Mencekam, 7 Warga Inhil Didatangi Harimau Sumatera

Selasa, 27 Maret 2018 - 17:50 WIB
Mencekam, 7 Warga Inhil...
Mencekam, 7 Warga Inhil Didatangi Harimau Sumatera
A A A
PEKANBARU - Tujuh warga Indragiri Hilir (Inhil), Riau dicekam rasa ketakutan karena didatangi harimau Sumatera. Ketujuh warga itu didatangi harimau saat beraktivitas di hutan kawasan Suaka Margasatwa Kerumutan yang berada di perbatasan Kecamatan Pelangiran dan Kecamatan Gaung.

"Kita mendapatkan laporan dari tim di lapangan bahwa kemarin itu ada tujuh warga dikelilingi harimau. Saat itu warga sedang beraktivitas di tengah hutan," ungkap Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Utomo Selasa (27/3/2018).

Mulyo mengatakan, setelah mendapat kabar dari warga, tim gabungan TNI, Polri, BKSDA langsung menuju lokasi untuk menyelamatkan warga di dalam hutan. Pengakuan warga, mereka tidak bisa berbuat banyak saat harimau mendatangi gubuk mereka yang ada di dalam hutan. Mereka memilih diam di dalam gubuk.

"Mereka menghubungi kami setelah beberapa warga memanjat pohon untuk mencari sinyal," ujarnya.

Setelah melakukan perjalanan selama 2 jam dengan perahu, akhirnya tim gabungan sampai di lokasi. Tim gabungan pun melakukan evakuasi terhadap warga yang ada di dalam hutan.

"Jaraknya dari lokasi cukup jauh. Kita belum tau apa kegiatan mereka di tengah hutan. Langkah awal kita menyelamatkan warga," imbuhnya.

Sebelumnya, dua warga di Pelanggiran, Inhil tewas diserang harimau bernama Bonita. Kejadian pertama pada 3 Januari 2018 dengan korban Jumiati, karyawati PT THIP.

Kemudian pada 10 Maret, harimau sumatera itu kembali menyerang warga bernama Yusri. Keduanya diterkam di bagian tengkuk.

Organisasi pencinta alam internasional WWF menyatakan, penyerangan harimau ke manusia di Inhil disebabkan beralihnya fungsi hutan menjadi perkebunan sawit oleh PT THIP dan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi yang merupakan anak perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP).

Petugas sudah beberapa kali menembak bius Bonita, namun si raja hutan ini bangun lagi walau sempat tergeletak.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5122 seconds (0.1#10.140)