Khofifah Ingin Perbaiki Infrastruktur Transportasi
A
A
A
NGAWI - Pembenahan infrastruktur dan transportasi publik menjadi perhatian utama Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dalam lawatannya di Kabupaten Ngawi, Khofifah menengok kondisi Terminal Ngendingan, Ngawi.
Di Terminal Ngawi, Khofifah duduk menyantap sate bersama supir bus dan ojek pangkalan terminal. Suasana berjalan luwes dan hangat. Khofifah bersama para sopir dan ojek berbincang seputar Terminal Ngendingan yang dinilai perlu pembenahan.
Mantan Menteri Sosial itu juga menyapa masyarakat pengunjung terminal yang mampu menampung 200 bus per harinya ini. Ia langsung berbaur bersama masyarakat yang sudah menyemut meminta swafoto.
Kedatangan Khofifah ini pun menjadi kesempatan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi sekaligus memberikan dukungannya. Sopir bus, ojek pangkalan, hingga warga yang hendak pergi ke Jawa Tengah berharap Khofifah sukses dan bisa memimpin Jawa Timur ke depannya.
"Kami milih ibu, dari dulu pertama dan kedua mendukung Bu Khofifah. Semoga ini menang. Mugi makin sejahtera rakyatnya bisa ngatasi kemiskinan," kata Sukamto, salah satu tukang ojek di Terminal Ngendingan, Senin (26/3/2018).
Mardi, warga Ngawi yang hendak ke Jawa Tengah, juga ikut menyampaikan harapannya agar Khofifah membenahi pelayanan publik di daerah. Mardi menilai Khofifah pantas memimpin Jawa Timur bersama Emil Elistianto Dardak.
"Ibu Khofifah yang menteri Jokowi yo? Insya Allah pasti jadi. Pantes mimpin. Mugi menang, sejahtera masyarakat Jatim. Saya itu dari dulu milih ibu," jelas Mardi.
Khofifah berkomitmen membangun akses perdesaan demi menghapus disparitas ekonomi antara kota-desa dan wilayah utara-selatan Jatim. Daerah perbatasan dinilai perlu pembangunan infrastruktur besar-besaran. Mulai dari pembangunan infrastruktur untuk memudahkan mobilitas keperluan ekonomi, pemberdayaan ekonomi yang berbasis kerakyatan, hingga bantuan khusus pendidikan berkualitas
Komitmen tersebut termaktub dalam Jatim Akses. Dalam Nawa Bhakti keempat ini, Khofifah ingin pembangunan infrastruktur yang merata terutama akses jalan demi membangun pengembangan wilayah terpadu, dan keadilan akses bagi desa terluar.
"Kalau infrastrukturnya sudah bagus, maka warga bisa senang. Mereka pun bisa bepergian dengan aman dan nyaman," jelasnya.
Di Terminal Ngawi, Khofifah duduk menyantap sate bersama supir bus dan ojek pangkalan terminal. Suasana berjalan luwes dan hangat. Khofifah bersama para sopir dan ojek berbincang seputar Terminal Ngendingan yang dinilai perlu pembenahan.
Mantan Menteri Sosial itu juga menyapa masyarakat pengunjung terminal yang mampu menampung 200 bus per harinya ini. Ia langsung berbaur bersama masyarakat yang sudah menyemut meminta swafoto.
Kedatangan Khofifah ini pun menjadi kesempatan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi sekaligus memberikan dukungannya. Sopir bus, ojek pangkalan, hingga warga yang hendak pergi ke Jawa Tengah berharap Khofifah sukses dan bisa memimpin Jawa Timur ke depannya.
"Kami milih ibu, dari dulu pertama dan kedua mendukung Bu Khofifah. Semoga ini menang. Mugi makin sejahtera rakyatnya bisa ngatasi kemiskinan," kata Sukamto, salah satu tukang ojek di Terminal Ngendingan, Senin (26/3/2018).
Mardi, warga Ngawi yang hendak ke Jawa Tengah, juga ikut menyampaikan harapannya agar Khofifah membenahi pelayanan publik di daerah. Mardi menilai Khofifah pantas memimpin Jawa Timur bersama Emil Elistianto Dardak.
"Ibu Khofifah yang menteri Jokowi yo? Insya Allah pasti jadi. Pantes mimpin. Mugi menang, sejahtera masyarakat Jatim. Saya itu dari dulu milih ibu," jelas Mardi.
Khofifah berkomitmen membangun akses perdesaan demi menghapus disparitas ekonomi antara kota-desa dan wilayah utara-selatan Jatim. Daerah perbatasan dinilai perlu pembangunan infrastruktur besar-besaran. Mulai dari pembangunan infrastruktur untuk memudahkan mobilitas keperluan ekonomi, pemberdayaan ekonomi yang berbasis kerakyatan, hingga bantuan khusus pendidikan berkualitas
Komitmen tersebut termaktub dalam Jatim Akses. Dalam Nawa Bhakti keempat ini, Khofifah ingin pembangunan infrastruktur yang merata terutama akses jalan demi membangun pengembangan wilayah terpadu, dan keadilan akses bagi desa terluar.
"Kalau infrastrukturnya sudah bagus, maka warga bisa senang. Mereka pun bisa bepergian dengan aman dan nyaman," jelasnya.
(zik)