Ribuan Kendaraan Pemudik Mulai Melintasi Nagreg

BANDUNG - Pada H-6 atau Sabtu (9/6/2018), arus mudik di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung menuju Garut ramai lancar. Total kendaraan yang melintas di Nagreg dari barat (Bandung) ke timur (Garut) sejak pagi hingga pukul 18.30 WIB, mencapai 5.058 unit.

Berdasarkan laporan Sentral Komunikasi Dishub Kabupaten Bandung di Nagreg, perincian kendaraan dari barat ke timur, yakni sepeda motor sebanyak 1.413 unit; angkot, pikap, dan pribadi sebanyak 2.810 unit, kendaraan elf, bus kecil, dan sedang 197; bus besar 351; truk 2 as 276 unit; dan truk 3 as kontainer 11 unit.

Sedangkan jumlah kendaraan dari timur ke barat, motor 1.244 unit; angkot, pikap, dan pribadi 2.776; elf, bus kecil, dan sedang 194; bus besar 231; truk 2 as 271; dan truk 3 as kontainer 15 unit. Total kendaraan dari timur ke barat sebanyak 4.731 unit.

Pemudik yang sedang melintas Nagreg menuju Garut dan Tasikmalaya tak usah khawatir dengan ketersediaan bahan bakar. Stok BBM di SPBU wilayah Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung cukup memadai.

Stok BBM di SPBU Pertamina Lingkar Nagreg (3440339), antara lain, premium sebanyak 25.257,49 liter, solar 18.579,29 liter, Pertamax 18.738,12 liter, dan Dexlite 995,05 liter. Sementara stok BBM di SPBU (3440301) Jalan Raya Nagreg depan rumah makan Mak Ecot, Desa Citaman, tersedia Premium 6.000 liter, Bio Solar 15.000 liter, Pertamax 9.000 liter, dan Dexilite 2.900 liter.

Meski ramai, tetapi arus lalu lintas terpantau lancar, tak ada hambatan yang mengakibatkan kemacetan. Lonjakan jumlah kendaraan pemudik diperkirakan terjadi pada H-3 atau Selasa (12/6/2018). Begitu juga situasi arus lalu lintas dari timur ke barat lancar.

"Untuk arus lalu lintas dari Cibiru ke arah Nagreg sudah ada peningkatan 10% dari biasanya," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo saat melakukan pengecekan Pos Pam di Bunderan Cibiru, Bandung, Sabtu (9/6/2018).

Untuk itu mengantisipasi kepadatan arus mudik, ujar Hendro, Polrestabes Bandung telah menyiagakan anggota kepolisian di Cibiru dan sepanjang Jalan Soekarno-Hatta yang menjadi jalur alternatif menuju Cileunyi dan Nagreg.

"Sejak Jumat 8 Juni, kami sudah menyiagakan anggota untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujar Hendro.