BPBD: Seluruh Kecamatan di Kota Cilegon Terdampak Banjir
A
A
A
CILEGON - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon mengungkapkan, seluruh kecamatan di Kota Baja terdampak banjir. Banjir terparah berada di Kecamatan Jombang dan Cibeber.
Kepala Seksi Tanggap Daruraf BPBD Kota Cilegon Ahmad Mafruh mengatakan, delapan Kecamatan di Kota Cilegon menjadi daerah terdampak banjir. Ketinggian air sekitar dari 50 cm hingga 1,5 meter.
"Hampir seluruh kecamatan terdampak banjir. Memang yang terparah di Kecamatan Jombang, Cibeber dan Grogol. Sedangkan lainnya hanya ada sejumlah titik genangan air," kata Ma'ruf saat dikonfirmasi, Rabu (25/4/2018).
Dia mengatakan, banjir yang merendam Kota Cilegon disebabkan banyaknya kali yang tidak sanggup menampung air kiriman dari daerah Mancak, Kabupaten Serang. "Hulunya kan di Mancak, kaya Jakarta-Bogor. Kita (Cilegon) Jakartanya, Mancak yah Bogornya," ucapnya.
Air mulai menggenangi permukiman sejak pukul 07.00 WIB. Saat ini, air mulai surut. "Semoga tidak hujan lagi, kalau hujan air akan kembali naik," katanya.
Terkait jumlah rumah terdampak banjir, pihaknya mengaku masih melakukan pendataan. Sebab, dengan keterbatasan jumlah SDM pihaknya saat ini masih menunggu data dari pihak Kelurahan dan Kecamatan.
"Sedang kita data sampai saat ini. Karena tadi kita fokus menyelamatkan korban jiwa. Saya juga baru pulang dari lapangan," ujarnya.
Kepala Seksi Tanggap Daruraf BPBD Kota Cilegon Ahmad Mafruh mengatakan, delapan Kecamatan di Kota Cilegon menjadi daerah terdampak banjir. Ketinggian air sekitar dari 50 cm hingga 1,5 meter.
"Hampir seluruh kecamatan terdampak banjir. Memang yang terparah di Kecamatan Jombang, Cibeber dan Grogol. Sedangkan lainnya hanya ada sejumlah titik genangan air," kata Ma'ruf saat dikonfirmasi, Rabu (25/4/2018).
Dia mengatakan, banjir yang merendam Kota Cilegon disebabkan banyaknya kali yang tidak sanggup menampung air kiriman dari daerah Mancak, Kabupaten Serang. "Hulunya kan di Mancak, kaya Jakarta-Bogor. Kita (Cilegon) Jakartanya, Mancak yah Bogornya," ucapnya.
Air mulai menggenangi permukiman sejak pukul 07.00 WIB. Saat ini, air mulai surut. "Semoga tidak hujan lagi, kalau hujan air akan kembali naik," katanya.
Terkait jumlah rumah terdampak banjir, pihaknya mengaku masih melakukan pendataan. Sebab, dengan keterbatasan jumlah SDM pihaknya saat ini masih menunggu data dari pihak Kelurahan dan Kecamatan.
"Sedang kita data sampai saat ini. Karena tadi kita fokus menyelamatkan korban jiwa. Saya juga baru pulang dari lapangan," ujarnya.
(wib)