Demi Bantu Keluarga, Alasan Wanita di Blitar Jual Anak Gadisnya

Rabu, 06 Juni 2018 - 20:52 WIB
Demi Bantu Keluarga,...
Demi Bantu Keluarga, Alasan Wanita di Blitar Jual Anak Gadisnya
A A A
BLITAR - HPL (41) seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar menjual anak kandungnya ke pria hidung belang. Untuk sekali kencan, DP (15) gadis drop out SMP itu hanya dihargai Rp100 ribu-Rp 300 ribu.

Di depan petugas kepolisian yang menangkapnya, HPL mengaku tidak pernah memaksa anaknya. Demi membantu ekonomi keluarga DP sukarela ditiduri para pria hidung belang. "Pelaku (HPL) mengatakan tidak ada unsur paksaan dalam kegiatan prostitusi ini. Kata pelaku, anaknya sukarela melakukan itu demi membantu keluarga," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Rifaldhy Hangga Putra.

DP merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai buruh tani. HPL mengaku penghasilan suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Melihat ibunya yang bekerja serabutan, kata HPL anaknya (DP) merasa kasihan. Asalkan ada tambahan penghasilan untuk keluarga, DP rela melayani pria hidung belang.

Menurut Rifaldhy pihaknya masih terus mendalami kasus ini. Saat ini polisi juga tengah memburu para pria hidung belang yang selama ini menjadi pelanggan DP. "Saat ini kita tengah menelusuri siapa saja pria hidung belang yang selama ini menjadi pelanggan praktik prostitusi ini, " tegas Rifaldhy. (Baca: Tega, Wanita di Blitar Jual Anak Gadisnya ke 'Pria Hidung Belang').

Menanggapi kasus ini Yulis Hastuti selaku pendamping hukum Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Blitar mengaku prihatin.

Tidak hanya melakukan pelecehan seksual. HPL dituding telah mengeksploitasi anaknya sendiri. "Apalagi korban masih berusia di bawah umur. Yang bersangkutan telah dieksploitasi untuk ditukar dengan uang," ujarnya.

Dalam kasus ini P2TP2A akan mendampingi korban. Termasuk juga memikirkan masa depan pendidikan korban yang putus sekolah saat masih kelas dua SMP.

Hal senada disampaikan Kasi Perlindungan Anak Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blitar Lisdiana Azizah.

Sebagai langkah awal, dinas akan berupaya memulihkan psikologis korban, yakni melakukan pendekatan konseling. Diluar itu dinas juga menyiapkan pendampingan hukum. "Bahkan bila pasca kejadian merasa terancam, dinas siap menempatkan korban di rumah aman," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9437 seconds (0.1#10.140)