Museum Kretek Kudus: Mengenal Sejarah Proses Produksi Rokok Kretek

Senin, 09 April 2018 - 05:00 WIB
Museum Kretek Kudus: Mengenal Sejarah Proses Produksi Rokok Kretek
Museum Kretek Kudus: Mengenal Sejarah Proses Produksi Rokok Kretek
A A A
TAK lengkap rasanya ketika sedang melancong di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bila tidak mengunjungi Museum Kretek Kudus. Di museum ini, wisatawan bisa mengenal sejarah hingga diorama proses produksi rokok kretek dari proses pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern.

Museum Kretek yang diresmikan tahun 1986 ini terletak di Jalan Getas Pejaten No 155, Kecamatan Jati–Kudus, Jawa Tengah. Lokasinya tak jauh dari perbatasan Kabupaten Kudus dan Demak.

Saat SINDOnews masuk ke dalam museum yang memiliki luas sekitar dua hektar ini, tampak para pengunjung bisa melihat-lihat beragam koleksi alat-alat untuk memproduksi rokok kretek. Mulai dari miniatur yang di dalamnya menggambarkan proses produksi rokok, kemudian display beragam jenis rokok kretek, alat giling cengkeh, mesin giling tembakau, alat perajang tembakau, dan lain sebagainya.

Di dalam museum juga terpampang display foto-foto dari tokoh-tokoh wiraswasta yang mengembangkan rokok kretek. Pengunjung juga bisa menonton film dokumenter yang memutar tentang sejarah pembuatan rokok kretek dan perkembangannya.

Pegiat wisata Jawa Tengah Sony Wimar mengungkapkan, di museum kretek ini, selain mengenalkan alat-alat produksi, juga bisa melihat diorama pembuatan rokok kretek dan pemasaran atau penjualan rokok. "Kita juga bisa melihat bagaimana proses pengumpulan tembakau, proses penghancuran, pemadatan dan penggilingan. Selain itu melihat bagaimana rokok kretek tersebut sampai dijual kepada perokok, dengan diorama penjualan rokok kretek," ungkap Sony.

Menurut dia, museum kretek dibangun untuk mengenang 'pahlawan kretek' di masa lalu Karena rokok kretek telah menjadi denyut nadi bagi masyarakat Kudus. "Banyak masyarakat di Kudus yang mengolah tembakau dan bekerja di pabrik untuk membuat rokok kretek," ungkapnya.

Seorang pengunjung asal Banten bernama Muhamad Dani mengaku baru pertama kali mengunjungi museum kretek di Kudus. Meski begitu dari Museum inilah dirinya bisa menelusuri sejarah rokok kretek sejak dahulu hingga kini.

"Di dalam museum, kita dapat menemukan ribuan koleksi bersejarah dan apa pun tentang rokok kretek. Ada beberapa miniatur tentang proses produksi rokok kretek; mulai dari proses menanam, memetik, menjemur dan merajang tembakau, melintingnya menjadi rokok, hingga proses distribusi," sebutnya.

Menurut dia, hal menarik juga terdapat koleksi contoh-contoh benda-benda promosi masa lampau yang terkesan antik seperti asbak, cangkir, cawan, atau teko. Benda-benda promosi pada masakini juga ditampilkan di sebelahnya, seperti payung, asbak, topi, kaos, dan lain-lain. Tidak ketinggalan, beberapa bungkus rokok dan berbagai merek yang pernah diproduksi.

Yang menarik perhatian dari salah satu ruang sudut museum dengan display foto-foto pendiri rokok kretek adalah kisah Nitisemito sang pendiri pabrik Rokok Bal Tiga. Nitisemito memang dikenal sebagai pengusaha tembakau paling sukses pada awal abad ke-20. Dengan label Tjap Bal Tiga (Bal Tiga) miliknya itu, dia mengawali kisah suksesnya pada tahun 1914 hingga mencapai puncak kejayaan pada tahun 1914.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3777 seconds (0.1#10.140)