Dua Bulan Bekerja di Minahasa Utara, Sugeng Pulang Nama

Jum'at, 20 April 2018 - 02:27 WIB
Dua Bulan Bekerja di...
Dua Bulan Bekerja di Minahasa Utara, Sugeng Pulang Nama
A A A
BLITAR - Sugeng Pranoto (36) warga Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar menjadi salah satu korban tewas dalam insiden runtuhnya konstruksi jalan layang di Desa Tumaluntung, Minahasa Utara Selasa lalu (17/4/2018). Isak tangis pun pecah begitu jenazah ayah dua anak itu tiba di rumah duka.

Keluarga tidak menyangka Sugeng yang baru dua bulan bekerja, pulang hanya tinggal nama. "Belum lama bekerja. Baru sekitar dua bulanan, "tutur Nur Anhari kerabat korban yang juga bekerja di proyek yang sama. Sugeng tidak sendirian. Dia bertolak bersama tiga orang tetangganya.

Keempat orang ini menyusul dua orang warga Karangsono, yakni salah satunya Nur Anhari yang lebih dulu bekerja. "Saya sendiri sudah delapan bulan bekerja di sana, "terang Nur Anhari. Proyek jalan layang ini di bawah naungan PT Wijaya Karya atau Wika (Persero) Tbk.

Saat insiden terjadi Nur Anhari mengaku berada di sisi utara proyek. Sementara peristiwa terjadi di sisi selatan. Karenanya dia tidak melihat langsung detik- detik kronologis kejadian. "Awalnya saya hanya mendengar ada dua warga Blitar yang turut menjadi korban, "terangnya.

Tidak disangka, salah satu korban yang dipastikan meninggal dunia adalah Sugeng Pranoto, kerabatnya. Sedangkan warga Karangsono Blitar lainnya adalah Muklisin, (38). Beruntung nyawa Muklisin berhasil diselamatkan. Yang bersangkutan mengalami luka pada punggung.

Sedangkan satu korban tewas lainnya adalah Dedi Ruhyadi warga Bandung, Jawa Barat. "Sekarang kondisi Muklisin sudah berangsur-angsur membaik, "jelasnya. Sementara usai disalatkan, jenazah Sugeng langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum setempat.

Seperti diketahui insiden terjadi saat para korban mengerjakan pembangunan jalan layang yang melintasi jalan tol Manado-Bitung yang juga dalam proses pembangunan. Jalan layang atau overpass itu merupakan penghubung jalan Tumaluntung.

Saat bekerja, salah satu slab atau lempengan logam sepanjang 36 meter dengan lebar 10 meter itu tiba tiba runtuh. Runtuhnya slab disusul runtuhnya konstruksi yang lain, lalu menimpa 21 orang. Dua diantara korban tewas seketika di lokasi kejadian.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9558 seconds (0.1#10.140)