Pergerakan Pendukung Pasangan Asyik Bisa Ciptakan Kejutan Besar di Pilgub Jabar
A
A
A
BANDUNG - Efektivitas mesin partai yang digerakkan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) semakin terlihat masif. Apalagi, peristiwa kaus #2019GantiPresiden yang menyedot banyak perhatian publik.
Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengatakan, jelang hari pencoblosan dan berakhirnya masa kampanye membuat empat pasang calon semakin gencar dan aktif dalam melakukan sosialisasi. Para pasangan calon seakan tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menarik simpati masyakarat.
Namun, Karim mangatakan, ada yang menarik dari salah satu pasangan calon peserta Pilgub Jabar. Yang menarik perhatian adalah pergerakan paslon nomor urut 3, Asyik, yang justru mulai terlihat lebih aktif dan masif jelang masa-masa akhir kampanye.
"Ini terlepas dari pro dan kontra yang ditimbulkannya Asyik membentangkan kaus 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden'. Setidaknya aksi itu membuat masyarakat mulai lebih menaruh perhatian kepada paslon yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, dan PAN," kata Karim.
Dia menyebutkan, pergerakan paslon Asyik ini tidak terlepas dari soliditas partai dan kemampuan pergerakan mesin serta kader partai. Selain itu, kondisi ini terlihat sesuai dengan hasil survei kedua Kompas pada bulan Mei ini. Dalam survei itu, pasangan Asyik mengalami peningkatan signifikan dibandingkan calon lainnya.
"Ini menunjukkan pergerakan mesin partai solid. Mereka semakin gencar dan masif. Bahkan, basis suara Rindu dan Deddy-Dedi bisa rusak oleh pergerakan Asyik," kata dia.
Karim menilai, pasangan nomor urut 3 menjadi kandidat paling potensial yang bisa mengejutkan Pilgub Jabar 2018. Sebab, melihat kondisi di lapangan hanya pasangan Asyik yang memiliki mesin politik solid dan kader dengan loyalitas sangat tinggi.
"Mereka biasanya sangat aktif dalam bergerak. Bisa dikatakan selalu bergerak di mana-mana dan ke mana-mana, itu akan jadi senjata nomor 3 untuk menciptakan kejutan besar di Pilgub Jabar," tegas Karim.
Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengatakan, jelang hari pencoblosan dan berakhirnya masa kampanye membuat empat pasang calon semakin gencar dan aktif dalam melakukan sosialisasi. Para pasangan calon seakan tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menarik simpati masyakarat.
Namun, Karim mangatakan, ada yang menarik dari salah satu pasangan calon peserta Pilgub Jabar. Yang menarik perhatian adalah pergerakan paslon nomor urut 3, Asyik, yang justru mulai terlihat lebih aktif dan masif jelang masa-masa akhir kampanye.
"Ini terlepas dari pro dan kontra yang ditimbulkannya Asyik membentangkan kaus 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden'. Setidaknya aksi itu membuat masyarakat mulai lebih menaruh perhatian kepada paslon yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, dan PAN," kata Karim.
Dia menyebutkan, pergerakan paslon Asyik ini tidak terlepas dari soliditas partai dan kemampuan pergerakan mesin serta kader partai. Selain itu, kondisi ini terlihat sesuai dengan hasil survei kedua Kompas pada bulan Mei ini. Dalam survei itu, pasangan Asyik mengalami peningkatan signifikan dibandingkan calon lainnya.
"Ini menunjukkan pergerakan mesin partai solid. Mereka semakin gencar dan masif. Bahkan, basis suara Rindu dan Deddy-Dedi bisa rusak oleh pergerakan Asyik," kata dia.
Karim menilai, pasangan nomor urut 3 menjadi kandidat paling potensial yang bisa mengejutkan Pilgub Jabar 2018. Sebab, melihat kondisi di lapangan hanya pasangan Asyik yang memiliki mesin politik solid dan kader dengan loyalitas sangat tinggi.
"Mereka biasanya sangat aktif dalam bergerak. Bisa dikatakan selalu bergerak di mana-mana dan ke mana-mana, itu akan jadi senjata nomor 3 untuk menciptakan kejutan besar di Pilgub Jabar," tegas Karim.
(zik)