Jalan Rusak, Warga Sidimpuan Tanam Pohon Pisang
Jalan Rusak, Warga Sidimpuan Tanam Pohon Pisang
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Warga Jalan By Pass, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), menanam pohon pisang di badan jalan sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan di daerah itu.
Warga menyebutkan, jalan milik pemerintah provinsi itu mengalami kerusakan cukup parah, sehingga sulit untuk dilewati. Panjang jalan yang mengalami kerusakan lebih kurang 1 kilometer. Kerusakan jalan sedikitnya lima titik, yang terancam tidak bisa dilewati oleh pengendara baik mobil maupun sepeda motor.
Kedalaman kerusakan badan jalan juga bervariasi, mulai dari 15 centimeter hingga 30 centimeter. Selain itu, di dalam lubang juga banyak ditemukan air, sehingga menutupi badan jalan. Akibatnya, para pengendara semakin sulit untuk melintas. Lebar badan jalan yang mengalami kerusakan lebih kurang 8 meter, sehingga, para pengendara harus ekstra hati-hati ketika melintas.
"Kami sudah tidak tahan lagi melihat jalan ini selalu rusak dan jarang diperbaiki," ujar A Harahap, salah seorang warga di lokasi tersebut.
Dia mengatakan, aksi menanam batang pisang itu sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang tidak memperhatikan kondisi badan jalan yang ada di tempat itu. Menurut mereka, badan jalan tersebut sudah lama dibiarkan rusak, hingga saat ini belum ada perbaikan.
"Sering pengendara yang melintas jatuh, karena badan jalan yang rusak itu,"imbuhnya.
Dia berharap pemerintah segera memperbaiki jalan itu, karena masyarakat setempat terganggu dengan cipratan air apabila musim hujan, dan debu apabila musim kemarau.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Padangsidimpuan, Khoiruddin Nasution menjelaskan, Pemko Padangsidimpuan tidak mempunyai kewenangan untuk memperbaiki badan jalan, karena badan jalan itu milik provinsi.
"Pemko Padangsidimpuan tidak boleh memperbaikinya, karena itu milik provinsi," ujarnya.
Politisi asal Partai Demokrat itu berharap agar pihak Provinsi Sumatera Utara, segera memperbaiki badan jalan itu, sehingga masyarakat tidak berpikiran negatif terhadap Pemko Padangsidimpuan.
Warga menyebutkan, jalan milik pemerintah provinsi itu mengalami kerusakan cukup parah, sehingga sulit untuk dilewati. Panjang jalan yang mengalami kerusakan lebih kurang 1 kilometer. Kerusakan jalan sedikitnya lima titik, yang terancam tidak bisa dilewati oleh pengendara baik mobil maupun sepeda motor.
Kedalaman kerusakan badan jalan juga bervariasi, mulai dari 15 centimeter hingga 30 centimeter. Selain itu, di dalam lubang juga banyak ditemukan air, sehingga menutupi badan jalan. Akibatnya, para pengendara semakin sulit untuk melintas. Lebar badan jalan yang mengalami kerusakan lebih kurang 8 meter, sehingga, para pengendara harus ekstra hati-hati ketika melintas.
"Kami sudah tidak tahan lagi melihat jalan ini selalu rusak dan jarang diperbaiki," ujar A Harahap, salah seorang warga di lokasi tersebut.
Dia mengatakan, aksi menanam batang pisang itu sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang tidak memperhatikan kondisi badan jalan yang ada di tempat itu. Menurut mereka, badan jalan tersebut sudah lama dibiarkan rusak, hingga saat ini belum ada perbaikan.
"Sering pengendara yang melintas jatuh, karena badan jalan yang rusak itu,"imbuhnya.
Dia berharap pemerintah segera memperbaiki jalan itu, karena masyarakat setempat terganggu dengan cipratan air apabila musim hujan, dan debu apabila musim kemarau.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Padangsidimpuan, Khoiruddin Nasution menjelaskan, Pemko Padangsidimpuan tidak mempunyai kewenangan untuk memperbaiki badan jalan, karena badan jalan itu milik provinsi.
"Pemko Padangsidimpuan tidak boleh memperbaikinya, karena itu milik provinsi," ujarnya.
Politisi asal Partai Demokrat itu berharap agar pihak Provinsi Sumatera Utara, segera memperbaiki badan jalan itu, sehingga masyarakat tidak berpikiran negatif terhadap Pemko Padangsidimpuan.
(rhs)
Explore More