189 Bintara dan Tamtama Lulus Pembaretan Korps Polisi Militer AD
A
A
A
CIMAHI - Sebanyak 189 bintara dan tamtama dinyatakan lulus dan berhak menggunakan baret korps Polisi Militer (PM) TNI AD. Tradisi korps penerimaan dan pengukuhan bintara dan tamtama baru korps militer AD 2018 ini dilakukan di Pusdikpom AD, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (11/5/2018).
"Ini adalah salah satu tradisi di dalam korps yang dimiliki Polisi Militer AD," kata Danpuspomad Mayjen TNI Rudi Yulianto kepada wartawan seusai pengukuhan.
Tradisi ini juga sekaligus untuk menanamkan jati diri dan kebanggaan prajurit yang baru selesai mengikuti pendidikan. Mereka sebelumnya mengikuti pendidikan di Rindam sesuai daerah masing-masing dan sekarang telah mengikuti pendidikan tahap kedua yakni tahap kecabangan.
Tantangan ke depan yang dihadapi terkait dengan tugas pokok PM adalah bagaimana penegakan tata tertib serta hukum bagi personel yang kurang baik, kurang disiplin, minim dedikasi dalam melaksanakan tugas pokoknya.
"Mereka semua harus memiliki jati diri sebagai korps PM AD dalam tour of duty yang berkesinambungan baik Bintara maupun Tamtama," ucapnya.
Salah seorang peserta yang lulus pembaretan Pandu Adi Wicaksana Ramadan Iskandar mengaku, pembaretan ini adalah momen yang sangat dinantikan bagi anggota baru. Setelah menjalani pendidikan tiga bulan dengan melahap materi seperti pengamanan, patroli, penyidikan, dan razia, prosesi ini menjadi puncak yang harus dilalui.
"Kami semua haru dan bangga dengan prosesi ini. Sebagai bagian dari PM tentunya siap ditempatkan dimana saja," ucapnya yang sempat mengikuti pendidikan pertama di Rindam 14 Hasanudin.
"Ini adalah salah satu tradisi di dalam korps yang dimiliki Polisi Militer AD," kata Danpuspomad Mayjen TNI Rudi Yulianto kepada wartawan seusai pengukuhan.
Tradisi ini juga sekaligus untuk menanamkan jati diri dan kebanggaan prajurit yang baru selesai mengikuti pendidikan. Mereka sebelumnya mengikuti pendidikan di Rindam sesuai daerah masing-masing dan sekarang telah mengikuti pendidikan tahap kedua yakni tahap kecabangan.
Tantangan ke depan yang dihadapi terkait dengan tugas pokok PM adalah bagaimana penegakan tata tertib serta hukum bagi personel yang kurang baik, kurang disiplin, minim dedikasi dalam melaksanakan tugas pokoknya.
"Mereka semua harus memiliki jati diri sebagai korps PM AD dalam tour of duty yang berkesinambungan baik Bintara maupun Tamtama," ucapnya.
Salah seorang peserta yang lulus pembaretan Pandu Adi Wicaksana Ramadan Iskandar mengaku, pembaretan ini adalah momen yang sangat dinantikan bagi anggota baru. Setelah menjalani pendidikan tiga bulan dengan melahap materi seperti pengamanan, patroli, penyidikan, dan razia, prosesi ini menjadi puncak yang harus dilalui.
"Kami semua haru dan bangga dengan prosesi ini. Sebagai bagian dari PM tentunya siap ditempatkan dimana saja," ucapnya yang sempat mengikuti pendidikan pertama di Rindam 14 Hasanudin.
(rhs)