24 Ribu Orang Kunjungi TNTP, Bupati Kobar: Ini Sungguh Fantastis
24 Ribu Orang Kunjungi TNTP, Bupati Kobar: Ini Sungguh Fantastis
A
A
A
PANGKALAN BUN - Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Ini berdasarkan data terkait meningkatnya jumlah kunjungan sepanjang tahun 2017 mencapai 24 ribu orang.
Presiden Orangutan Foundation International (OFI) Prof Birute Galdikas mengatakan, orangutan merupakan kera terbesar kedua di dunia setelah gorila. Satu-satunya habitat asli terbesar ada di Kalimantan, khususnya TNTP yang menjadi daya tarik ekowisata.
"Wisatawan mancanegara ke sini hanya ingin melihat sesuatu yang beda, ingin melihat langsung orangutan liar yang berada di hutan dan habitat aslinya," ujar Birute di sela kegiatan peningkatan kapasitas SDM sebagai interpreter TNTP di Aula TIC Dinas Pariwisata, Kumai Hulu, Selasa (24/4/2018).
Birute meneruskan, jumlah wisatawan yang ingin melihat orangutan di Kobar lebih besar jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Kalimantan. Hal ini berdampak kepada pemasukan kas daerah. Seiring waktu, pramuwisata juga harus memperkaya diri dengan meningkatkan SDM.
"Melalui pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas sebagai interpreter, kiranya peserta dapat menerima kemajuan. Selain itu kita juga berterima kasih kepada Pemda dan instansi terkait atas dukungannya, karena kita sudah berjuang hampir 50 tahun untuk melindungi TNTP dan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Kobar Nurhidayah menyampaikan, TNTP merupakan aset berharga bagi Pemda Kobar dari segi pariwisata dengan jumlah perputaran uang mencapai Rp6 miliar pada tahun 2017.
"Ini sungguh fantastis, bahwa sektor pariwisata menjadi PAD sesuai visi misi kita pariwisata menjadi unggulan dengan potensi yang lengkap," katanya.
Nurhidayah berharap TNTP menjadi efek dominan, karena ke depan melalui Kemenpar membuat regulasi menjadikan Kobar masuk dalam event tahunan Wonderful Indonesia. Sebab, selain TNTP, Kobar juga memiliki wisata komplet lainnya seperti wisata religi, alam, dan budaya jika dibandingkan dengan 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah.
"Saya berharap menjadi efek dominan ekonomi yang mengantarkan wisatawan, karena ada wisata yang majemuk di Kobar, sehingga menghidupkan UMKM yang ada," pungkasnya.
Presiden Orangutan Foundation International (OFI) Prof Birute Galdikas mengatakan, orangutan merupakan kera terbesar kedua di dunia setelah gorila. Satu-satunya habitat asli terbesar ada di Kalimantan, khususnya TNTP yang menjadi daya tarik ekowisata.
"Wisatawan mancanegara ke sini hanya ingin melihat sesuatu yang beda, ingin melihat langsung orangutan liar yang berada di hutan dan habitat aslinya," ujar Birute di sela kegiatan peningkatan kapasitas SDM sebagai interpreter TNTP di Aula TIC Dinas Pariwisata, Kumai Hulu, Selasa (24/4/2018).
Birute meneruskan, jumlah wisatawan yang ingin melihat orangutan di Kobar lebih besar jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Kalimantan. Hal ini berdampak kepada pemasukan kas daerah. Seiring waktu, pramuwisata juga harus memperkaya diri dengan meningkatkan SDM.
"Melalui pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas sebagai interpreter, kiranya peserta dapat menerima kemajuan. Selain itu kita juga berterima kasih kepada Pemda dan instansi terkait atas dukungannya, karena kita sudah berjuang hampir 50 tahun untuk melindungi TNTP dan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Kobar Nurhidayah menyampaikan, TNTP merupakan aset berharga bagi Pemda Kobar dari segi pariwisata dengan jumlah perputaran uang mencapai Rp6 miliar pada tahun 2017.
"Ini sungguh fantastis, bahwa sektor pariwisata menjadi PAD sesuai visi misi kita pariwisata menjadi unggulan dengan potensi yang lengkap," katanya.
Nurhidayah berharap TNTP menjadi efek dominan, karena ke depan melalui Kemenpar membuat regulasi menjadikan Kobar masuk dalam event tahunan Wonderful Indonesia. Sebab, selain TNTP, Kobar juga memiliki wisata komplet lainnya seperti wisata religi, alam, dan budaya jika dibandingkan dengan 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah.
"Saya berharap menjadi efek dominan ekonomi yang mengantarkan wisatawan, karena ada wisata yang majemuk di Kobar, sehingga menghidupkan UMKM yang ada," pungkasnya.
(zik)
Explore More