Perempuan Terduga Teroris Bom Sidoarjo Dikenal Sebagai Penjual Kue
A
A
A
SIDOARJO - Terduga Teroris di Rusun Wonocolo Sidoarjo adalah satu keluarga. Sejumlah warga yang tinggal di lokasi tersebut mengaku tidak banyak tahu keluarga yang tinggal di Blok B Lantai V nomor 2 itu.
Keluarga tersebut terkesan tertutup dan jarang bersosialisai dengan warga sekitar. Menurut Imron, warga yang tinggal di Rusun Wonocolo Blok B lantai III, tempat tersebut dihuni Pasangan suami-Istri dan tiga orang anak.
"Saya tidak tahu siapa namanya. Tapi ada yang menyebut yang istri biasa dipanggil Mbak Nur. Mereka jarang bersosialisasi dengan warga Rusun," kata Imron kepada Okezone, ditemui dilokasi, Minggu (13/5/2018) malam.
Sehari-hari, kata Imron, Mbak Nur ini berjualan kue yang dititipkan di beberapa warung sekitar Rusun. Sementara sang Suami tidak diketahui bekerja sebagai apa.
Ada yang mengatakan sang laki-laki ini bekerja sebagai ojek online. Mereka jarang bergaul dengan warga sesama penghuni Rusun. "Biasanya usai keluar, pintu rumah langsung ditutup," ujar Imron.
Imron juga mengaku, sering berpapasan dengan sang perempuan itu. Namun, tidak pernah bertegur sapa. Kondisi ini juga dirasakan oleh warga penghuni Rusun.
Sulaiman, Penjual Mie Ayam di depan Rusun Wonocolo menambahkan, mbak Nur ini kerap kali menitipkan kue ke beberapa warung. Sayangnya, perempuan ini tidak banyak bicara dan hanya seperlunya saja.
Sulaiman tidak menduga jika keluarga yang tinggal di Blok B Lantai V Nomor 2 ini, adalah keluarga yang meledakkan bom. "Saya tidak menduga. Wong waktu terjadi ledakakn saya kaget dan saya lihat lokasi di lantai V itu langsung gelap," pungkasnya.
Sementara itu, ledakkan di rusun tersebut, tiga orang tewas dan dua orang masih dirawat di rumah sakit. Hingga saat ini, polisi bersama tim penjinak bom dan Gegana masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Warga sekitar diungsikan sementara.
Keluarga tersebut terkesan tertutup dan jarang bersosialisai dengan warga sekitar. Menurut Imron, warga yang tinggal di Rusun Wonocolo Blok B lantai III, tempat tersebut dihuni Pasangan suami-Istri dan tiga orang anak.
"Saya tidak tahu siapa namanya. Tapi ada yang menyebut yang istri biasa dipanggil Mbak Nur. Mereka jarang bersosialisasi dengan warga Rusun," kata Imron kepada Okezone, ditemui dilokasi, Minggu (13/5/2018) malam.
Sehari-hari, kata Imron, Mbak Nur ini berjualan kue yang dititipkan di beberapa warung sekitar Rusun. Sementara sang Suami tidak diketahui bekerja sebagai apa.
Ada yang mengatakan sang laki-laki ini bekerja sebagai ojek online. Mereka jarang bergaul dengan warga sesama penghuni Rusun. "Biasanya usai keluar, pintu rumah langsung ditutup," ujar Imron.
Imron juga mengaku, sering berpapasan dengan sang perempuan itu. Namun, tidak pernah bertegur sapa. Kondisi ini juga dirasakan oleh warga penghuni Rusun.
Sulaiman, Penjual Mie Ayam di depan Rusun Wonocolo menambahkan, mbak Nur ini kerap kali menitipkan kue ke beberapa warung. Sayangnya, perempuan ini tidak banyak bicara dan hanya seperlunya saja.
Sulaiman tidak menduga jika keluarga yang tinggal di Blok B Lantai V Nomor 2 ini, adalah keluarga yang meledakkan bom. "Saya tidak menduga. Wong waktu terjadi ledakakn saya kaget dan saya lihat lokasi di lantai V itu langsung gelap," pungkasnya.
Sementara itu, ledakkan di rusun tersebut, tiga orang tewas dan dua orang masih dirawat di rumah sakit. Hingga saat ini, polisi bersama tim penjinak bom dan Gegana masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Warga sekitar diungsikan sementara.
(wib)