Tidak Ada yang Dominan, Tiga Paslon Pilwalkot Bandung Masih Bersaing Ketat

Minggu, 27 Mei 2018 - 16:10 WIB
Tidak Ada yang Dominan,...
Tidak Ada yang Dominan, Tiga Paslon Pilwalkot Bandung Masih Bersaing Ketat
A A A
BANDUNG - Ajang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018 yang diikuti tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat, Yossi Irianto-Aries Supriatna, dan Oded M Danial-Yana Mulyana menunjukkan kompetisi yang sangat ketat.

Dewan Pakar Indonesia Strategic Institute (Instrat) Sidrotun Naim menyatakan, berdasarkan hasil survei, kompetisi yang terjadi sangat ketat dan tidak ada satu pun pasangan calon (paslon) yang menempati peringkat 1, 2, atau 3.

Dia memaparkan, dari sisi popularitas dan elektabilitas, sosok Nurul Arifin masih memuncaki bursa popularitas sebesar 89,3% diikuti Oded M Danial sebagai petahana 83,6%, Yossi Irianto 70,9%, Yana Mulyana 56,8%, Chairul Yaqin Hidayat 52,9%, dan Aries Supriatna 51,4%.

Namun, lanjut Sidrotun, hasil menarik didapat pada perolehan potensi elektabilitas pasangan calon yang berkompetisi, yakni Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat dengan tingkat elektabilitas 27,27%, Yossi Irianto-Aries Supriatna 29,77%, Oded M Danial-Yana Mulyana 29,09%. Sementara golput 1,14% dan tidak jawab/belum menentukan pilihan 12,73%.

"Berdasarkan data elektabilitas tersebut, maka tidak ada satu pun pasangan calon yang dominan. Selain itu, tidak ada pula pasangan calon yang sedang memimpin karena ketiganya berada di dalam rentang margin of error," tegas Naim di Bandung, Minggu (28/5/2018).

Menurut Sidrotun, melihat sisa masa kampanye yang hanya sekitar satu bulan lagi, diprediksi ketiga paslon akan makin mengintensifkan gerakannya masing-masing guna berlomba memastikan kemenangan.

Sidrotun melanjutkan, tipisnya perbedaan perolehan potensi elektabilitas pada ketiga paslon akan membuat Pilwalkot Bandung 2018 masih akan sangat kompetitif hingga saat-saat akhir jelang pencoblosan.

"Tentunya peluang ketiga pasangan calon tersebut bisa dikatakan masih berimbang, semua pasangan calon masih punya peluang yang setara untuk menjadi pemenang," katanya.

Sidrotun menambahkan, hasil survei juga menunjukkan bahwa hanya 38% pemilih yang menyatakan tidak akan mengubah pilihannya hingga pencoblosan, 27 Juni 2018 nanti. Kondisi tersebut, kata Naim, akan menjadi pertarungan strategis, khususnya untuk menggaet suara publik yang masih bisa berubah pilihannya.

Untuk diketahui, pengumpulan data survei berbasis wawancara terstruktur face-to-face kepada responden berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah (jika kurang 17 tahun) dengan rentang pengambilan data antara 12-15 Mei 2018.

Metode survei menggunakan multistage random sampling yang meliputi 30 kecamatan di Kota Bandung dengan jumlah responden sebanyak 440 orang dan margin of error sebesar +-4,6%.
(wib)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6872 seconds (0.1#10.24)