Pasangan Asyik Bukan Kuda Hitam
A
A
A
BANDUNG - Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) mampu mengalahkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berdasarkan survei Indonesia Development Monitoring (IDM).
Pengamat politik dari Universitas Parahyangan Asep Warlan menilai, naiknya elektabilitas pasangan Asyik merupakan hasil kerja keras paslon dan dibantu dengan kerja mesin partai yang terkenal dengan militansi serta loyalitas tinggi. Selain itu, naiknya elektabilitas pasangan Asyik merupakan hasil dari kerja kreatif tim kampanye yang mampu mengombinasikan figur calon, kerja partai, dan program yang bakal dijalankan saat memimpin nanti.
"Ini yang saya lihat dan tidak dimiliki parpol pengusung lain. Tim mampu kerja cerdas, didukung loyalitas dan militansi tinggi dari kader serta figur calon yang mampu mengangkat elektabilitas," kata Asep saat dihubungi, Senin (30/4/2018).
Asep mengatakan, kehadiran pasangan Asyik di Pilgub Jabar juga bukan sebagai kuda hitam di Pilgub Jabar yang selama ini diungkapkan sejumlah pihak. Sebab, kata Asep, sebutan kuda hitam biasanya diberikan kepada pasangan yang memang tidak diunggulkan. Namun, pasangan Asyik memang telah dipersiapkan secara matang oleh parpol pengusung.
"Hemat saya bukan kuda hitam karena istilah kuda hitam itu diberikan untuk pasangan yang memang tidak diunggulkan. Tapi, untuk pasangan Asyik ini cukup kuat," ujar Asep.
Dia menyebutkan, parpol pengusung ini sudah mempersiapkan kadernya untuk bisa bergerak dan memenangkan pilkada di berbagai daerah. Bagi mereka tidak mengenal bergerak dengan logistik yang diberikan parpolnya atau donatur. Mereka benar-benar bekerja secara sukarela untuk memenangkan pilkada.
"Gerindra dan PKS sebagai pengusung Pasangan Asyik sudah mendesain untuk meraih kemenangan. Bahkan, sejumlah tokoh yang pernah bergerak pada 2014 dikerahkan di Jabar," ujar dia.
Seperti diketahui, Indonesia Development Monitoring (IDM) merilis hasil survei terkini Pilgub Jabar 2018. Hasilnya elektabilitas pasangan Sudrajat-Ahmad Syaiku dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan meroket, sementara Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum serta Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi anjlok.
Dalam survei kali, IDM menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. IDM mengambil sampel survei terhadap 2.178 responden di 27 kabupaten dan kota di Jabar.
Direktur Eksekutif IDM Firman Tresnadi mengatakan survei dilakukan secara proporsional sesuai persentase daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 31.708.330 pemilih. Namun, survai dibagi tiga berdasarkan pengelompokan teritorial.
"Jadi survei yang kami lakukan mulai 15 - 30 Maret ini menggambarkan pilihan dan harapan masyarakat berdasarkan geopolitik di tiga teritorial di Jabar," kata Firman dalam rilis survei di salah satu kafe di Jalan Lengkong Besar, Kota Bandung, Jumat (27/4/2018).
IDM melakukan survei elektabilitas dengan pertanyaan siapa yang akan dipilih bila Pilgub Jabar digelar hari ini. Hasilnya di wilayah Pantura, pasangan Sudrajat-Syaiku unggul dengan 31,2 persen, disusul pasangan Deddy-Dedi 26,3 persen, kemudian TB-Anton 20,7 persen dan Ridwan-Uu 11,3 persen.
Sementara, untuk wilayah Priangan menunjukkan pasangan Sudrajat-Syaiku unggul kembali 35,6 persen, disusul pasangan Ridwan-Uu 25,3 persen, kemudian Deddy-Dedi 16,3 persen dan TB-Anton 10,7 persen. Lalu untuk wilayah penyangga DKI Jakarta, pasangan Sudrajat-Syaikhu lagi-lagi unggul dengan 33,3 persen, lalu Deddy-Dedi 21,6 persen, TB-Anton 19,4 persen, dan Ridwan-Uu 17,6 persen.
Pengamat politik dari Universitas Parahyangan Asep Warlan menilai, naiknya elektabilitas pasangan Asyik merupakan hasil kerja keras paslon dan dibantu dengan kerja mesin partai yang terkenal dengan militansi serta loyalitas tinggi. Selain itu, naiknya elektabilitas pasangan Asyik merupakan hasil dari kerja kreatif tim kampanye yang mampu mengombinasikan figur calon, kerja partai, dan program yang bakal dijalankan saat memimpin nanti.
"Ini yang saya lihat dan tidak dimiliki parpol pengusung lain. Tim mampu kerja cerdas, didukung loyalitas dan militansi tinggi dari kader serta figur calon yang mampu mengangkat elektabilitas," kata Asep saat dihubungi, Senin (30/4/2018).
Asep mengatakan, kehadiran pasangan Asyik di Pilgub Jabar juga bukan sebagai kuda hitam di Pilgub Jabar yang selama ini diungkapkan sejumlah pihak. Sebab, kata Asep, sebutan kuda hitam biasanya diberikan kepada pasangan yang memang tidak diunggulkan. Namun, pasangan Asyik memang telah dipersiapkan secara matang oleh parpol pengusung.
"Hemat saya bukan kuda hitam karena istilah kuda hitam itu diberikan untuk pasangan yang memang tidak diunggulkan. Tapi, untuk pasangan Asyik ini cukup kuat," ujar Asep.
Dia menyebutkan, parpol pengusung ini sudah mempersiapkan kadernya untuk bisa bergerak dan memenangkan pilkada di berbagai daerah. Bagi mereka tidak mengenal bergerak dengan logistik yang diberikan parpolnya atau donatur. Mereka benar-benar bekerja secara sukarela untuk memenangkan pilkada.
"Gerindra dan PKS sebagai pengusung Pasangan Asyik sudah mendesain untuk meraih kemenangan. Bahkan, sejumlah tokoh yang pernah bergerak pada 2014 dikerahkan di Jabar," ujar dia.
Seperti diketahui, Indonesia Development Monitoring (IDM) merilis hasil survei terkini Pilgub Jabar 2018. Hasilnya elektabilitas pasangan Sudrajat-Ahmad Syaiku dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan meroket, sementara Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum serta Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi anjlok.
Dalam survei kali, IDM menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. IDM mengambil sampel survei terhadap 2.178 responden di 27 kabupaten dan kota di Jabar.
Direktur Eksekutif IDM Firman Tresnadi mengatakan survei dilakukan secara proporsional sesuai persentase daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 31.708.330 pemilih. Namun, survai dibagi tiga berdasarkan pengelompokan teritorial.
"Jadi survei yang kami lakukan mulai 15 - 30 Maret ini menggambarkan pilihan dan harapan masyarakat berdasarkan geopolitik di tiga teritorial di Jabar," kata Firman dalam rilis survei di salah satu kafe di Jalan Lengkong Besar, Kota Bandung, Jumat (27/4/2018).
IDM melakukan survei elektabilitas dengan pertanyaan siapa yang akan dipilih bila Pilgub Jabar digelar hari ini. Hasilnya di wilayah Pantura, pasangan Sudrajat-Syaiku unggul dengan 31,2 persen, disusul pasangan Deddy-Dedi 26,3 persen, kemudian TB-Anton 20,7 persen dan Ridwan-Uu 11,3 persen.
Sementara, untuk wilayah Priangan menunjukkan pasangan Sudrajat-Syaiku unggul kembali 35,6 persen, disusul pasangan Ridwan-Uu 25,3 persen, kemudian Deddy-Dedi 16,3 persen dan TB-Anton 10,7 persen. Lalu untuk wilayah penyangga DKI Jakarta, pasangan Sudrajat-Syaikhu lagi-lagi unggul dengan 33,3 persen, lalu Deddy-Dedi 21,6 persen, TB-Anton 19,4 persen, dan Ridwan-Uu 17,6 persen.
(zik)