Januari-April, 38 Warga Blitar Terinfeksi HIV/Aids
A
A
A
BLITAR - Kasus HIV/Aids di Kabupaten Blitar terus bertambah. Sepanjang Januari-April 2018 tercatat 38 warga Blitar teridentifikasi sebagai pengidap baru. "Rinciannya di bulan Januari 8 penderita, Februari 11 penderita, Maret 9 penderita dan April 10 penderita, " ujar Kasi Pengendalian Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Eko Wahyudi kepada wartawan,Jumat (25/5/2018).
Dari 38 odha (orang hidup dengan hiv/aids) baru itu, 14 orang di antaranya berusia 35-44 tahun. Ada 12 orang berusia diatas 45 tahun, 8 orang berusia antara 25-34 tahun, 3 orang 15-24 tahun dan satu penderita berusia 0-4 tahun.
Mereka terdeteksi pertama kali saat berobat di puskesmas dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar. "Saat ini semuanya dalam perawatan intensif, "paparnya. Secara akumulatif, jumlah odha di Kabupaten Blitar mencapai 1.255 penderita.
Jumlah ini terhitung mulai tahun 2015 hingga April 2018. Sebanyak 357 diantaranya meninggal dunia. Bagaimana para odha bisa terinfeksi?. Menurut Eko tren penularan HiV/Aids saat ini lebih banyak bersumber dari seks bebas.
Mayoritas terinfeksi dari hubungan seksual. Prilaku seks bebas yang mendorong mereka gonta ganti pasangan. Penularan melalui jarum suntik narkoba, kata Eko sudah lama bergeser. "Saat ini penyebab penularan rata rata dari seks bebas. Kecuali anak anak yang tertular dari orang tuanya," pungkasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib sebelumnya meminta eksekutif lebih serius menangani kasus HIV/Aids. Sosialisasi ke masyarakat diharapkan lebih digencarkan. Munib tidak ingin tingginya kasus HIV/Aids akan menimbulkan keresahan di masyarakat. "Penanganan kasus harus terus ditingkatkan, "ujarnya.
Dari 38 odha (orang hidup dengan hiv/aids) baru itu, 14 orang di antaranya berusia 35-44 tahun. Ada 12 orang berusia diatas 45 tahun, 8 orang berusia antara 25-34 tahun, 3 orang 15-24 tahun dan satu penderita berusia 0-4 tahun.
Mereka terdeteksi pertama kali saat berobat di puskesmas dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar. "Saat ini semuanya dalam perawatan intensif, "paparnya. Secara akumulatif, jumlah odha di Kabupaten Blitar mencapai 1.255 penderita.
Jumlah ini terhitung mulai tahun 2015 hingga April 2018. Sebanyak 357 diantaranya meninggal dunia. Bagaimana para odha bisa terinfeksi?. Menurut Eko tren penularan HiV/Aids saat ini lebih banyak bersumber dari seks bebas.
Mayoritas terinfeksi dari hubungan seksual. Prilaku seks bebas yang mendorong mereka gonta ganti pasangan. Penularan melalui jarum suntik narkoba, kata Eko sudah lama bergeser. "Saat ini penyebab penularan rata rata dari seks bebas. Kecuali anak anak yang tertular dari orang tuanya," pungkasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib sebelumnya meminta eksekutif lebih serius menangani kasus HIV/Aids. Sosialisasi ke masyarakat diharapkan lebih digencarkan. Munib tidak ingin tingginya kasus HIV/Aids akan menimbulkan keresahan di masyarakat. "Penanganan kasus harus terus ditingkatkan, "ujarnya.
(vhs)