Kasus Temuan TB di Sleman Naik 12,9%

Senin, 26 Maret 2018 - 17:36 WIB
Kasus Temuan TB di Sleman...
Kasus Temuan TB di Sleman Naik 12,9%
A A A
SLEMAN - Kasus tuberkulosis (TB) di Sleman, DIY, masih tinggi. Data pemkab setempat pada tahun 2017, dari 5.611 suspect, 844 kasus di antaranya positif TB. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebab, pada tahun 2016 dari 3.346 suspect, 747 kasus di antaranya positif TB. Namun secara kualitas, terutama dari sisi kesembuhan sudah di atas target nasional 85% dari penderita. Sebab untuk kesembuhan pendrita TB sudah mencapai 87,01%.

Masih rendahnya kesadaran dan minimnya sosialisasi terhadap bahaya TB kepada masyarakat diduga menjadi penyebab mengapa kasus TB di Sleman masih tinggi. Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Sleman untuk mengatasi hal tersebut. Di antaranya dengan menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis (TOSS TB) bagi Saka Bhakti Husada yang dilaksanakan di Pancoh, Girikerto, Turi, Sleman.

Kepala Dinkes Sleman, Nurulhayah mengatakan, selain untuk memberikan pengetahuan pada remaja mengenai TB dan bahayanya, juga untuk membantu memutus mata rantai penularan TB. Melalui kegiatan ini, Saka Bhakti Husada sebagai Kader Kesehatan Remaja nantinya dapat mensosialisasikan TB pada kader sebaya di sekolah dan Pramuka. Apalagi sebagian besar pasien TB berada di kelompok usia produktif, yaitu 15-55 tahun.

“Karena itu kegiatan ini penting,” kata Nurukhayah soal kegiatan tersebut, Senin (26/3/2018).

Nurulhayah menjelaskan, untuk penangganan penyakit TB ini diperlukan komitmen dan upaya masif, terutama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak dan upaya pencegahan penularan TBC. Sebab dalam pengobatan terhadap pasien TB sering menghadapi banyak kendala. Seperti penderita yang pindah keluar wilayah DIY, ketidakpatuhan minum obat serta memilih pengobatan alternatif.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Sleman Dulzaini menambahkan, upaya lain yang dilakukan guna penanggulangan TB, juga dengan strategi Direct Observed Treatment Short-Course Chemotherapy (DOTS) bagi penderita TB, pendampingan, penyuluhan dan sosialisasi. Termasuk pemberian reward kepada petugas dan mengembangkan rumah sakit non DOTS menjadi DOTS.

“Untuk penangganan TB dengan strategi DOTS sudah dilaksanakan di 25 puskesmas dan 14 rumah sakit yang ada di Sleman,” tambahnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9757 seconds (0.1#10.140)