Kecewa putusan MA, Massa DIAmi Gelar Demo dan Bakar Motor
A
A
A
MAKASSAR - Kekecewaan dan protes atas matinya demokrasi tidak hanya diluapkan dalam pengibaran bendera setengah tiang namun juga disampaikan dalam aksi unjuk rasa. Massa yang tergabung dalam koalisi rakyat untuk kandidat Danny-Indira (DIAmi) menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Sudirman depan Monumen Mandala.
Dalam aksi tersebut sebuah motor dibakar di tengah jalan sehingga memacetkan arus lalu lintas. Mereka bahkan mengangggap tim dan pasangan nomor urut 1 Appi-Cicu penakut karena tidak mau bertarung secara fair.
Dimana berbagai upaya penjegalan terhadap DIAmi telah dilakukan hingga akhirnya pasangan urut 2 dicoret dari kontestasi Pilwakot Makassar oleh KPU. "Kami ini mencari keadilan, yang pasti kandidat kami pasangan Danny - Indira adalah sosok petarung sejati," teriak salah satu Orator Massa, Eagle Wahyu.
Selain itu, massa juga menganggap Pilkada di kota Makassar penuh dengan permainan politik yang kotor. Sehingga warga dipertontonkan dengan pesta demokrasi yang rusak. Padahal Makassar dikenal dengan tempatnya para petarung bukan tempatnya para penjegal.
Dari pantauan, tampak puluhan aparat kepolisian berjaga-jaga, baik dari Satlantas dan Patmor. Bahkan satu unit mobil water canon juga disiapkan untuk menghalau massa jika terjadi insiden.
Dalam aksi tersebut sebuah motor dibakar di tengah jalan sehingga memacetkan arus lalu lintas. Mereka bahkan mengangggap tim dan pasangan nomor urut 1 Appi-Cicu penakut karena tidak mau bertarung secara fair.
Dimana berbagai upaya penjegalan terhadap DIAmi telah dilakukan hingga akhirnya pasangan urut 2 dicoret dari kontestasi Pilwakot Makassar oleh KPU. "Kami ini mencari keadilan, yang pasti kandidat kami pasangan Danny - Indira adalah sosok petarung sejati," teriak salah satu Orator Massa, Eagle Wahyu.
Selain itu, massa juga menganggap Pilkada di kota Makassar penuh dengan permainan politik yang kotor. Sehingga warga dipertontonkan dengan pesta demokrasi yang rusak. Padahal Makassar dikenal dengan tempatnya para petarung bukan tempatnya para penjegal.
Dari pantauan, tampak puluhan aparat kepolisian berjaga-jaga, baik dari Satlantas dan Patmor. Bahkan satu unit mobil water canon juga disiapkan untuk menghalau massa jika terjadi insiden.
(wib)