Tiga Hal Ini Sukses Angkat Elektabilitas Pasangan Asyik

Tiga Hal Ini Sukses Angkat Elektabilitas Pasangan Asyik
A
A
A
BANDUNG - Suasana politik nasional yang dinilai banyak dikritik masyarakat terhadap pemerintahan saat ini menjadi salah satu faktor meningkatnya elektabilitas pasangan calon gubernur Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) di Pilgub Jabar. Kondisi tersebut terlihat dari hasil survei salah satu media nasional yang dirilis pekan lalu. Pasangan Asyik mengalami peningkatan elektabilitas mencapai 11,4 persen.
Berdasarkan hasil survei lembaga peneliti surat kabar nasional tersebut menunjukkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) kembali naik dengan angka 40,4 persen dan disusul pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) sebesar 39,1 persen. Sedangkan, pasangan calon gubernur nomor urut 2 TB Hasanuddin-Anton Charliyan masih menempati urutan terakhir dengan raihan suara 4,1 persen.
Pengamat Politik Universitas Parahyangan Asep Warlan menilai, peningkatan hasil survei pasangan cagub nomor 3 yang berhasil menembus dua digit itu sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah suasana politik nasional yang dinilai sebagaian masyarakat khususnya di Jabar tidak mendukung pemerintahan saat ini.
"Peningkatannya memang tidak signifikan. Tapi, ini sangat berpengaruh karena suasana politik nasional. Banyak masyarakat yang mengkritik dan kecewa dengan pemerintahan sekarang dan pasangan Asyik memanfaatkan moment debat publik lalu dengan #2019GantiPresiden," kata Asep saat dihubungi, Sabtu (2/6/2018).
Dia menyebutkan, selain isu nasional yang mulai banyak dikritik masyarakat, pergerakan mesin partai pendukung Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) jelang pencoblosan mulai berjalan sangat efektif.
"PKS tidak bisa menggunakan motode konvensional dengan memanfaatkan media massa, media sosial, atau pertemuan publik dengan jumlah banyak. Tapi, mereka menggunakan kader yang memiliki loyalitas tinggi dengan memanfaatkan metode door to door. Ini sangat efektif dan sudah terbukti di 2008-2013. Menemui langsung warga pemilih dan bergerak langsung ini mungkin faktor angka survei meningkat," ujar dia.
Asep menilai, gerilya mesin partai pendukung pasangan Asyik akan terus menggerus basis suara pasangan lain dan menjadikan kekuatan jelang pencoblosan nanti. "Kekuatan ini bisa jadi ancaman bagi paslon lain jika pergerakan mesin partai konsisten hingga pencoblosan nanti."
Faktor lain, kata Asep, saat ini tokoh ulama yang mendukung pasangan calon gubernur nomor 3 sudah secara terbuka memberikan dukungannya. "Ini juga salah satu faktor yang membuat peningkatan hasil survei. Meskipun peningkatannya belum signifikan."
Berdasarkan hasil survei lembaga peneliti surat kabar nasional tersebut menunjukkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) kembali naik dengan angka 40,4 persen dan disusul pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) sebesar 39,1 persen. Sedangkan, pasangan calon gubernur nomor urut 2 TB Hasanuddin-Anton Charliyan masih menempati urutan terakhir dengan raihan suara 4,1 persen.
Pengamat Politik Universitas Parahyangan Asep Warlan menilai, peningkatan hasil survei pasangan cagub nomor 3 yang berhasil menembus dua digit itu sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah suasana politik nasional yang dinilai sebagaian masyarakat khususnya di Jabar tidak mendukung pemerintahan saat ini.
"Peningkatannya memang tidak signifikan. Tapi, ini sangat berpengaruh karena suasana politik nasional. Banyak masyarakat yang mengkritik dan kecewa dengan pemerintahan sekarang dan pasangan Asyik memanfaatkan moment debat publik lalu dengan #2019GantiPresiden," kata Asep saat dihubungi, Sabtu (2/6/2018).
Dia menyebutkan, selain isu nasional yang mulai banyak dikritik masyarakat, pergerakan mesin partai pendukung Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) jelang pencoblosan mulai berjalan sangat efektif.
"PKS tidak bisa menggunakan motode konvensional dengan memanfaatkan media massa, media sosial, atau pertemuan publik dengan jumlah banyak. Tapi, mereka menggunakan kader yang memiliki loyalitas tinggi dengan memanfaatkan metode door to door. Ini sangat efektif dan sudah terbukti di 2008-2013. Menemui langsung warga pemilih dan bergerak langsung ini mungkin faktor angka survei meningkat," ujar dia.
Asep menilai, gerilya mesin partai pendukung pasangan Asyik akan terus menggerus basis suara pasangan lain dan menjadikan kekuatan jelang pencoblosan nanti. "Kekuatan ini bisa jadi ancaman bagi paslon lain jika pergerakan mesin partai konsisten hingga pencoblosan nanti."
Faktor lain, kata Asep, saat ini tokoh ulama yang mendukung pasangan calon gubernur nomor 3 sudah secara terbuka memberikan dukungannya. "Ini juga salah satu faktor yang membuat peningkatan hasil survei. Meskipun peningkatannya belum signifikan."
(zik)