaran kuesioner secara online dilakukan kepada 1.200 responden. Dan kegiatan ini dilakukan di 10 kabupaten dan kota di Kaltim dari 2 Mei hingga 9 Mei 2018.
"Dari hasil survei kami pasangan Isran-Hadi menguat dengan probabilitas pasangan 36,67% menempati posisi atas. Lalu, disusul pasangan Rusmadi-Safaruddin di peringkat kedua dengan point 28,23%. Nama ketiga dan terakhir adalah pasangan Andy Sofyan-Rizal Rizal Effendi serta Syaharie Jaang dan Awang Ferdian Hidayat dengan probabilitas 18,20% dan 16,90%," kata William pada keterangannya di Jakarta, Rabu (13/6/2018).
William menambahkan, IDRC adalah salah satu perusahaan startup di Indonesia yang fokus melakukan monitoring dan analisa pergerakan media dan sosial media.
Dalam meriset IDRC juga menggunakan Teknologi Big Data dan Media Monitoring yang melacak tren pemberitaan media berdasarkan index, sentimen, influencer, tone dan sebaran pemberitaan di berbagai daerah.
"Kami pun memantau pemberitaan dan pergerakan isu terkait Pilgub Kaltim di 2.000 media online dan 100-an media massa cetak, dan obrolan di sosial media. Kecenderungan masyarakat Kaltim memang cenderung ke arah paslon nomor 3 yakni Isran-Hadi," sebut William.
Lebih lanjut William mengatakan, tone pemberitaan positif tentang pasangan Isran-Hadi terus menguat karena ditopang oleh para influencer melalui pernyataan pihak ketiga di media massa.
Sebaran pemberitaan, pilihan pada pasangan Isran-Hadi lebih cenderung mencerminkan sosok kepala daerah yang populer di mata pemilih milenial, karena profesional, cerdas, simbol cagub-cawagub yang banyak disukai kaum hawa dan sangat diterima dari berbagai kalangan.
"Sentimen positif ini menjadi indikator bahwa pasangan Isran-Hadi layak menjadi pimpin Kaltim. Kendati demikian, ada tone negatif terkait Isran yang dilontarkan seusai debat putaran kedua pilgub Kaltim, bahwa Isran dirasa tidak menghormati alur debat," imbuh William.
Semua BOT dan akun-akun spammer juga difilter dalam proses ini sehingga percakapan yang dihitung hanya yang berasal dari netizen asli.
(nag)