Danny Pomanto Lantik Empat Pejabat Eselon III
A
A
A
MAKASSAR - Sepekan setelah aktif kembali menjabat sebagai Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto resmi melantik empat orang penjabat eselon III di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
Mereka adalah Abd Rasyid yang menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Kota Makassar, Taslim Rasyid menjabat Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar menggantikan Abd Rasyid.
Selanjutnya, Sulyadi Perdana Supomo Guntur menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Rappocini yang sebelumnya diduduki oleh Ismail Abdullah. Sementara, Ismail Abdullah resmi menggantikan Sulyadi sebagai Kepala Bidang Penertiban Bangunan dan Ruang Dinas Penetaan Ruang (DPR) Kota Makassar.
Pelantikan tersebut berdasarkan SK Walikota Nomor 821.23.30 - 2018, tertanggal 8 Juni 2018, tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan administrator.
Danny mengaku bahwa pelantikan ini sebagai revitalisasi dalam sistem organisasi pemerintahan. Sehingga, menurut dia ini adalah hal yang lumrah guna meningkatkan perkuatan tim di tataran birokrasi pemerintahan.
"Kita akan meningkatkan evaluasi tim. Setelah lebaran juga begitu, kita akan mengevaluasi dan memperkuat tim di birokrasi yang saya bentuk nanti," kata Danny.
Menurut dia, evaluasi jabatan ini dinilai penting. Sebab, untuk menjalankan birokrasi dibutuhkan kerja sama tim yang baik. Sehingga dia memastikan akan melakukan mutasi, termasuk untuk SKPD yang dinilai tidak perform.
"Saya pastikan akan dilakukan mutasi. Skemanya super team tadi, bagaimana membuat tim di akhir masa jabatan saya inilah puncak kerja saya. Termasuk SKPD nanti akan kita mutasi kalau dia tidak perform, atau tidak netral, memecah belah, ada perilaku koruptif saya pasti berhentikan," jelasnya.
Di akhir masa jabatannya, Danny ingin memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Sehingga, perombakan struktur organisasi dinilai perlu untuk meng-upgrade kinerja para pejabat di tataran pemerintahan.
Super team ini, kata Danny, pada komposisinya tetap sama dengan tim yang ada sebelumnya. Hanya saja, peningkatan kualitas menjadi salah satu skala prioritas yang perlu diperhatikan.
"Ibarat film, kalau di akhir-akhir itu di situ pertarungan puncak, maka saya butuh super team. Jadi kalau tim yang hanya memikirkan dirinya sendiri, penikmat jabatan tidak akan mungkin masuk di super team kita," ujarnya.
Mereka adalah Abd Rasyid yang menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Kota Makassar, Taslim Rasyid menjabat Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar menggantikan Abd Rasyid.
Selanjutnya, Sulyadi Perdana Supomo Guntur menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Rappocini yang sebelumnya diduduki oleh Ismail Abdullah. Sementara, Ismail Abdullah resmi menggantikan Sulyadi sebagai Kepala Bidang Penertiban Bangunan dan Ruang Dinas Penetaan Ruang (DPR) Kota Makassar.
Pelantikan tersebut berdasarkan SK Walikota Nomor 821.23.30 - 2018, tertanggal 8 Juni 2018, tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan administrator.
Danny mengaku bahwa pelantikan ini sebagai revitalisasi dalam sistem organisasi pemerintahan. Sehingga, menurut dia ini adalah hal yang lumrah guna meningkatkan perkuatan tim di tataran birokrasi pemerintahan.
"Kita akan meningkatkan evaluasi tim. Setelah lebaran juga begitu, kita akan mengevaluasi dan memperkuat tim di birokrasi yang saya bentuk nanti," kata Danny.
Menurut dia, evaluasi jabatan ini dinilai penting. Sebab, untuk menjalankan birokrasi dibutuhkan kerja sama tim yang baik. Sehingga dia memastikan akan melakukan mutasi, termasuk untuk SKPD yang dinilai tidak perform.
"Saya pastikan akan dilakukan mutasi. Skemanya super team tadi, bagaimana membuat tim di akhir masa jabatan saya inilah puncak kerja saya. Termasuk SKPD nanti akan kita mutasi kalau dia tidak perform, atau tidak netral, memecah belah, ada perilaku koruptif saya pasti berhentikan," jelasnya.
Di akhir masa jabatannya, Danny ingin memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Sehingga, perombakan struktur organisasi dinilai perlu untuk meng-upgrade kinerja para pejabat di tataran pemerintahan.
Super team ini, kata Danny, pada komposisinya tetap sama dengan tim yang ada sebelumnya. Hanya saja, peningkatan kualitas menjadi salah satu skala prioritas yang perlu diperhatikan.
"Ibarat film, kalau di akhir-akhir itu di situ pertarungan puncak, maka saya butuh super team. Jadi kalau tim yang hanya memikirkan dirinya sendiri, penikmat jabatan tidak akan mungkin masuk di super team kita," ujarnya.
(zik)